kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%
AKTUAL /

3 Alasan Mengapa Mi Instan Tidak Sehat, Cek Juga Efeknya yang Mengejutkan


Rabu, 21 Februari 2024 / 08:30 WIB
3 Alasan Mengapa Mi Instan Tidak Sehat, Cek Juga Efeknya yang Mengejutkan
ILUSTRASI. Jika Anda kerap menyantap mi instan, mungkin Anda akan terkejut dengan pengaruhnya terhadap kesehatan.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Jika Anda kerap menyantap mi instan, mungkin Anda akan terkejut dengan pengaruhnya terhadap kesehatan. 

Meski terlihat seperti makanan atau camilan yang cepat dan mudah, penelitian menemukan bahwa makan mi instan dapat menimbulkan efek samping yang serius jika dimakan terlalu sering. 

Yakni, mulai dari masalah usus hingga peningkatan risiko penyakit tertentu. 

Nilai gizi mi instan

Melansir Parkwayeast, kandungan nutrisi pada mie instan sedikit berbeda-beda tergantung jenis atau rasa mi instan. Sebagai gambaran, berikut kandungan nutrisi dalam 1 porsi (43g) mie ramen instan:

Kalori – 385kkal
Karbohidrat – 55.7g
Lemak total – 14,5g
Lemak jenuh – 6,5g
Protein – 7,9 gram
Serat – 2g
Natrium – 986mg
Tiamin – 0,6mg
Niasin – 4.6mg
Riboflavin – 0,4mg

Baca Juga: Pertumbuhan Mie Instan Stagnan, Mie Sedaap Tetap Yakin Tumbuh Dua Digit

Sebagian besar mi instan rendah kalori, namun juga rendah serat dan protein. Mereka juga terkenal tinggi lemak, karbohidrat, dan natrium. Meskipun Anda bisa mendapatkan beberapa mikronutrien dari mi instan, makanan ini kekurangan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B12, dan banyak lagi.

Mengapa mi instan tidak sehat?

Masih mengutip Parkwayeast, meskipun banyak orang yang suka mengonsumsi mi instan karena kenyamanan, harga yang terjangkau, dan rasanya, banyak yang tidak mengetahui bahwa ada risiko kesehatan yang mendasarinya. 

Mengonsumsi mi instan setiap hari dapat menimbulkan sejumlah konsekuensi yang sangat serius bagi kesehatan Anda. Berikut beberapa alasan mengapa mie instan buruk bagi Anda:

1. Tinggi natrium

Satu porsi mie instan mengandung antara 397 – 3678 mg sodium per 100 g porsi, terkadang bahkan lebih. Meskipun natrium adalah mineral penting untuk berfungsinya tubuh Anda, terlalu banyak natrium tidak baik untuk kesehatan Anda.

Baca Juga: 7 Makanan Paling Bahaya untuk Kesehatan, Salah Satunya Disukai Anak-Anak Indonesia

2. Mengandung MSG

Mi instan mengandung MSG, yang merupakan zat tambahan yang sangat umum ditemukan di banyak makanan olahan. Peran utamanya adalah untuk meningkatkan rasa dan kelezatan makanan. Meskipun banyak digunakan dalam berbagai jenis makanan dan disetujui untuk dikonsumsi oleh FDA, ada kekhawatiran mengenai efek jangka pendek dan jangka panjangnya pada tubuh.

3. Rendah serat dan protein

Meskipun merupakan makanan rendah kalori, mi instan rendah serat dan protein sehingga mungkin bukan pilihan yang baik untuk menurunkan berat badan. Protein telah terbukti meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar, sementara serat bergerak perlahan melalui saluran pencernaan, sehingga meningkatkan rasa kenyang.

10 Efek samping makan mi instan

Melansir Insta Care, berikut adalah 12 efek samping utama makan mi instan:

1. Obesitas

Menurut penelitian terbaru, efek samping makan mi instan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan obesitas karena tingginya kandungan natrium dan karbohidrat. 

Tidak hanya itu, bahan-bahan yang digunakan diketahui hanya memiliki sedikit nilai gizi. Hasilnya, orang yang rutin mengonsumsi mi instan cenderung memiliki lingkar pinggang lebih tinggi dibandingkan yang tidak.

