Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami gejala kekurangan tidur yang dapat berpengaruh pada kesehatan. Setiap organ tubuh memiliki siklus kerja yang krusial untuk menjaga kesehatan secara optimal.
Kondisi kurang tidur, atau yang dikenal sebagai sleep deprivation, terjadi ketika seseorang tidak memperoleh durasi tidur yang mencukupi sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang tidur kurang dari yang disarankan atau ketika tidur terganggu oleh berbagai faktor.
Perlu dicatat bahwa jumlah tidur yang dianggap cukup dapat bervariasi antara individu karena adanya perbedaan dalam pola tidur alami, rutinitas sehari-hari, dan kebutuhan tidur masing-masing orang.
Untuk itu, Anda perlu memahami gejala hingga bahayanya untuk kesehatan saat Anda tidak mengenalinya.
Baca Juga: 5 Makanan yang Baik Buat Penderita Penyakit Jantung Koroner, Bisa Dikonsumsi Rutin.
Gejala tubuh kekurangan tidur
Namun, secara umum, ada beberapa pedoman yang dapat membantu menentukan jam tidur yang baik:
- Konsistensi: Cobalah untuk menjaga jadwal tidur yang konsisten setiap hari, termasuk di akhir pekan. Ini membantu tubuh Anda mengatur pola tidur alami.
- Jumlah Tidur yang Cukup: Dewasa umumnya membutuhkan sekitar 7-9 jam tidur per malam. Namun, kebutuhan tidur tiap individu bisa berbeda. Amati bagaimana Anda merasa setelah tidur berapa jam dan sesuaikan.
- Ritme Biologis: Tubuh memiliki ritme sirkadian yang memengaruhi kapan kita merasa lebih segar dan kapan kita merasa mengantuk. Biasanya, orang cenderung merasa mengantuk pada malam hari (antara pukul 21.00-01.00) dan pagi hari (antara pukul 02.00-06.00).
- Hindari Tidur Siang Terlalu Lama: Jika Anda ingin tidur siang, hindari tidur terlalu lama, terutama di sore hari, agar tidak mengganggu tidur malam.
- Hindari Tidur Terlalu Larut Malam: Tidur terlalu larut malam bisa mengganggu ritme sirkadian dan menyebabkan kurang tidur. Hindari begadang terlalu sering.
Kurang tidur dapat memiliki berbagai dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang.
Baca Juga: 6 Gejala Ketika Kolesterol Naik yang Sering Diabaikan, Pahami Apa Saja Gejalanya
Dampak negatif kurang tidur
Intip beberapa gejala dan dampak kurang tidur berikut ini dilansir dari Health.com.
1. Kelelahan
Salah satu gejala yang mudah dikenali sebagai tanda kurang tidur seringkali membuat seseorang merasa sangat lelah dan kurang berenergi sepanjang hari. Tentu, Anda yang bekerja dari pagi hingga sore akan merasakan tubuh yang lebih lelah dari hari-hari sebelumnya.
2. Hilang Fokus dan Konsentrasi
Orang lain bisa saja mengenali gejala Anda yang kurang tidur seperti tidak fokus pada sebuah aktivitas maupun pekerjaan. Kurang tidur dapat mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi, memperhatikan detail, dan berpikir dengan jelas.
3. Kurang produktif
Kondisi kurang tidur dapat mengurangi produktivitas dalam pekerjaan, sekolah, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur dapat berdampak negatif pada keputusan keuangan dan menyebabkan hilangnya keuntungan.
4. Perubahan Mood
Seseorang yang kurang tidur cenderung merasa lebih mudah marah, mudah tersinggung, atau cenderung mengalami perubahan mood yang drastis. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 menemukan bahwa orang yang cukup tidur setiap malam memiliki lebih sedikit perilaku agresif dan ledakan emosi
5. Gangguan Memori
Kekurangan tidur dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengingat informasi dan pengalaman baru. Tentu, ini juga berdampak langsung seperti lemahnya melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena infeksi.
6. Metabolisme Lemah
Nah, kurang tidur dapat berdampak pada keseimbangan hormonal dan mengganggu metabolisme, yang dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan. Selain itu, peneliti ungkap durasi tidur pendek meningkatkan kerentanan terhadap flu.
Saat Anda beristirahat, sistem pertahanan tubuh, atau sistem kekebalan, menghasilkan berbagai zat pelindung seperti antibodi dan sitokin untuk melawan infeksi, seperti bakteri dan virus. Selama periode tidur, sitokin tertentu juga berperan dalam mendukung kualitas tidur, meningkatkan efisiensi sistem kekebalan dalam menjaga tubuh dari penyakit.
7. Gangguan sistem pernapasan
Selain sistem kekebalan, hubungan antara tidur dan sistem pernapasan juga saling berpengaruh. Gangguan pernapasan seperti apnea tidur obstruktif atau OSA dapat mengganggu tidur dan mengurangi kualitas tidur secara keseluruhan.
Gangguan tidur yang disebabkan oleh OSA dapat meningkatkan rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, seperti flu, dan dapat memperburuk kondisi pernapasan yang sudah ada, seperti penyakit paru-paru kronis.
Tips mengatasi kekurangan tidur
Jika Anda mengalami salah satu gejala atau tanda ini, penting untuk berbicara dengan dokter Anda. Mereka dapat membantu Anda menentukan penyebabnya dan mengembangkan rencana perawatan.
Berikut adalah beberapa tips untuk mendapatkan tidur yang cukup:
- Pertahankan jadwal tidur yang teratur dan konsisten.
- Buatlah lingkungan tidur yang nyaman dan tenang.
- Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur.
- Lakukan olahraga secara teratur, tetapi hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.
Jika Anda tidak bisa tidur setelah 20 menit, bangun dan lakukan sesuatu yang menenangkan hingga Anda merasa mengantuk. Apabila Anda merasa segar dan bugar setelah tidur, itu mungkin tanda bahwa Anda mendapatkan perbaikan dalam tidur.
Demikian penjelasan informasi terkait gejala dan tanda tubuh kurang tidur yang berbahaya bagi kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News