kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%
AKTUAL /

600 Pembelot Korea Utara yang Dideportasi China Menghilang


Jumat, 08 Desember 2023 / 06:25 WIB
600 Pembelot Korea Utara yang Dideportasi China Menghilang
ILUSTRASI. Sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Seoul mengatakan, sebanyak 600 warga Korea Utara telah menghilang setelah dideportasi secara paksa oleh China pada bulan Oktober.? REUTERS/Jonathan Ernst

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Kamis (7/12/2023), sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Seoul mengatakan, sebanyak 600 warga Korea Utara telah "menghilang" setelah dideportasi secara paksa oleh China pada bulan Oktober.

Mengutip Reuters, kelompok tersebut memperingatkan bahwa mereka mungkin menghadapi hukuman penjara, penyiksaan, kekerasan seksual dan eksekusi di Korea Utara. 

Laporan yang dirilis oleh Transitional Justice Working Group (TJWG) ini muncul sekitar dua bulan setelah Korea Selatan mengajukan protes kepada China atas dugaan pemulangan sejumlah besar warga Korea Utara yang berusaha melarikan diri ke Korea Selatan.

TJWG mengatakan, ratusan pembelot diangkut dengan bus dan van yang dijaga dari pusat penahanan China melintasi perbatasan ke Korea Utara pada tanggal 9 Oktober. TJWG menyebut insiden tersebut sebagai repatriasi massal terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Identitas para pembelot masih belum diketahui, namun sebagian besar dari mereka adalah perempuan.

“Tidak ada komunikasi yang terjalin dengan para pembelot sejak mereka dipulangkan,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. 

Dia menambahkan, “Mereka yang dipulangkan secara paksa menghadapi kemungkinan penyiksaan, kekerasan seksual dan berbasis gender, pemenjaraan di kamp konsentrasi, aborsi paksa dan eksekusi karena rezim otoriter mereka mencap mereka sebagai ‘penjahat’ dan ‘pengkhianat’.”

Baca Juga: Ini 10 Negara dengan Militer Paling Perkasa di Dunia

Media pemerintah Korea Utara belum mengomentari kasus ini, namun telah lama mengecam pembelot sebagai "sampah manusia". Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un semakin memperketat perbatasan selama beberapa tahun terakhir.

Kementerian luar negeri Beijing pada bulan Oktober membantah bahwa ada “orang-orang yang disebut pembelot” di China. Namun mengatakan bahwa warga Korea Utara masuk secara ilegal karena alasan ekonomi, dan China menegaskan selalu menangani masalah ini sesuai dengan hukum.

Kementerian Unifikasi dan Kementerian Luar Negeri Seoul tidak segera memberikan komentar pada hari Kamis.

Jumlah pembelot Korea Utara yang tiba di Korea Selatan mencapai titik terendah selama pandemi ketika Korea Utara menutup perbatasannya.

Baca Juga: Kim Jong Un Menangis dan Memohon, Ini Penyebabnya

Pyongyang sejak itu telah mencabut beberapa pembatasan terkait virus corona dan memulai kembali perdagangan serta pertukaran lainnya dengan China. Data bea cukai Beijing menunjukkan peningkatan tajam terkait ekspor ke Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

×