kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

5 Tanda Konsumsi Susu Berlebihan, Cek Rekomendasi Minum Susu dalam Sehari


Kamis, 04 Januari 2024 / 14:52 WIB
5 Tanda Konsumsi Susu Berlebihan, Cek Rekomendasi Minum Susu dalam Sehari
ILUSTRASI. Tanda Konsumsi Susu Berlebihan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/03/2015

Penulis: Bimo Kresnomurti

Tanda Konsumsi Susu Berlebihan - JAKARTA. Simak tanda minum susu berlebihan yang wajib Anda waspadai. Kini susu telah menjadi salah satu minuman yang mudah ditemui di supermarket hingga kafe.

Pedoman diet yang dilansir dari laman Aria, dibuat oleh para ahli nutrisi di dunia khususnya wilayah negara Amerika dan Eropa.

Susu membantu Anda tetap sehat, mendapatkan nutrisi yang Anda butuhkan, menghindari penyakit gaya hidup, dan menjadi kelebihan berat badan.

Di beberapa negara, produk susu direkomendasikan sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Meskipun rekomendasi susu adalah minimal 1 gelas susu setiap hari, rekomendasi susu di negara lain adalah maksimal tiga gelas per hari.

Dengan catatan, Anda sebaiknya mengonsumsi produk susu rendah lemak setiap hari.

Baca Juga: Jangan Anggap Enteng Keracunan Makanan, Ini 8 Cara Pengobatannya di Rumah

Sebagai catatan bagi penderita intoleransi laktosa, meminum susu dengan kondisi tersebut bukan hal yang menyenangkan. Ini dapat menyebabkan kram perut, kembung, dan diare.

Jika Anda tetap ingin mengonsumsi produk susu, namun yakin Anda memiliki intoleransi laktosa, ada banyak alternatif berbahan dasar susu, seperti susu bebas laktosa, susu ultra-filter, dan yogurt bebas laktosa serta pilihan nabati seperti pengganti susu.

Baca Juga: Ini Biaya Tes Gula Darah & Kolesterol di Puskesmas. Jika Gula Darah Tinggi, Turunkan!

Bahaya konsumsi susu berlebihan

kopi dengan susu

Melansir dari Healthshots, Institut Kesehatan Nasional Amerika ungkap sebanyak 65% orang dewasa menderita intoleransi laktosa. Tentu hal ini akan lebih besar untuk orang Indonesia yang memiliki riwayat keturunan bangsa yang memiliki intoleransi laktosa lebih tinggi.

Mual adalah salah satu gejala terbesar, dan dalam kasus ekstrim, muntah dapat terjadi setelah mengonsumsi segala jenis produk susu yang mengandung laktosa, termasuk susu, es krim, dan keju.

Selain itu, konsumsi susu berlebihan menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, kram, dan diare.

Saat tubuh Anda tidak mampu memecah laktosa dengan baik, laktosa akan berpindah melalui sistem pencernaan dan dipecah oleh bakteri usus. Karena alasan ini, gas dan masalah pencernaan lainnya dapat terjadi.

Susu yang tersedia saat ini diyakini mengandung hormon pertumbuhan dan pengatur produksi susu. Hal ini diketahui memperburuk jerawat dengan mengganggu regulasi insulin melalui sesuatu yang disebut insulin-like growth factor-1.

Berbeda dengan persepsi umum, susu skim dapat memperburuk jerawat Anda, oleh karena itu lebih baik memilih susu sapi berlemak penuh, yang umumnya tidak disuntik hormon.

Beberapa penelitian ungkap mengatakan bahwa terlalu banyak susu dapat menyebabkan jenis kanker tertentu seperti kanker prostat atau payudara.  Sebagian besar penelitian ini bersifat epidemiologis, artinya penelitian tersebut mengamati tren konsumsi dan penyakit pada masyarakat dari waktu ke waktu.

Tanda tubuh kelebihan minum susu

Berikut ini beberapa tanda saat tubuh mengalami kelebihan konsumsi susu, dirangkum dari laman Eat This.

1. Masalah pencernaan

Anda mungkin masih sensitif terhadap laktosa tanpa memiliki intoleransi penuh terhadapnya, dan terlalu banyak konsumsi dapat menyebabkan masalah pencernaan lainnya, seperti "leaky gut," yang terjadi ketika bakteri dan toksin dapat "bocor" melalui dinding usus.

