kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

5 Bahaya Konsumsi Makanan Pedas Berlebihan dan Cara Cek Tingkat Kepedasan Cabai


Kamis, 21 Desember 2023 / 13:24 WIB
5 Bahaya Konsumsi Makanan Pedas Berlebihan dan Cara Cek Tingkat Kepedasan Cabai
ILUSTRASI. Tingkat Kepedasan Makanan. Youtube/Manjur Makan

Penulis: Bimo Kresnomurti

Bahaya Konsumsi Makanan Pedas - JAKARTA. Simak bahaya konsumsi makanan pedas berlebihan bagi kesehatan. Selain itu, Anda bisa mengetahui bagaimana tingkat kepedasan diukur dalam skala tertentu. 

Makanan pedas merupakan jenis makanan yang mengandung bahan-bahan atau rempah-rempah yang memberikan sensasi panas atau kepedasan saat dikonsumsi. Kandungan utama yang menyebabkan sensasi pedas adalah zat bernama kapsaisin, yang terdapat dalam cabai.

Sensasi pedas ini muncul karena kapsaisin merangsang reseptor rasa panas pada lidah dan selaput lendir mulut, mengirimkan sinyal ke otak yang diinterpretasikan sebagai sensasi panas atau kepedasan.

Makanan pedas dapat ditemukan dalam berbagai hidangan dari berbagai masakan termasuk di Indonesia. Tentunya, tingkat kepedasannya dapat bervariasi mulai dari ringan hingga sangat pedas.

Baca Juga: Tanda-Tanda Diare Parah pada Anak yang Wajib Diperhatikan dan Cara Mengatasinya

Beberapa contoh makanan pedas meliputi saus cabai, hidangan berbahan dasar cabai, dan makanan dengan tambahan rempah-rempah pedas.

Seseorang menikmati makanan pedas karena dapat menambah variasi rasa dan memberikan pengalaman kuliner yang unik, sementara orang lain mungkin 

Sayangnya, hal tersebut bisa berdampatk negatif bila konsumsi makanan pedas berlebihan, sehingga harus berhati-hati.

Untuk itu, kenali beberapa bahaya konsumsi makanan pedas berlebihan bagi kesehatan dilansir dari laman Healthline.

Baca Juga: Tak Hanya Vitamin D, Ini 7 Manfaat Berjemur Sinar Matahari Pagi secara Rutin

Bahaya konsumsi makanan pedas berlebihan

Makanan pedas

1. Gangguan pencernaan

Makanan pedas umumnya menjadi penyebab umum dari masalah sakit perut dan diare. Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan capsaicin, senyawa dalam makanan pedas, dapat menyebabkan iritasi pada lapisan perut setelah dikonsumsi.

Menurut Healthline, gejala yang mungkin timbul akibat konsumsi berlebihan capsaicin termasuk "mual," "muntah," "nyeri perut," dan "diare terbakar." Oleh karena itu, bagi mereka yang merasa sensitif terhadap makanan pedas, disarankan untuk membatasi konsumsinya.

2. Penyebab jerawat

Selain itu, beberapa bahan tersebut juga dapat menjadi pemicu jerawat dan eksim pada kulit. Penelitian menjelaskan bahwa makanan pedas dapat menyebabkan peradangan pada usus, yang dalam beberapa kasus dapat tercermin pada kulit dengan timbulnya jerawat, kemerahan, atau eksim.

Untuk mengidentifikasi pemicu potensial, dokter kulit mungkin menyarankan mencatat makanan harian.

3. Masalah insomnia

Konsumsi makanan pedas menjelang tidur juga dapat menyebabkan masalah tidur, terutama bagi penderita penyakit refluks asam. Rempah-rempah dan asam dalam makanan pedas dapat mengganggu tidur dengan menyebabkan mulas, yang dapat menjadi masalah khusus bagi penderita GERD.

4. Suara terganggu

Efek lain dari makanan pedas melibatkan pengaruhnya terhadap suara dan kesehatan tenggorokan. Mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah besar dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan masalah seperti nyeri, bengkak, dan perubahan suara.

Penderita refluks asam juga dapat mengalami muntah-muntah dan suara tenggorokan yang teredam.

5. Sensasi nyeri

Tidak hanya mengonsumsi makanan pedas, bahkan menyentuhnya dapat berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Makanan pedas merangsang reseptor kulit yang merespons panas dan dapat menimbulkan sensasi nyeri.

