Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami beberapa langkah untuk menurunkan panas bayi maupun balita. Orang tua perlu mengenal cara menurunkan panas pada bayi menjadi tugas yang mendesak dan memerlukan perhatian khusus.
Demam pada bayi adalah kondisi yang umum terjadi, tetapi tetap perlu diperhatikan dengan cermat" agar lebih menarik dan menggugah perhatian pembaca.
Kenaikan suhu tubuh pada bayi dapat menjadi tanda bahwa tubuhnya sedang mengalami masalah kesehatan agar lebih umum dan tidak membatasi penyebab demam pada bayi.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui cara yang tepat untuk menurunkan panas pada bayi.
Baca Juga: 5 Manfaat Imunisasi Buat Kesehatan Anak dan Dampaknya Jika Tidak Imunisasi
Penyebab demam pada bayi dan balita
Penting untuk diingat bahwa demam bukanlah suatu penyakit. Sebaliknya, ini adalah gejala dari masalah mendasar lainnya. Dalam kebanyakan kasus, masalahnya mungkin adalah infeksi;
Namun, pengobatannya akan ditentukan tergantung pada jenis infeksinya atau apakah ada masalah lain. Beberapa penyebab demam pada bayi yang paling umum dirangkum dari laman Go Health Huc.
- Infeksi virus: Virus seperti infeksi usus, pilek, flu, croup, atau cacar air dapat menyebabkan bayi Anda mengalami demam sebagai respons alami untuk melawan infeksi. Karena virus pada dasarnya bukan bakteri, antibiotik tidak akan berpengaruh.
- Infeksi bakteri: Meskipun tidak sekhas demam virus, demam bakteri bisa lebih serius. Infeksi telinga dan tenggorokan, infeksi saluran kemih, pneumonia bakterial, atau meningitis bakterial memerlukan antibiotik untuk mencegah komplikasi kesehatan tambahan.
- Pakaian berlebihan: Karena mereka tidak dapat mengatur tubuhnya sebaik anak yang lebih besar, bayi terutama bayi baru lahir dapat mengalami demam jika mereka berpakaian berlebihan atau berada di lingkungan yang hangat. Pastikan bayi Anda tidak dibekali dengan selimut atau pakaian berlebih yang dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Periksa juga apakah kamar bayi Anda nyaman.
- Pasca Imunisasi: Jika anak Anda menerima vaksinasi dalam 24 jam terakhir, mereka mungkin mengalami demam ringan. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, dan dosis asetaminofen atau ibuprofen bayi atau anak-anak yang tepat dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Namun, jika demam berlanjut lebih dari 48 jam, sebaiknya hubungi dokter atau kunjungi pusat perawatan darurat.
- Tumbuh gigi: Bayi Anda mungkin mengalami sedikit peningkatan suhu karena gigi baru. Bagi orang tua, menggosok gigi anak Anda atau menggunakan alat khusus saat tumbuh gigi dapat membantu. Cari pertolongan medis jika demam tumbuh gigi bayi Anda berlangsung lebih dari dua hari.
Baca Juga: Normal atau Tidak, Nafas Anak Cepat Ketika Sedang Demam?
Kapan ke dokter saat bayi demam?
Anda perlu memantau suhu tubuh anak Anda secara teratur penting untuk memantau kemajuannya. Berikut saran dari laman Tylenol untuk menghubungi dokter saat kondisi ini:
- Bayi Anda berusia kurang dari 3 bulan dengan demam di atas 37,7° C.
- Demam anak Anda berulang kali meningkat hingga di atas 40° C.
- Anak Anda mengalami gejala demam tinggi seperti sakit kepala parah, sakit tenggorokan parah, sakit telinga parah, muntah atau diare berulang kali, ruam yang tidak diketahui penyebabnya, atau leher kaku.
- Anak Anda berusia kurang dari 2 tahun, dan demamnya berlangsung lebih dari 24 jam.
- Anak Anda berusia lebih dari 2 tahun, dan demamnya berlangsung lebih dari 72 jam.
Cara menurunkan demam pada bayi
Langkah untuk mengurangi demam anak Anda membutuhkan waktu. Jika si kecil mengalami gejala, cobalah pengobatan rumahan berikut untuk membantu menurunkan suhu tubuh bayi Anda:
Selain langkah-langkah tersebut, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk merawat anak yang sedang demam. Berikut adalah tambahan penjelasan:
1. Mandikan dengan spons hangat
Anda bisa mencoba untuk membasuh secara perlahan untuk menggantikan mandi rutin bayi Anda. Pastikan untuk berhenti jika anak atau bayi Anda mulai menggigil.
2. Berikan Obat Demam dengan Bijak
Jika demam anak atau bayi Anda tinggi atau menyebabkan ketidaknyamanan, konsultasikan dengan dokter mengenai pemberian obat demam yang aman dan sesuai untuk usia anak. Pastikan untuk mengikuti dosis yang tepat sesuai petunjuk dokter atau yang tertera pada kemasan obat.
3. Gunakan Kompres Dingin
Selain mandi dengan spons hangat, kompres dingin juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Pastikan menggunakan kain bersih yang direndam air dingin dan letakkan pada dahi atau area tertentu yang terasa panas.
4. Jaga Kebersihan dan Kesejukan Ruangan
Pastikan ruangan tempat anak atau bayi Anda beristirahat tetap bersih dan nyaman. Sirkulasi udara yang baik dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap nyaman. Gunakan kipas angin atau atur suhu AC agar tidak terlalu panas.
5. Perhatikan Tanda Bahaya
Pantau gejala anak atau bayi Anda dengan cermat. Jika demam terus meningkat, anak tampak sangat lemas, atau muncul tanda-tanda bahaya lainnya seperti kesulitan bernapas, segera hubungi dokter.
6. Ajak Bicara dan Beri Dukungan Emosional
Berbicara dengan anak atau tenangkan bayi untuk mendapatkan dukungan emosional dapat membantu mereka merasa lebih nyaman. Jelaskan bahwa demam adalah respons alami tubuh untuk melawan infeksi dan bahwa Anda akan selalu ada untuk merawat mereka.
7. Berikan Makanan yang Mudah Dicerna
Sediakan makanan ringan dan mudah dicerna, seperti sup ayam atau buah-buahan. Pastikan atau bayi Anda tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup meskipun sedang mengalami demam.
Itulah beberapa panduan untuk menurunkan panas pada bayi beserta penyebab demam dan kapan harus ke dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News