Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Fenomena Gerhana Matahari adalah kejadian astronomi yang bisa dibilang sudah akrab bagi kehidupan manusia. Namun, belum banyak orang yang paham mengenai apa itu Gerhana Matahari.
Bahkan, pada 2024 akan terjadi Gerhana Matahari pada Senin, 8 April 2024. Sayangnya, Indonesia tidak akan merasakan peristiwa Gerhana Matahari Total ini.
Gerhana Matahari Total hanya akan melintasi wilayah Amerika Utara, Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Lalu, apa itu Gerhana Matahari dan bagaimana penjelasan ilmiahnya?
gerBaca Juga: Gerhana Bulan Sebagian 29 Oktober 2023, Catat Waktu Terjadinya Fenomena Ini
Apa itu Gerhana Matahari?
Gerhana Matahari adalah peristiwa astronomi yang terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Matahari dan Bumi sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Mengutip laman Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, Gerhana Matahari hanya terjadi selama fase Bulan baru ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.
Terkadang Bulan hanya menghalangi sebagian cahaya Matahari yang disebut sebagah Gerhana Matahari sebagian. Di lain waktu, Bulan menghalangi semua cahaya Matahari yang mengarah ke Bumi, ini disebut dengan fenomena Gerhana Matahari Total.
Baca Juga: Setelah Misi Pendaratan di Bulan Sukses, India Luncurkan Roket ke Arah Matahari
Gerhana Matahari biasanya hanya dapat terlihat di daerah tertentu di Bumi. Hal ini tergantung pada posisi Matahari, Bulan, dan Bumi selama peristiwa tersebut.
Gerhana adalah fenomena alam, tetapi dalam sejarahnya sering dianggap sebagai pertanda atau firasat, dan dapat memicu rasa takut karena matahari tampak hilang dan langit menjadi gelap secara tiba-tiba.
Namun, di masa lalu tempat dan waktu Gerhana Matahari dapat diketahui melalui perhitungan astronomi.
Baca Juga: Puncak Hujan Meteor Bakal Terjadi 12-13 Agustus 2023, Cek Waktu Terbaik Melihatnya
Catatan sejarah mengenai gerhana, misal Gerhana Matahari Asyur memungkinkan sejarawan mengetahui dengan pasti tanggal sebagian peristiwa masa lalu dan memperkirakan tanggal atau tahun peristiwa-peristiwa terkait.
Selain itu, perubahan posisi rasi bintang saat terjadi saat gerhana matahari Mei 1919 digunakan sebagai salah satu bukti teori relativitas umum Albert Einstein.
Bagi sebagian orang yang masih awam terkait fenomena gerhana matahari, bisa jadi akan bingung ketika siang hari tiba-tiba menjadi gelap. Bahkan sampai hari ini, gerhana matahari adalah hal yang membingungkan bagi banyak binatang.
Baca Juga: 12 Fakta Banda Neira: Pulau Penghasil Pala Pemicu Penjajah Datang ke Indonesia
Jenis-jenis fenomena Gerhana Matahari
Ada beberapa jenis Gerhana Matahari berdasarkan cara tertutupnya cahaya Matahari. Jenis Gerhana Matahari juga dipengaruhi oleh jarak Bulan ke Bumi dan jarak Bumi ke Matahari.
Beberapa jenis Gerhana Matahari adalah sebagai berikut:
1. Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bulan berada di antara Matahari dan Bumi sehingga menutupi seluruh permukaan Matahari.
Gerhana Matahari ini mungkin terjadi karena diameter Matahari sekitar 400 kali diameter Bulan.
Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian akan Terjadi Bulan Ini, Catat Tanggal dan Waktunya
2. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari Cincin adalah gerhana yang terjadi ketika Bulan berada tepat di tengah Matahari dan Bumi.
Pada jarak ini, ukuran Bulan tampak lebih kecil dari Matahari dan tidak menutupi seluruh permukaan Matahari. Sehingga, pinggiran Matahari terlihat sebagai cincin yang sangat terang.
3. Gerhana Matahari sebagian
Gerhana Matahari sebagian terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi ketika ketiganya tidak sejajar sempurna. Akibatnya, hanya sebagian Matahari yang tertutup oleh Bulan dan disebut sebagai Gerhana Matahari sebagian.
4. Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana Matahari Hibrida adalah gerhana yang langka. Gerhana Matahari Hibrida adalah campuran Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Cincin.
Gerhana Matahari Total terjadi ketika jarak Bulan dari Bumi mendekati batas bayangan bagian dalam umbra untuk mencapai Bumi. Dalam kebanyakan kasus, gerhana hibrida dimulai sebagai gerhana cincin karena ujung umbra tidak menyentuh Bumi.
Kemudian menjadi total karena kebulatan planet tercapai dan memotong ujung bayangan di dekat tengah jalur, lalu akhirnya kembali berbentuk lingkaran menuju ujung jalur gerhana.
Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra 2023 Terjadi Besok, ini Jenis Gerhana yang Harus Anda Ketahui
Korona Matahari
Korona Matahari adalah bagian terluar dari atmosfer Matahari. Korona Matahari adalah lapisan Matahari yang terlihat seperti mahkota berwarna keabu-abuan saat Gerhana Matahari Total.
Korona Matahari akan terlihat sebagai cahaya yang sangat terang dan kabur selama fase puncak Gerhana Matahari Total.
Jika sedang tidak gerhana, hampir tidak mungkin melihat lapisan ini tanpa bantuan alat tertentu. Korona Matahari memiliki struktur yang kompleks dan indah, dengan garis-garis dan pola yang melingkar.
Baca Juga: Ingin Menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra? Ini Jadwalnya
Korona terdiri dari plasma, yaitu gas terionisasi yang sangat panas. Suhu pada korona adalah sekitar 1.999.726 derajat Celsius. Suhu ini bahkan lebih panas dibandingkan suhu permukaan Matahari, yaitu 5.500 derajat Celsius.
Bagi para astronom, korona Matahari selama fenomena Gerhana Matahari Total bisa memberikan kesempatan langka untuk memahami struktur dan lapisan luar atmosfer Matahari.
Demikian penjelasan mengenai apa itu Gerhana Matahari dan jenis-jenis Gerhana Matahari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News