Ini bisa terjadi karena, berdasarkan tinjauan studi tahun 2008, inhibitor protease yang terdapat dalam susu sapi menyebabkan ketidakseimbangan enzim pencernaan dan produksi berlebihan tripsin, sebuah enzim yang menghancurkan hubungan antara sel-sel usus.

2. Mudah lelah

Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi susu juga dapat berkontribusi terhadap "leaky gut." Teorinya adalah bahwa a1 casein (yang terdapat dalam susu sapi) memiliki efek inflamasi pada lapisan usus, yang dapat meningkatkan permeabilitas lapisan usus.

Hasilnya adalah disbiosis mikrobioma, di mana mikrobioma bakteri usus tidak seimbang dengan lebih banyak bakteri jahat daripada baik.

Peneliti Cornell menghubungkan leaky gut dengan sindrom kelelahan kronis, kondisi di mana usaha normal menyebabkan kelelahan parah yang tidak dapat diatasi dengan istirahat.

3. Timbulnya jerawat

Ketika Anda terus-menerus memberi tubuh Anda sesuatu yang tidak dapat ditoleransi, itu dapat menyebabkan peradangan. Dan peradangan itu akan muncul dengan berbagai cara—salah satunya melalui kulit Anda.

Sebuah studi Dermatologi Klinis, Kosmetik, dan Investigasional menemukan bahwa produk susu berlemak penuh terkait dengan jerawat sedang dan parah, dengan rasio peluang 4,81 untuk anak laki-laki dan 1,8 untuk anak perempuan. Sebuah meta-analisis baru-baru ini dari 14 studi menemukan bahwa susu utuh, susu rendah lemak, dan setiap jenis susu secara positif terkait dengan jerawat.

4. Massa tulang berkurang

Sudah umum diketahui bahwa kalsium dalam susu membantu memperkuat tulang Anda, tetapi karena susu juga dapat menyebabkan peradangan. Beberapa penelitian yang menyarankan bahwa mengonsumsi terlalu banyak susu sebenarnya dapat membuat tulang Anda rapuh dan lebih mudah patah.

Studi yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition pada tahun 2015 menemukan bahwa makan makanan susu meningkatkan peradangan ringan pada sampel kecil orang dewasa Jerman.

Selain itu, sebuah studi BMJ tahun 2014 menemukan bahwa minum susu secara berlebihan tampaknya meningkatkan risiko patah tulang pada wanita, dibandingkan dengan wanita yang minum sedikit susu.

Risiko patah tulang meningkat 16 persen pada wanita yang minum 3 gelas atau lebih setiap hari, dan risiko patah pinggul meningkat 60 persen.

5. Risiko penyakit kardiovaskular

Menurut sebuah studi BMJ Oktober 2014, minum terlalu banyak susu berhubungan dengan peningkatan risiko kematian dan penyakit kardiovaskular serta peningkatan risiko kanker pada wanita.

Secara khusus, peneliti menemukan bahwa wanita yang minum tiga gelas susu atau lebih setiap hari memiliki risiko kematian dan penyakit kardiovaskular hampir dua kali lipat, dan risiko kanker meningkat 44 persen dibandingkan dengan wanita yang minum kurang dari satu gelas sehari.

Risiko keseluruhan kematian pada pria meningkat sekitar 10 persen ketika minum tiga gelas atau lebih susu setiap hari.

Kesimpulannya adalah, produk susu dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang selama Anda menikmatinya dalam jumlah yang sesuai. Terlalu banyak produk susu akan menyita ruang untuk jenis makanan lain yang mengandung nutrisi penting yang tidak disediakan oleh susu, misalnya serat, zat besi, vitamin C dan masih banyak lagi.

Pola makan seimbang juga harus mencakup sayur-sayuran, buah-buahan, polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, telur, ikan, daging tanpa lemak, dan unggas. Pola hidup sehat juga mencakup cukup air, olahraga, dan tidur.

Demikian beberapa informasi terkait tanda minum susu berlebihan yang berisiko terhadap penyakit tertentu.

Selanjutnya: Sepanjang 2024, Eastparc Hotel (EAST) Targetkan Raup Laba hingga Rp 45 Miliar

Menarik Dibaca: Sesi Dua Perdagangan Bursa Hari Ini, IHSG Dibuka Makin Meroket

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×