kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%
AKTUAL /

Buang Air Besar Jongkok atau Duduk, Lebih Sehat Mana?


Rabu, 08 November 2023 / 20:41 WIB
Buang Air Besar Jongkok atau Duduk, Lebih Sehat Mana?
ILUSTRASI. Buang Air Besar Jongkok atau Duduk, Lebih Sehat Mana?

Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KESEHATAN PENCERNAAN -  Postur tubuh ketika buang air besar (BAB) akan berpengaruh pada kesehatan pencernaan. Namun, di antara BAB jongkok dan duduk, mana yang lebih sehat? 

Ternyata, BAB jongkok lebih baik untuk kesehatan karena akan mengurangi tekanan pada panggul dan bisa mengeluarkan kotoran dengan lebih baik.

Baca Juga: 10 Makanan Tinggi Kalori yang Bikin Berat Badan Naik dengan Cepat

Untuk lebih memahaminya, ketahui cara kerja sistem pencernaan dan manfaat BAB jongkok berikut ini.

Cara kerja sistem pencernaan ketika BAB

Sebelum mengetahui postur tubuh yang baik ketika BAB, Anda perlu tahu terlebih dahulu bagaimana kotoran dapat dikeluarkan oleh tubuh.

Dilansir dari Women’s Health, tubuh memiliki otot puborectalis, yang bekerja dengan menekan otot besar ketika kita berdiri, akan mengendur ketika jongkok.

Ketika duduk atau berdiri, otot puborectalis akan menarik rektum ke depan sehingga membuat usus terbelit untuk mencegah kotoran keluar secara tidak sengaja.

Ketika BAB duduk, kondisi ini akan membuat tubuh akan bekerja dengan lebih keras agar kotoran bisa dikeluarkan.

Sebaliknya, rektum akan membuka dan usus akan menjadi lurus sehingga kotoran bisa dikeluarkan dengan mudah ketika BAB jongkok.

Melansir Healthline, selain kotoran lebih sulit untuk dikeluarkan, duduk ketika BAB juga bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti:

  • Menyebabkan konstipasi kronis yang terjadi ketika kotoran menetap di dalam tubuh dan tidak bisa dikeluarkan dalam beberapa minggu atau lebih
  • Meningkatkan risiko sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome yang memiliki berbagai gejala, seperti diare, nyeri pada area perut, kram, hingga penumpukan gas atau udara di dalam perut

Meskipun begitu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba jongkok ketika BAB karena beberapa masalah kesehatan bisa meningkatkan risiko cedera ketika berjongkok, terlebih pada lansia.

Manfaat BAB jongkok

Selain membuat kotoran lebih mudah untuk dikeluarkan dari tubuh, BAB jongkok juga bisa mengurangi ketegangan otot.

Otot yang menegang ketika BAB akan membuat otot dasar panggul melemah sehingga lebih sulit untuk dikontrol.

Otot yang menegang ketika BAB juga tidak baik untuk penderita stroke atau serangan jantung karena bisa memperberat kerja jantung.

Selain itu, jongkok ketika BAB juga akan mencegah wasir serta bisa mengeluarkan semua sisa kotoran dengan lebih baik.

BAB jongkok atau duduk, mana yang lebih sehat?

Jadi, di antara BAB jongkok dan duduk, mana yang lebih sehat?

Ternyata, BAB jongkok lebih baik karena tidak akan membuat otot menjadi tegang sehingga terhindar dari berbagai masalah kesehatan, termasuk konstipasi atau sembelit.

Namun, selain memperhatikan posisi tubuh ketika BAB, Anda juga perlu menambah asupan makanan yang kaya serat dan cukup minum air putih agar kotoran bisa keluar dengan lebih mudah dari tubuh.

Baca Juga: Cara Mencegah dan Meredakan Asam Urat Tinggi di Tumit

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BAB Jongkok atau Duduk, Mana yang Lebih Sehat?", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×