Penulis: Bimo Kresnomurti
Bahaya Minuman Bersoda - JAKARTA. Pahami risiko yang dapat ditimbulkan dari konsumsi minuman bersoda terhadap kesehatan tubuh. Masyarakat pasti akrab dengan berbagai merek minuman ringan yang termasuk dalam kategori minuman bersoda.
Minuman bersoda adalah jenis minuman yang mengandung karbon dioksida (gas), yang memberikan efek gelembung atau sensasi kebasaan saat dikonsumsi.
Secara umum, minuman ini mengandung air, gula, pewarna, pemanis buatan, asam, dan berbagai jenis aroma. Beberapa contoh minuman bersoda yang terkenal antara lain minuman ringan, cola, soda jeruk, soda lemon, dan sebagainya.
Kandungan spesifik dalam minuman bersoda dapat bervariasi tergantung pada merek dan jenisnya.
Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Berat Badan Ideal dan Macam Indikator dalam Pengukuran
Kandungan Minuman Bersoda
Beberapa kandungan umum yang ditemukan dalam minuman bersoda adalah:
- Gula: Minuman bersoda umumnya mengandung jumlah gula yang tinggi. Konsumsi berlebihan gula dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti risiko obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
- Kalori: Minuman bersoda mengandung kalori yang tinggi, terutama dari gula. Konsumsi berlebihan minuman bersoda dapat menyebabkan kelebihan kalori dalam diet, yang dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan.
- Pemanis Buatan: Beberapa minuman bersoda mengandung pemanis buatan seperti aspartam, sukralosa, atau siklamat. Meskipun pemanis buatan memiliki sedikit atau tanpa kalori, penggunaan jangka panjang dan konsumsi berlebihan pemanis buatan juga memiliki kontroversi dan belum sepenuhnya dipahami dampaknya pada kesehatan.
Tentu, ada beberapa bahaya minuman bersoda apabila dikonsumsi dari jumlah normal atau takaran saji.
Anjuran Konsumsi GGL per hari
Konsumsi GGL harian diatur oleh Permenkes Nomor 30 Tahun 2013. Aturan tersebut mengatur tentang pencantuman informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan pada pangan siap saji dan pangan olahan.
Bila Anda perhatikan, pesan kesehatan tersebut bisa dilihat di kemasan minuman yang Anda beli.
Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi (200kkal). Konsumsi tersebut setara dengan gula 4 sendok makan per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.
Gejala minuman Banyak Soda
Ada beberapa yang disebabkan konsumsi terlalu banyak soda meliputi:
- Nyeri dada, mulas dan regurgitasi bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan
- Gangguan pencernaan, peradangan, mual, diare dan kembung disebabkan oleh tingginya jumlah gula atau pemanis buatan
- Peningkatan keluaran urin dan dehidrasi karena kafein dan gula
- Perubahan suasana hati, perasaan lemah, gemetar dan lapar akibat fluktuasi gula darah
- Toleransi terhadap makanan manis yang lebih tinggi dan keinginan yang meningkat terhadap makanan dan minuman manis.
Untuk itu, Anda perlu mengenal bahaya minuman bersoda bagi kesehatan tubuh dilansir dari Eating Well.
Baca Juga: Penderita Gula Darah Tinggi, Jangan Dekati 11 Makanan dan Minuman Ini
Bahaya minuman besoda
1. Akumulasi Lemak di Sekitar Organ Tubuh
Minuman bersoda membawa risiko akumulasi lemak berbahaya di dalam tubuh, yang sulit dideteksi secara langsung. Sebuah studi dari peneliti Denmark melibatkan naracoba yang mengonsumsi berbagai jenis minuman selama 6 bulan menunjukkan bahwa peminum soda mengalami peningkatan lemak terutama di area-area tersembunyi dan berbahaya seperti hati dan tulang.
2. Kandungan Sebanding pada Soda Diet
Meskipun soda diet mengandung lebih sedikit gula, studi dari University of Texas Health Science Center menemukan bahwa peminum soda diet mengalami peningkatan lingkar pinggang 70% lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi soda.
Hal ini menyiratkan bahwa soda diet memiliki risiko tertentu yang perlu diperhatikan, meskipun mengandung gula yang lebih sedikit.
3. Pemicu Penuaan Dini
Minuman bersoda, khususnya yang manis, dapat mengakibatkan penurunan kepadatan tulang, kerusakan gigi, dan masalah ginjal. Tingginya tingkat fosfat dalam soda terkait dengan peningkatan risiko penuaan dini, seperti yang ditemukan dalam penelitian menggunakan tikus sebagai subjek percobaan.
4. Gangguan Pencernaan
Minuman bersoda yang berkarbonasi dan asam dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti gas, kembung, dan masalah lambung. Kondisi ini dapat menghambat aktivitas sehari-hari dan sebaiknya dikonsumsi dengan penuh kewaspadaan, terutama saat perut sudah terisi.
Bagi penderita maag, maag, refluks asam, dan sejenisnya efek asam karbonat dapat memperburuk gejala dan menyebabkan ketidaknyamanan, terutama jika Anda sudah mengalami peradangan kronis.
5. Perubahan Mikrobiota Usus
Meskipun pemanis buatan pada awalnya digunakan sebagai alternatif yang "lebih sehat", beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut mungkin tidak berlaku.
Sebuah penelitian yang diterbitkan 2022 menemukan bahwa pemanis buatan, seperti yang ditemukan dalam soda diet, dapat berdampak negatif pada mikrobioma usus dan kontrol glikemik.
Dengan mempertimbangkan semua hal, mungkin ada baiknya bagi kebanyakan orang untuk membatasi konsumsi minuman bersoda dan memilih minuman yang tidak terlalu berisiko.
6. Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2
Konsumsi minuman bersoda dapat menyebabkan lonjakan gula darah, memicu produksi insulin berlebihan oleh pankreas. Penelitian di jurnal Circulation dari American Heart Association menunjukkan bahwa minum minuman manis, termasuk soda, terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, terlepas dari dampak obesitas.
7. Gangguan kesehatan gigi dan mulut
Selain merusak gigi, minuman bersoda juga dapat berdampak pada kebersihan mulut dalam beberapa cara, termasuk perubahan pada air liur dan gusi.
Air liur memainkan peran penting dalam kesehatan mulut, karena membantu menetralkan asam di mulut dan membersihkan partikel makanan serta bakteri. Namun, minum soda dapat menurunkan produksi air liur, sehingga membuat mulut Anda lebih sulit melawan bakteri berbahaya.
Para peneliti merekomendasikan pengurangan konsumsi minuman manis untuk mengurangi risiko tersebut.
Itulah penjelasan terkait bahaya minuman bersoda bagi kesehatan yang bisa mengancam siapa saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News