Baca Juga: 3 Bahaya Kolesterol Tinggi, Bisa Menganggu Kesuburan

2. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah masalah serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk efek samping makan mi instan. 

Mengonsumsi terlalu banyak produk tersebut dapat menyebabkan peningkatan kadar natrium dalam tubuh dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

3. Kerusakan hati

Kerusakan hati adalah efek samping yang semakin umum dari konsumsi mi instan. Hal ini disebabkan tingginya kandungan natrium dan lemak jenuh yang terdapat pada makanan olahan tersebut. 

Selain itu, bahan kemasan yang digunakan untuk menyimpannya mungkin mengandung bahan kimia yang terakumulasi seiring waktu dan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit hati berlemak.

Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Mi Instan Setiap Hari

4. Mengganggu hormon seks pada pria

Mengonsumsi mi instan terlalu banyak dapat menimbulkan efek samping bagi pria, terutama jika menyangkut hormon seksnya. 

Secara khusus, tingginya kadar fitoestrogen dari bumbu dan pengawet yang digunakan dalam mie instan telah dikaitkan dengan penurunan kadar testosteron dan disfungsi ereksi.

5. Menyebabkan kanker

Kanker adalah penyakit yang kompleks dan sering disalahpahami dan dapat disebabkan oleh banyak hal. 

Salah satu kontributor potensial kanker yang sering diabaikan adalah efek samping yang disebabkan oleh konsumsi mi instan. 

Efek samping mie instan seperti tingginya kadar natrium, monosodium glutamat, bahan pengawet dan penambah rasa buatan dapat meningkatkan kerusakan sel yang menurut penelitian dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya jenis kanker tertentu. 

6. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Makan mi instan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung karena efek samping yang terkait dengannya. 

Mi instan diproses secara mendalam dan mengandung bahan pengawet, perasa buatan, dan lemak jenuh yang dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan tekanan darah tinggi dan obesitas. Keduanya diidentifikasi sebagai faktor risiko penyakit jantung. 

Baca Juga: Taiwan Tarik Indomie Dari Pasar Karena Zat Pemicu Kanker. Ini Tanggapan Bos Indofood
 
7. Menyebabkan sakit kepala, mual

Makan mi instan bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala dan mual. Efek samping ini biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan secara berlebihan. 

Hal ini biasanya karena mi instan mengandung banyak natrium, lemak, dan gula. Selain itu, bahan pengawet yang digunakan untuk menjaganya tetap segar mungkin menjadi penyebabnya.

8. Rendah serat dan protein

Makan mi instan mungkin merupakan makanan yang murah dan nyaman, namun biasanya rendah serat dan protein, yang keduanya penting untuk gaya hidup sehat. 

Semua sumber karbohidrat dipecah menjadi gula selama proses pencernaan, dan tanpa penambahan protein dan serat, gula ini dapat dengan cepat diserap ke dalam aliran darah Anda, sehingga menimbulkan efek samping seperti rasa kembung, kantuk setelah makan, kesulitan pencernaan dan peningkatan kadar gula darah.

9. Malnutrisi pada anak-anak

Malnutrisi pada anak-anak merupakan masalah global yang semakin meningkat. Nutrisi, atau kekurangan nutrisi, dapat menimbulkan efek samping yang berdampak pada kesejahteraan dan perkembangan fisik dan mental. 

Makan mi instan secara teratur atau eksklusif telah dikaitkan dengan efek samping seperti malnutrisi, obesitas, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan gejala seperti sakit perut, mudah tersinggung dan melambatnya pertumbuhan pada anak-anak karena kandungan natrium dan lemak jenuhnya yang sangat tinggi. 

Baca Juga: Mi Instan Lemonilo Soto Koya: Pilihan Sehat dengan Cita Rasa Lokal yang Gugah Selera

10. Kematian akibat stroke

Kematian akibat stroke merupakan kekhawatiran utama di banyak belahan dunia, karena merupakan salah satu penyebab utama kematian. 

Seringkali, kematian akibat stroke dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko, seperti kadar kolesterol tinggi, diabetes, merokok, dan efek samping dari konsumsi makanan olahan seperti mi instan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

×