Penulis: Virdita Ratriani
Bayi Tabung - Bayi tabung adalah prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri yang tidak kunjung mendapatkan keturunan.
Dikutip dari laman Fakultas Kedokteran UGM, angka keberhasilan bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) adalah 30%-40%.
Angka ini merupakan yang paling tinggi di antara program kehamilan terbantu lain seperti penggunaan obat-obatan dan inseminasi intra-uterin.
Lalu, apa itu bayi tabung dan bagaimana proses bayi tabung?
Baca Juga: 5 Nutrisi untuk Ibu Hamil selain Asam Folat, Ada Vitamin D hingga Kolin
Apa itu bayi tabung?
Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh dan setelah menghasilkan embrio akan ditanamkan ke rahim wanita.
Dikutip dari Medical News Today, prosedur ini juga dikenal dengan fertilisasi in vitro, atau IVF. Dalam kehamilan normal, sperma pria bertemu sel telur wanita dan membuahinya di dalam organ reproduksi.
Telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada dinding rahim, atau rahim, dan mulai berkembang menjadi bayi. Ini dikenal sebagai konsepsi alami.
Baca Juga: Kenali 6 Asupan Vitamin dan Mineral untuk Ibu Hamil dan Bayi yang Wajib Dipenuhi
Namun, jika konsepsi alami atau tanpa bantuan tidak memungkinkan, perawatan kesuburan adalah pilihan bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.
Dalam proses bayi tabung, sel sperma dan sel telur diambil dari pasangan suami istri. Kemudian di laboratorium kedua sel tersebut dipertemukan sehingga terjadi pembuahan.
Hasil pembuahan ditempatkan dalam inkubator khusus hingga berkembang menjadi emberio. Selanjutnya, embrio ditanam ke rahim agar berkembang menjadi janin seperti kehamilan biasa.
Baca Juga: Sukses Program Bayi Tabung, Siloam Hospitals Sriwijaya Adakan Gathering Blastula IVF
Prosedur bayi tabung
Prosedur untuk melakukan bayi tabung kemungkinan berbeda tergantung pada masing-masing klinik atau rumah sakit yang menanganinya. Namun, secara umum berikut adalah prosedur atau proses bayi tabung:
1. Menekan siklus menstruasi alami
Calon ibu menerima obat, biasanya dalam bentuk suntikan setiap hari selama sekitar 2 minggu, untuk menekan siklus menstruasi alami mereka.
2 Super ovulasi
Obat kesuburan yang mengandung hormon kesuburan hormon perangsang folikel (FSH) diberikan kepada calon ibu. FSH membuat ovarium menghasilkan lebih banyak sel telur dari biasanya. Pemindaian USG vagina dapat memantau proses produksi sel telur di ovarium.
Baca Juga: Catat, Ini 6 Daftar Makanan Sehat untuk Ibu Hamil dan Janin
3. Mengambil sel telur
Sel telur diambil melalui prosedur pembedahan kecil yang dikenal sebagai aspirasi folikel. Jarum yang sangat tipis dimasukkan melalui vagina dan masuk ke dalam ovarium.
Jarum tersebut dihubungkan dengan alat penghisap untuk menyedot sel telur. Proses ini diulangi untuk setiap ovarium.
Pada tahun 2011, para peneliti menyarankan bahwa mengumpulkan 15 sel telur dari ovarium dalam satu siklus memberikan peluang tertinggi untuk keberhasilan kehamilan dalam proses bayi tabung.
4. Inseminasi
Telur yang telah terkumpul ditempatkan bersama dengan sperma dan disimpan dalam ruang yang terkontrol. Setelah beberapa jam, sperma akan memasuki sel telur.
Terkadang sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Ini dikenal sebagai injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI).
Baca Juga: Biji Ketumbar Bisa Turunkan Gula Darah Tinggi, Cek Manfaat Lainnya
5. Telur yang telah dibuahi membelah dan menjadi embrio
Pada titik ini, beberapa klinik atau rumah sakit menawarkan diagnosis genetik pra-implantasi atau pre-implantation genetics diagnosis (PGD) yang dapat menyaring embrio dan mendeteksi adanya kelainan genetik.
