kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Apa Itu Ekonomi Hijau? Ini Pengertian Menurut Para Ahli, Contoh, dan Pilarnya


Senin, 22 Januari 2024 / 10:00 WIB
Apa Itu Ekonomi Hijau? Ini Pengertian Menurut Para Ahli, Contoh, dan Pilarnya
ILUSTRASI. Green Economy atau ekonomi hijau

Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Ekonomi hijau adalah salah satu kata yang disebut dalam debat calon wakil presiden (cawapres) kedua, Minggu (21/1/2024). Pada waktu itu calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memberikan pertanyaan terkait inflasi hijau atau green inflation kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. 

Mahfud pun menjawab pertanyaan itu dengan menjelaskan bahwa inflasi hijau berkaitan dengan ekonomi hijau atau ekonomi sirkuler. 

Sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi pangan diproduksi kemudian dimanfaatkan kemudian di-recycle. Jadi tidak dibiarkan mengganggu ekologi.  

"Saya bangga sebagai orang Madura karena orang Madura yang mempelopori ekonomi hijau. Ekonomi sirkuler. Orang Madura memunguti sampah dan plastik lalu diolah," kata Mahfud.

Lalu, apa itu ekonomi hijau dan contohnya serta seperti apa penerapan ekonomi hijau di Indonesia? 

Baca Juga: Lupa si Emas Hijau

Apa itu ekonomi hijau? 

Green economy atau ekonomi hijau adalah gagasan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. 

Dikutip dari laman Kementerian ESDM, tujuan ekonomi hijau yakni tidak menghasilkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam, dan berkeadilan sosial. 

Ekonomi hijau menurut para ahli

Selain itu, ada beberapa pengertian ekonomi hijau menurut para ahli. Berikut ini adalah beberapa pengertian ekonomi hijau seperti dirangkum dari laman Bappeda Provinsi Bangka Belitung

Ekonomi hijau menurut United Nation Environment Programme (UNEP) adalah proses konfigurasi ulang bisnis dan infrastruktur untuk memberikan keuntungan yang lebih baik terhadap alam, manusia dan ekonomi, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca, mengekstraksi dan menggunakan lebih sedikit sumber daya alam, menghasilkan lebih sedikit limbah, dan mengurangi kesenjangan sosial.

Baca Juga: Bagaimana Sosok Presiden Impian Para Pengusaha?

“Greening  the economy refers to the process of reconfiguring business and infrastructure to deliver better returns on natural, human and economic capital investments, while at the same time reducing greenhouse gas emissions, extracting and using less natural recources, creating less waste and reducing social disparities.”

Sementara itu, menurut Wanggai (2012:7) filosofi ekonomi hijau adanya keseimbangan antara kesejahteraan ekonomi rakyat dan keadilan sosial dengan tetap mengurangi resiko-resiko kerusakan lingkungan dan ekologi. 

Dalam hal inilah esensi ekonomi hijau sebagai model pembangunan ekonomi yang berbasis pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Gibran Janjikan 5 Juta Green Jobs untuk Anak Muda, Berikut Peluang Kerjanya

Sedangkan ekonomi hijau menurut Cato (2009), mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Ekonomi yang berbasis lokal;
  • Pasar dipandang sebagai tempat bersosialisasi dan persahabatan yang menyenangkan di mana berita dan pandangan politik dipertukarkan seperti halnya barang dan uang;
  • Melibatkan distribusi aset dengan menggunakan harta warisan yang ditingkatkan dan pajak capital gain;
  • Pajak digunakan juga secara strategis untuk keberlanjutan pembangunan, bukan untuk mempengaruhi kekuasaan dan perilaku bisnis.
  • Dipandu oleh nilai keberlanjutan daripada oleh nilai uang;
  • Meninggalkan kecanduan pada pertumbuhan ekonomi dan mengarah pada ekonomi steady-state;
  • Ekonomi yang ramah di mana hubungan dan komunitas menjadi pengganti konsumsi dan teknologi;
  • Memberi peran yang lebih luas bagi ekonomi informal dan sistem koperasi dan berbasis komunitas yang saling mendukung;
  • Sistem kesehatan yang fokus pada pengembangan kesehatan yang baik dan penyediaan perawatan primer, berbasis lokal daripada obat berteknologi tinggi dan perusahaan farmasi yang luas;
  • Menggantikan bahan bakar fosil dan sistem pertanian intensif dengan pertanian organik dan berbagai sistem seperti pertanian dengan dukungan komunitas.

Baca Juga: Nasib Si Raja Rempah yang Gontai Dihadang Perang

Contoh ekonomi hijau 

Beberapa contoh ekonomi hijau adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan tenaga listrik yang ramah lingkungan misalnya tenaga surya, air, dan angin 
  • Pengurangan emisi gas buang Co2
  • Peningkatan investasi publik atau privat di sektor hijau, sehingga lapangan kerja yang tersedia menerapkan prinsip–prinsip ekonomi hijau.
  • Program penghijauan
  • Peningkatan GDP (Gross Domestic Product) dari sector hijau
  • Penurunan konsumsi yang banyak menghasilkan limbah
  • Pilah sampah untuk didaur ulang

Baca Juga: Urgensi Peningkatan Infrastruktur Hijau

Pilar ekonomi hijau 

Indonesia telah meluncurkan Indeks Ekonomi Hijau (Green Economy Index/GEI). 

Dirangkum dari laman Indonesia Green Growth Program, Indeks Ekonomi Hijau atau Green Economy Index (GEI) adalah inisiatif yang bertujuan mengukur efektivitas transformasi ekonomi ke arah pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ada tiga pilar ekonomi hijau di Indonesia yaitu, pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan yang mencerminkan pembangunan ekonomi hijau dengan total 15 indikator.

  • Pilar ekonomi meliputi enam indikator, seperti intensitas emisi, intensitas energi, dan pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita. 
  • Pilar sosial terdiri dari empat indikator, termasuk tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, angka harapan hidup, dan rata-rata lama sekolah. 
  • Pilar lingkungan mencakup lima indikator, seperti tutupan lahan, lahan gambut terdegradasi, penurunan emisi, sampah terkelola, dan energi baru terbarukan.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Kenakan Kostum Warna Hijau pada Debat Pilpres Malam Ini

Melalui tiga pilar ekonomi hijau setidaknya pembangunan akan berimplikasi pada tiga hal, yakni:

  • Produksi harus dilakukan dengan menggunakan sumber alam yang seefisien mungkin 
  • Pertumbuhan ekonomi harus tersebar dan mempunyai dampak terhadap lingkungan yang terkelola secara seimbang 
  • Konflik kepentingan dalam penggunaan sumber alam harus dikelola secara seimbang 

Demikian penjelasan mengenai ekonomi hijau atau green economy, pilar ekonomi hijau, pengertian ekonomi hijau menurut para ahli, dan contoh ekonomi hijau. 

Selanjutnya: Link Live Streaming Granada vs Atletico Madrid Nanti Malam, Begini Prediksinya

Menarik Dibaca: Dukung Olahraga Skateboard Lewat Kompetisi Jasjus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×