kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Ada 6 Kasus Pneumonia Mycroplasma di Indonesia, Cek Gejala dan Pencegahannya


Kamis, 07 Desember 2023 / 04:25 WIB
Ada 6 Kasus Pneumonia Mycroplasma di Indonesia, Cek Gejala dan Pencegahannya
ILUSTRASI. Melansir data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada enam kasus pneumonia mycroplasma yang terdeteksi di Tanah Air. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus pneumonia mycroplasma sudah masuk Indonesia. Melansir data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada enam kasus pneumonia mycroplasma yang terdeteksi di Tanah Air.

Melansir Kontan, menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, seluruh kasus infeksi pneumonia mycroplasma tersebut dirawat di dua rumah sakit di Jakarta.

Adapun rinciannya sebagai berikut: lima pasien di RS Medistra dan satu pasien di RS JWCC.

Adapun untuk kasus di Indonesia, pneumonia mycroplasma menginfeksi anak-anak dengan rentang 3-12 tahun. 

Meski demikian, menurut Maxi, keenam pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh. 

“Kami dapat laporan dari RS yang menangani mereka, semua (pasien) sudah sembuh,” ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (6/12/2023).

Mengutip indonesia.go.id, mycoplasma merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum Covid-19. Sebagian besar penyakit ini menimpa anak-anak.

Bakteri ini diketahui memiliki masa inkubasi yang panjang. Karena itu, penyebarannya tidak secepat virus penyebab pandemi Covid-19, sehingga tingkat fatalitasnya rendah.

Definisi mycroplasma pneumonia

Mengutip Healthline, mycoplasma pneumonia (MP) adalah sejenis bakteri yang dapat menyebabkan banyak gejala, termasuk batuk kering, demam, dan sesak napas ringan saat beraktivitas.

Bakteri Mycoplasma pneumonia adalah salah satu patogen manusia yang paling dikenal, dan terdapat lebih dari 200 spesies berbeda yang diketahui.

Kebanyakan orang dengan infeksi pernafasan yang disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae tidak menderita pneumonia. Oleh karena itu, mycrplasma pneumonia dikenal sebagai pneumonia atipikal dan terkadang disebut pneumonia berjalan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Naik, Analis Rekomendasikan Saham Emiten Kesehatan

Pneumonia mikoplasma menyebar dengan cepat melalui kontak dengan cairan pernapasan di tempat ramai, seperti sekolah, kampus, dan panti jompo. 

Ketika seseorang batuk atau bersin, kelembapan yang mengandung bakteri mycroplasma pneumonia dilepaskan ke udara, dan orang lain di sekitarnya dapat dengan mudah menghirup bakteri tersebut.

Begitu masuk ke dalam tubuh, bakteri dapat menempel pada jaringan paru-paru dan berkembang biak hingga terjadi infeksi total.

Lantas, apa saja gejala utama mycroplasma pneumonia?

Baca Juga: Kasus Mycoplasma Pneumoniae Terdeteksi di Jakarta, Begini Kata Epidemiolog

Gejala utama mycroplasma pneumonia

Melansir situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, secara umum, infeksi yang disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae bersifat ringan. Gejalanya tergantung pada jenis infeksinya.

Jenis infeksi yang paling umum adalah tracheobronchitis (dada dingin). Gejala umumnya meliputi:

  • Sakit tenggorokan
  • Merasa lelah
  • Demam
  • Batuk yang memburuk secara perlahan dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
  • Sakit kepala

Baca Juga: Pemerintah Perlu Segera Antisipasi Mycoplasma Pneumoniae

Anak-anak di bawah usia 5 tahun yang terkena infeksi Mycoplasma pneumoniae mungkin memiliki gejala yang berbeda dengan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Sebaliknya, mereka mungkin mengalami gejala seperti flu berikut:

  • Bersin
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Sakit tenggorokan
  • Mata berair
  • mengi
  • Muntah
  • Diare

Baca Juga: Dokter Menyebut Kasus Pneumonia Anak Melonjak 10% di RSAB Harapan Kita

Cara pencegahan pneumonia mycroplasma

Mengutip Kompas.com, Dokter spesialis anak RS Cipto Mangunkusumo, Nastiti Kaswandani mengatakan, Mycoplasma pneumoniae bukan suatu bakteri baru.

Oleh karenanya, masyarakat jangan panik terkait penyebaran Mycoplasma pneumoniae tersebut. 

Ia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). 

“Mencuci tangan, kemudian jika sakit atau ada yang sakit menggunakan masker, etika batuk (dengan menutup mulut menggunakan lengan bagian dalam saat batuk) jangan lupa jangan ditinggalkan,” tuturnya. 

Khusus untuk anak, Nastiti meminta agar kebutuhan ASI eksklusif dan nutrisi seimbang terpenuhi. 

“Kemudian lengkapi imunisasi yang juga sudah diselenggarakan oleh Program Imunisasi Nasional," ucap dia. 

“Banyak imunisasi yang terkait dengan pneumonia yang sudah kita adopt di program nasional, DPT, HIB, kemudian campak, kemudian PCV itu sudah disediakan oleh pemerintah,” lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×