kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Bisa Kena Bell’s Palsy, Ini Bahaya Sering Tidur dengan Kipas Angin yang Menyala


Rabu, 01 Mei 2024 / 16:34 WIB
Bisa Kena Bell’s Palsy, Ini Bahaya Sering Tidur dengan Kipas Angin yang Menyala
ILUSTRASI. Bisa Kena Bell?s Palsy, Ini Bahaya Sering Tidur dengan Kipas Angin yang Menyala.

Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Banyak masyarakat yang tidur dengan keadaan kipas angin menyala semalaman. Sayangnya tidak semua orang memahami bahaya kebiasaan ini.

Meskipun dapat mengatasi suhu panas, tidur menggunakan kipas angin tidak disarankan karena dapat menyebabkan berbagai keluhan kesehatan.

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki suhu yang cenderung panas. Hal tersebut membuat sebagian besar rumah memiliki alat pendingin seperti kipas. 

Ketika cuaca panas, tidur pun akan menjadi tidak nyaman karena berkeringat. Oleh sebab itu, tidur ditemani dengan kipas angin yang menyala menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan saat musim panas tiba. 

Baca Juga: Kombucha Baik Buat Diabetes, Catat 8 Minuman yang Tidak Membuat Gula Darah Naik

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah, menjelaskan beberapa dampak yang ditimbulkan apabila seseorang menyalakan kipas angin semalaman dari segi kesehatan. 

Apa saja dampak tidur dengan kipas angin menyala terus? Simak rangkumannya berikut ini dari situs UM Surabaya.

1. Kekurangan oksigen

Tidur dengan mengarahkan kipas angin ke tubuh, terutama wajah, akan membuat tubuh menjadi kekurangan oksigen.

Hal ini disebabkan karena angin yang dihasilkan dari kipas angin bukanlah oksigen, melainkan karbon dioksida. 

“Jika kipas angin itu diarahkan ke wajah selama tidur malam, tubuh akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang cukup,”ujar Dede, dikutip dari situs UM Surabaya.

2. Menyebabkan alergi

Tidur menggunakan kipas angin menyala bisa mengedarkan debu, tungau, dan alergen lainnya di dalam kamar.

Alergen bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti bersin, hidung berair, mata berair, tenggorokan gatal, maupun gangguan pernapasan, Apabila kamu menderita asma dan alergi, sebaiknya hindari tidur pakai kipas angin. 

3. Dehidrasi dan hipotermi

Kondisi ini dapat terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal (lebih dari 40 derajat Celcius). Dingin yang dihasilkan dari kipas angin bisa membuat tubuh tidak bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrem. 

Baca Juga: Manfaat Kayu Manis untuk Mengontrol Diabetes, Ada 7 Khasiat Menarik

4. Mata dan kulit kering 

Efek kebiasaan tidur menggunakan kipas angin dapat mengakibatkan mata dan kulit kering. Mata yang kering lebih mudah iritasi, terlebih bila Anda sering menguceknya.

Sementara itu, kulit yang kering akibat penggunaan kipas angin bisa memperparah gangguan yang telah dialami sebelumnya, seperti eksim dan psoriasis.

5. Nyeri otot

Kipas angin memang dapat membuat tubuh terasa lebih dingin, namun paparan udara dari kipas angin juga berisiko membuat otot-otot tubuh jadi menegang dan kram.

Gangguan ini sangat umum terjadi pada seseorang yang sering mengarahkan kipas anginnya ke area sekitar wajah dan leher, hal ini justru membuat seseorang terbangun dengan leher kaku dan badan pegal linu pada pagi hari.

6. Risiko bell’s palsy

Udara dingin yang dihasilkan kipas angin bisa menimbulkan risiko bell’s palsy, yaitu penyakit yang melumpuhkan sistem saraf wajah.

Bell’s palsy menyebabkan pembengkakan wajah di area tertentu. Seseorang jadi tidak leluasa berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa,”pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×