Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Kamis 18 April 2024, terdapat 1 Gunung berapi berstatus Awas dan 6 Gunung berapi berstatus siaga. Pasca erupsi Gunung Ruang, beberapa gunung api berikut memiliki catatan yang perlu diketahui.
Gunung Ruang, yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara, mengalami erupsi terbesar pada Rabu malam (17/4). Menurut pengamatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Ruang ini menghasilkan erupsi vulkanik dangkal.
Mengutip dari Magma Kementerian ESDM, status Gunung Ruang kini masih berada di level I atau Awas. Masyarakat dihimbau berhati-hati saat terjadi aktivitas kegempaan.
Sementara, status gunung berapi di Indonesia level III atau Siaga tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.
Dilansir dari lamaan Kementerian ESDM, level III merupakan status gunung berapi. Level III atau Siaga menurut Kementerian ESDM diartikan sebagai peningkatan nyata lewat aktivitas gunung berapi tersebut.
Per 18 April 2024, terdapat 16 gunung berapi di Indonesia yang dinyatkan level II atau Waspada. Sementara, status gunung berapi level I atau Normal masih tersebar pada 45 gunung api di Indonesia.
Status Gunung Berapi di Indonesia
Simak 6 gunung yang memiliki status gunung berapi level III atau Siaga per 18 April 2024.
1. Gunung Merapi
Pada Kamis 18 April 2024, status gunung berapi dari Gunung Merapi berada di level III atau siaga. Pihak Kementerian ESDM menyarankan agar tidak melakukan kegiatan di sekitar Sungai Boyong hingga jarak maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng dengan batas maksimal sejauh 7 km.
Pada bagian tenggara, terdapat Sungai Woro dengan jarak maksimal 3 km dan Sungai Gendol dengan jarak maksimal 5 km. Selain itu, bila terjadi letusan eksplosif, material vulkanik yang terlempar dapat mencapai radius 3 km dari puncak gunung.
Saat ini, potensi bahaya yang dapat muncul terkait dengan guguran lava dan awan panas terutama berada di sektor selatan-barat daya.
2. Gunung Awu
Salah satu gunung aktif lain di wilayah Sulawesi Utara adalah Gunung Awu. Melasnir dari laman Magma ESDM, masyarakat dan pengunjung agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dari kawah puncak G. Awu.
3. Gunung Marapi
Masyarakat di sekitar pendakian Gunung Marapi dan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek Marapi.
Sehingga, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar di saat musim hujan.
4. Gunung Anak Krakatau
Laporan dari laman Magma Kementerian ESDM, status gunung berapi dari Gunung Anak Krakatau juga masuk dalam level III atau status Siaga.
Aktivitas aman untuk masyarakat di sekitar Gunung Anak Krakatau berada pada radius lebih dari 3 kilometer saja. Wisatawan juga dihimbau untuk melakukan aktivitas dengan radius lebih dari 5 kilometer dari puncak Gunung Anak Krakatau.
Nah rekmondasi lainnya, Magma ESDM menghimbau untuk menjauh dari wilayah hulu sungai karena potensi lahar dingin.
5. Gunung Semeru
Selain Gunung Merapi dan Gunung Anak Krakatau, ada gunung lain di wilayah Jawa Timur dalam status siaga atau level III.
Gunung Semeru, yang terletak di Provinsi Jawa Timur, berada dalam status Level III atau Siaga. Status ini mengindikasikan bahwa terdapat potensi aktivitas gunung yang meningkat, sehingga diperlukan kewaspadaan tinggi dari masyarakat dan pendaki.
PVMBG menghimbau masyarakat menghindari kegiatan di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, mencakup jarak 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, warga diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (batas sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi bahaya dari ekspansi awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai jarak 17 km dari puncak gunung.
Peningkatan aktivitas gunung ini dapat mencakup erupsi yang dapat membahayakan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
6. Gunung Ili Lewotolok
Melansir dari Magma ESDM, Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas.
Masyarakat diimbau selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah Ili Lewotolok.
Oleh karena itu, otoritas setempat dan instansi terkait telah mengambil langkah-langkah preventif untuk memastikan keselamatan penduduk dan pendaki dengan membatasi akses ke area tertentu.
Demi memudahkan dalam pemantauan status gunung berapi di Indonesia, segera download aplikasi MAGMA Indonesia dari Kementerian ESDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News