Hal ini agak kontroversial dan tidak selalu digunakan. Satu atau dua embrio terbaik dipilih untuk dipindahkan.
Calon ibu kemudian diberikan progesteron atau human chorionic gonadotrophin (hCG) untuk membantu lapisan rahim menerima embrio.
6. Transfer embrio
Terkadang, lebih dari satu embrio ditempatkan di dalam rahim. Penting bagi dokter dan pasangan yang ingin memiliki anak untuk mendiskusikan berapa banyak embrio yang harus dipindahkan.
Biasanya, dokter hanya akan mentransfer lebih dari satu embrio jika tidak ada embrio ideal yang tersedia. Pemindahan embrio dilakukan dengan menggunakan tabung tipis atau kateter yang memasuki rahim melalui vagina.
Saat embrio menempel di lapisan rahim, pertumbuhan dan perkembangan embrio yang sehat bisa dimulai.
Baca Juga: Ini 7 Makanan Sehat untuk Ibu Hamil Muda, Kaya Asam Folat hingga DHA
Bayi tabung pertama di dunia
Pada 25 Juli 1978, Louise Joy Brown, bayi tabung pertama di dunia lahir di Oldham dan Rumah Sakit Umum Distrik di Manchester, Inggris, dari orang tua Lesley dan Peter Brown.
Dikutip dari laman History, bayi tabung pertama di dunia yang sehat tersebut dilahirkan tak lama sebelum tengah malam melalui operasi caesar dengan berat 2.600 gram.
Sebelum melahirkan Louise, Lesley Brown menderita infertilitas selama bertahun-tahun karena saluran tuba yang tersumbat. Kelahiran Louise menjadi berita utama di seluruh dunia dan menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai hukum dan etika prosedur bayi tabung dan menimbulkan kontroversi.
Baca Juga: Mencegah Kanker Payudara, Ini Manfaat Nanas untuk Kesehatan Perempuan
Kontroversi ini tak hanya menyangkut bidang ilmiah dan sosial, tetapi juga terkait moral.
Di bidang ilmiah, kelahiran bayi tabung ini dianggap sebagai suatu penemuan luar biasa dan dinilai membuka kemungkinan baru akan masa depan.
Meski demikian, beberapa tahun kemudian keluarga Brown memiliki putri kedua, Natalie, juga melalui bayi tabung.
Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Kacang Tolo untuk Kesehatan, Bisa Mengontrol Gula Darah
Bayi tabung pertama di Indonesia
Sementara itu, bayi tabung pertama di Indonesia adalah Nugroho Karyanto yang lahir di Klinik Melati RSAB Harapan Kita.
Nugroho Karyanto lahir pada 2 Mei 1988 melalui operasi Caesar. Nama Nugroho Karyanto diberikan langsung oleh ibu Tien Soeharto.
Dikutip dari laman Kompaspedia, bayi laki-laki tersebut lahir dari pasangan Markus asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Kelahiran Nugroho Karyanto dan bayi tabung di Indonesia berkat Prof. Dr. dr. Sudraji Sumapraja Sp.OG (K).
Baca Juga: Sedang Program Hamil? Ini 5 Manfaat Buah Zuriat untuk Promil dan Kesehatan
Dia adalah pelopor program bayi tabung di Indonesia dan dikenal sebagai Bapak Bayi Tabung Indonesia. Kemudian, pada 27 Maret 1989 dilahirkan bayi tabung kembar berjenis kelamin perempuan yakni Melati, Suci, dan Lestari.
Bayi perempuan kembar tersebut lahir dari pasangan Ali Widjaya dan Tjiany Lay Tj Hoen. Para ibu dari anak-anak tersebut dulu sangatlah susah untuk bisa mendapatkan keturunan, namun berkat kerja keras dan usaha Prof. Dr. dr. Sudraji Sumapraja, Sp.OG (K), maka bayi-bayi tabung tersebut pun dilahirkan.
Demikian penjelasan mengenai apa itu bayi tabung, proses bayi tabung, bayi tabung pertama di dunia, dan bayi tabung pertama di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News