Sumber: APJII | Editor: Mega Putri
KONTAN.CO.ID - APJII mengungkapkan hasil survei kasus keamanan internet paling banyak terjadi di 2025. Cek survei perilaku pengguna internet untuk mengamankan data.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survei tentang penetrasi internet dan perilaku pengguna internet tahun 2025.
APJII mengamati banyak hal, salah satunya adalah tentang terjadinya kasus keamanan saat mengakses internet.
Berikut daftar kasus keamanan mengakses internet yang paling banyak dialami sampai cara pengguna melindungi data mereka.
Baca Juga: Penetrasi Internet di Indonesia 2025 Capai 80,66%, Ini Daftar Lengkapnya
Survei Kasus Keamanan di Internet
Survei perilaku pengguna internet tersebut dilakukan oleh APJII dari tanggal 10 April 2025 sampai 16 Juli 2025.
APJII menganalisis jawaban dari 8.700 responden WNI di seluruh Indonesia dengan usia di atas 13 tahun ke atas.
Survei ini dibuat dengan metode penelitian multistage random sampling dan Margin of Error (MoE) kurang lebih 1,1%.
Menurut APJII, tingkat penetrasi internet atau pengguna internet di Indonesia tahun 2025 sebanyak 80,66% dari total penduduknya.
Diantara para pengguna tersebut, banyak pengguna yang mengalami berbagai macam kasus keamanan saat akses internet.
APJII meneliti presentase berbagai kasus keamanan menggunakan internet yang pernah dialami WNI di tahun 2025.
Ternyata posisi pertama yang paling banyak dialami oleh pengguna internet di Indonesia adalah penipuan online.
Berikut survei kasus keamanan mengakses internet di Indonesia tahun 2025 menurut APJII :
- Penipuan online: 24,89% di tahun 2024 dan 22,12% tahun 2025
- Pencurian data pribadi atau hack atau phishing: 16,09% tahun 2024 dan 14,36% tahun 2025
- Perangkat terkena virus: 14,79% tahun 2024 dan 10,89% tahun 2025
- Tidak dapat mengakses akun di aplikasi tertentu: 7,69% tahun 2024 dan 6,54% tahun 2025
- Kasus lain terkait isu keamanan: 4,07% tahun 2024 dan 4,61% tahun 2025
Data tersebut menunjukkan adanya penurunan terjadinya kasus keamanan mengakses internet di tahun 2025.
Sementara itu sebanyak 41,46% WNI di tahun 2025 tidak tahu atau tidak pernah mengalami kasus keamanan saat akses internet.
Ada banyak cara bagi pengguna internet untuk mengamankan data saat mengakses internet di tahun 2025 ini.
Tonton: Diminati Investor, Sembilan Saham Konglomerasi Ini Meroket Sepanjang 2025
Menurut APJII, peringkat pertama dengan 22,75% adalah menggunakan kombinasi password yang tidak mudah ditebak.
Selanjutnya hal yang paling banyak dilakukan untuk melindungi data di internet adalah waspada pada yang minta data pribadi.
Berikut presentase cara menjaga keamanan data saat akses internet yang dilakukan WNI tahun 2025 menurut APJII.
Cara mengamankan data saat akses internet yang paling banyak dilakukan:
- Menggunakan kombinasi password yang tidak mudah ditebak sebanyak 22,75%
- Waspada pada aplikasi yang meminta data pribadi sebanyak 22,23%
- Mengganti password secara berkala sebanyak 18,64%
- Hanya memakai aplikasi yang terverifikasi sebanyak 11,56%
- Memasang anti virus sebanyak 3,83%
Baca Juga: Daftar Operator Internet Paling Banyak Dipakai di Indonesia 2025, Telkomsel No. 1
Sebanyak 20,61% warga negara Indonesia tidak tahu atau tidak pernah menjaga keamanan data saat akses internet dan lainnya 0,38%.
Itulah hasil survei APJII pada perilaku warga negara Indonesia di internet terkait kasus keamanan internet sampai cara mengatasinya.
Selanjutnya: OJK Siapkan Deregulasi Aturan di Bidang Multifinance, Ini Respons WOM Finance
Menarik Dibaca: 6 Alasan Alpukat Bagus Dikonsumsi saat Diet Tubuh, Cek di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News