Reseptor ini dapat merespons pengaruh kimia tertentu, seperti yang terdapat dalam cabai, yang dapat memicu respons saraf yang ambigu dan membuat sistem saraf pusat menjadi bingung.

Lalu bagaimana mengukur tingkat makanan pedas? Ada beberapa uji terkait tingkat kepedasan makanan di dunia. Salah satunya adalah skala Scoville.

Agar lebih jelas, kenali beberapa ukuran tingkat kepedasan dalam Skala Scoville berikut ini.

Tingkat Kepedasan dengan Skala Scoville

Ahli farmasi Amerika, Wilbur Scoville, menciptakan skala Scoville pada tahun 1912. Scoville membuat skala tersebut melalui Uji Organoleptik Scoville, yang digunakan untuk mengukur tingkat kepedasan sebuah cabai.

Ketika melakukan uji, Scoville mencampurkan ekstrak minyak kapsaisin berbasis alkohol dari cabai ke dalam larutan air gula dan menempatkan larutan tersebut pada lidah para penilai rasa. Secara perlahan, ia mengencerkan larutan dengan air lebih banyak sampai para penilai rasanya memberitahu bahwa rasanya tidak lagi pedas.

Melansir dari Masterclass, Scoville kemudian memberikan nilai angka pada cabai tersebut berdasarkan seberapa banyak ia harus mengencerkan larutan untuk menghilangkan kepedasannya. Cabai jalapeño, sebagai contoh, memiliki nilai Scoville sebesar 10.000, yang berarti larutan jalapeño harus diencerkan 10.000 kali sebelum kepedasannya dinetralisir.

Penggunaan Modern Skala Scoville

Saat ini, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, ilmuwan menggunakan teknik yang disebut Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC) untuk menentukan konsentrasi tepat kapsaisin dalam sebuah cabai.

Teknik HPLC mengukur kepedasan cabai dalam Satuan Kepedasan Asosiasi Perdagangan Rempah Amerika (ASTA). Angka ini dapat dimasukkan ke dalam rumus yang mengonversinya menjadi Satuan Scoville. Meskipun prosesnya telah berubah sejak zaman Wilbur Scoville, sehingga tetap menggunakan skala Scoville-nya untuk mengukur kepedasan cabai.

24 Jenis Cabai pada Skala Scoville

Skala Scoville menyediakan cara untuk membandingkan cabai terpedas di dunia dengan varietas sehari-hari, mengukur kepedasan dalam Satuan Panas Scoville.

  1. Kapsaicin Murni: 16.000.000 SHU
  2. Carolina Reaper: 2.200.000 SHU
  3. Trinidad Moruga Scorpion: 2.009.231 SHU
  4. Trinidad Scorpion Butch T: 1.463.700 SHU
  5. Naga Viper: 1.382.118 SHU
  6. Bhut Jolokia (Ghost Pepper): 1.041.427 SHU
  7. Red Savina Habanero: 580.000 SHU
  8. Scotch Bonnet: 350.000 SHU
  9. Jamaican Hot: 350.000 SHU
  10. Habanero: 350.000 SHU
  11. Devil's Tongue: 300.000 SHU
  12. Bird's Eye Chili: 225.000 SHU
  13. Carolina Cayenne: 125.000 SHU
  14. Tabasco: 50.000 SHU
  15. Santaka: 50.000 SHU
  16. Chile de Árbol: 30.000 SHU
  17. Serrano: 23.000 SHU
  18. Jalapeño: 10.000 SHU
  19. Chipotle: 8.000 SHU
  20. Guajillo: 8.000 SHU
  21. Anaheim: 2.500 SHU
  22. Poblano: 2.000 SHU
  23. Pepperoncini: 900 SHU
  24. Bell: 0 SHU.

Dari 24 skala tersebut, tentu Anda bisa menilai yang paling tidak pedas adalah Paprika Merah atau Bell Chili. Pastikan Anda konsumsi makanan pedas dengan bijak dan mengetahui risiko kesehatannya.

Itulah beberapa informasi terkait bahaya konsumsi makanan pedas berlebihan dan mengenal tingkat kepedasan dengan skala Scoville.

Selanjutnya: Cici Mobile Legends, Hero Fighter Terbaru ini Kapan Rilis? Catat Tanggalnya

Menarik Dibaca: Contoh Sambutan Hari Ibu yang Menyentuh dan Mengharukan untuk Peringatan Hari Ibu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×