Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pemerintah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) senilai Rp31,5 triliun kepada 35,05 juta keluarga penerima manfaat. Stimulus ini diperkirakan mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan menambah pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 hingga 0,3%.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Sejahtera senilai Rp31,5 triliun berpotensi memperkuat konsumsi rumah tangga dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV-2025. Pemerintah akan menyalurkan bantuan kepada 35,05 juta keluarga penerima manfaat (KPM), masing-masing sebesar Rp 900.000 untuk periode tiga bulan.
Program ini menyasar rumah tangga berpendapatan rendah dengan kecenderungan konsumsi tinggi. Menurut Josua, waktu penyaluran yang berdekatan dengan musim belanja akhir tahun membuat dana bantuan berpotensi cepat terserap, terutama untuk kebutuhan pokok, makanan-minuman, transportasi, dan ritel dasar.
“Dengan desain dan waktu pencairan seperti ini, dana cepat beredar ke kebutuhan pokok dan ritel dasar sehingga efektif menopang daya beli,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Minggu (9/11/2025).
Baca Juga: Pinjol dan Paylater Kian Digemari, Tapi Risiko Gagal Bayar Meningkat
Ia menambahkan, stimulus ini hadir pada waktu yang tepat, mengingat konsumsi rumah tangga sempat melemah di kuartal sebelumnya akibat faktor musiman. Tambahan bantuan tunai diharapkan dapat memulihkan momentum belanja masyarakat menjelang akhir tahun.
Dari sisi makroekonomi, Josua memperkirakan nilai BLTS sebesar Rp 31,5 triliun setara 0,52% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nominal kuartal IV-2025 yang diperkirakan mencapai Rp6.089 triliun. Jika 70%–85% dana benar-benar dibelanjakan dan 80%–90% di antaranya mengalir ke barang serta jasa dalam negeri, maka kontribusi langsung terhadap PDB kuartal IV diperkirakan mencapai 0,3%–0,4%.
Setelah memperhitungkan inflasi dan penyesuaian harga, dampak riil terhadap pertumbuhan ekonomi tahunan kuartal IV-2025 diproyeksikan sekitar 0,18–0,32 poin persentase (ppt). Dengan demikian, tambahan kontribusi BLTS terhadap pertumbuhan PDB kuartal IV diperkirakan sekitar 0,2%–0,3%.
Namun, Josua mengingatkan efektivitas program bergantung pada kecepatan penyaluran, yang ditargetkan tuntas pada November 2025.
Tonton: Masyarakat Pinjam Online Tembus Rp101 T, Risiko Makin Besar
“Sebagian penerima mungkin menyisihkan bantuan untuk tabungan atau melunasi utang, tetapi kebocoran impor diyakini kecil. Program lain seperti perluasan magang bagi lulusan baru juga bisa memperkuat transmisi ke pendapatan dan belanja rumah tangga,” jelasnya.
Stimulus BLTS ini menjadi salah satu langkah fiskal penting menjelang akhir tahun, seiring dengan upaya pemerintah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global dan tekanan inflasi domestik.
Kesimpulan:
Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) senilai Rp31,5 triliun kepada lebih dari 35 juta keluarga dinilai menjadi stimulus efektif untuk memperkuat daya beli dan menopang pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025. Dengan waktu pencairan yang bertepatan dengan musim belanja akhir tahun, sebagian besar dana diperkirakan akan cepat terserap untuk kebutuhan pokok dan ritel dasar. Kontribusi BLTS terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV diproyeksikan mencapai 0,2%–0,3%, sekaligus membantu menjaga momentum konsumsi rumah tangga di tengah tekanan inflasi dan ketidakpastian global.
Sumber Data:
- Kementerian Keuangan RI — Rencana Penyaluran BLTS 2025: https://www.kemenkeu.go.id
- Otoritas Jasa Keuangan — Statistik Konsumsi dan Pembiayaan Rumah Tangga: https://www.ojk.go.id
- Wawancara Kontan.co.id dengan Josua Pardede, 9 November 2025.
Selanjutnya: Ekonom INDEF: Implementasi Redenominasi Cukup Mahal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













