kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Bukan Calistung, Ini 4 Kemampuan yang Penting DIkuasai Anak Sebelum Masuk SD


Kamis, 07 Maret 2024 / 11:02 WIB
Bukan Calistung, Ini 4 Kemampuan yang Penting DIkuasai Anak Sebelum Masuk SD
ILUSTRASI. Bukan Calistung, Ini 4 Kemampuan yang Penting DIkuasai Anak Sebelum Masuk SD. KONTAN/Muradi

Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Kemampuan kemampuan baca, tulis, berhitung (calistung) bukan menjadi kemampuan utama yang perlu dikuasai anak saat akan masuk SD.

Justru ada beberapa kemampuan lain yang seharusnya dikuasai anak sebelum masuk SD alih-alih kemampuan calistung. 

Sebab, pada masa transisi dari bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke bangku SD, ada hal yang lebih penting untuk dipersiapkan selain calistung. 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) resmi menghapus syarat calistung untuk siswa yang akan masuk ke SD sejak tahun lalu. 

Banyaknya miskonsepsi calistung sebagai syarat masuk SD justru membuat orangtua lupa memberikan bekal pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan usia anak. 

Baca Juga: 6 Tanda Anak Tumbuh dengan Baik Sesuai Perkembangan Usianya, Orangtua Perhatikan

Kemampuan yang perlu dimiliki sebelum masuk SD

Melansir Instagram Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek, ketika anak berusia 6 tahun, dia akan masuk dalam masa kanak-kanak awal ke masa kanak-kakak pertengahan dan akhir.

Supaya anak bisa sukses mengadapi masa transisi ini, orangtua sebaiknya memberikan bekal pengajaran yang tepat kepada anak. 

Berikut ini beberapa hal yang perlu diajarkan kepada anak sebelum masuk SD:

1. Mengajak anak untuk melakukan kegiatan fisik, seperti olahraga kasti atau bermain Bentengan yang memiliki aturan dan melatih ketangkasan anak.

2. Biasakan anak untuk merapikan barang-barang setelah digunakan, seperti alat tulis atau mainan kesukaannya, untuk menimbulkan rasa kepemilikian anak terhadap barang pribadinya.

Baca Juga: Apa Itu Imunisasi Sub PIN Polio dan Diberikan Berapa Kali?

3. Bangun kepekaan anak terhadap simbol-simbol di sekitarnya.Orangtua bisa menempelkan nama-nama benda di sekitar anak, seperti kata “lemari", "jendela”, dan “pintu”, agar anak terbiasa melihat simbol-simbol tersebut.

4. Latih dan biasakan anak untuk dapat menolong dirinya sendiri, seperti menggunakan celana dan baju sendiri serta membersihkan diri setelah BAK atau BAB.

Dengan memberikan keterampilan di atas, diharapkan anak bisa lebih siap saat masuk ke bangku SD setelah menyelesaikan pendidikan di PAUD. 

Buah hati bisa memiliki kepercayaan diri untuk menghadapi lingkungan baru di sekolah yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×