Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali penampilan dan kondisi kuku sebagai tanda penyakit tertentu. Keberadaan kuku cukup penting sebagai indikator kesehatan tubuh.
Kuku adalah struktur keras yang tumbuh di ujung jari tangan dan kaki manusia. Bagian ini terdiri dari protein yang disebut keratin, yang juga merupakan komponen utama rambut dan kulit.
Pertumbuhan kuku dimulai dari akar kuku, yang terletak di bawah lipatan kulit di ujung jari.
Untuk itu, Anda perlu mengenal beberapa tahapan dan proses pertumbuhan kuku setiap hari.
Baca Juga: 6 Manfaat Kolagen untuk Kulit dan Kesehatan yang Sayang untuk Dilewatkan
Proses tumbuhnya kuku melibatkan beberapa tahap:
- Pembentukan Kuku (Matrix): Ini adalah bagian bawah dari kuku di bawah kulit, di mana sel-sel keratinisasi berkembang dan menghasilkan keratin. Proses ini mirip dengan pembentukan sel-sel kulit di lapisan atas kulit.
- Pergerakan ke Arah Ujung Jari: Sel-sel baru dipaksa maju oleh sel-sel yang lebih tua dan lebih keras. Mereka secara bertahap mengalami proses keratinisasi, di mana sel-sel menjadi kaku dan mati, membentuk substansi keras dan melapisi kuku.
- Keluar dari Bawah Kulit: Setelah sel-sel mencapai ujung jari, mereka telah menjadi cukup keras untuk membentuk kuku. Kuku kemudian "mendorong" keluar dari bawah lipatan kulit dan terlihat di permukaan.
Baca Juga: Baik untuk Kesehatan Tulang, Sederet Manfaat Kecipir yang Kaya Vitamin dan Mineral
Kuku sebagai tanda penyakit
Faktor-faktor seperti genetika, kondisi kesehatan umum, dan nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan kuku.
Kondisi medis tertentu atau kekurangan nutrisi tertentu dapat memengaruhi penampilan atau pertumbuhan kuku.
Sebagai contoh, kekurangan zat besi atau vitamin tertentu dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh atau memiliki warna yang berubah.
Untuk itu, kenali beberapa perubahan kondisi kuku yang bisa menjadi pertanda suatu penyakit dirangkum dari Mayo Clinic.
1. Kuku berlubang
Kuku berlubang adalah ketika cekungan atau lekukan bulat kecil muncul di kuku. Hal ini biasa terjadi pada orang yang memiliki kelainan kulit seperti psoriasis dan eksim.
Kondisi dari kuku berlubang juga mungkin berhubungan dengan alopecia areata atau penyakit autoimun yang menyebabkan rambut rontok.
2. Kuku tabuh
Kondisi kuku tabuh terjadi ketika ujung jari membesar dan kuku melengkung di sekitar ujung jari. Biasanya berkembang selama beberapa tahun.
Kuku tabuh mungkin disebabkan oleh kondisi tubuh yang kekurangan oksigen dalam darah, sakit paru paru, masalah jantung, hingga sirosis hati.
3. Kuku terbalik
Istilah untuk kuku terbalik adalah kuku sendok, yang ditandai kuku lembut yang bagian tepinya dibalik. Kondisi kuku ini disebut juga koilonychia.
Kuku sendok sering kali merupakan gejala anemia defisiensi besi. Atau mungkin karena masalah hati yang disebut hemochromatosis.
Pada orang yang memiliki kondisi tersebut, tubuh terlalu banyak menyerap zat besi dari makanan.
4. Kuku bergaris
Kondisi kuku dengan istilah Beau's line atau Garis Beau adalah lekukan yang melintasi kuku. Hal ini bisa muncul ketika pertumbuhan kuku terhenti sementara karena cedera atau penyakit.
Garis Beau mungkin disebabkan oleh Infeksi hingga kondisi diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.
Selain itu, tubuh bisa saja dalam kondisi di mana pembuluh darah menyempit sehingga menurunkan aliran darah ke lengan dan kaki. Ini disebut penyakit arteri perifer.
Penyakit yang meliputi demam tinggi, seperti demam berdarah, campak, gondongan, dan pneumonia.
5. Pemisahan kuku
Dalam kondisi yang disebut onikolisis, kuku menjadi lepas dan terpisah dari dasar kuku. Bagian kuku yang terpisah menjadi keruh dengan semburat putih, kuning atau hijau.
Terkadang kuku yang terlepas disebabkan oleh cedera atau infeksi. Dalam kasus lain, kuku terkelupas merupakan reaksi terhadap obat atau produk konsumen, seperti pengeras atau perekat kuku.
Penyakit tiroid dan psoriasis penyakit kulit yang menyebabkan ruam disertai bercak gatal dan bersisik juga dapat menyebabkan kuku terlepas.
6. Sindrom kuku kuning
Pada sindrom kuku kuning, kuku menebal dan tumbuh lebih lambat. Hal ini menyebabkan kuku berubah warna menjadi kekuningan.
Kuku yang terkena sindrom kuku kuning mungkin tidak memiliki kutikula dan terlepas dari dasar kuku di beberapa tempat. Sindrom kuku kuning mungkin merupakan gejala penyakit paru-paru, seperti bronkitis kronis.
Sindrom kuku kuning juga dapat dikaitkan dengan pembengkakan pada tangan, lengan, kaki, dan tungkai suatu kondisi yang disebut limfedema.
Itulah informasi terkait kondisi kuku sebagai tanda penyakit yang perlu diwaspadai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News