Penulis: Virdita Ratriani
Kegunaan dan Dosis Ibuprofen - Ibuprofen adalah salah satu jenis obat yang biasa diresepkan oleh dokter saat kita sakit. Namun, masih banyak pasien yang belum mengetahui manfaat ibuprofen, penggunaan, dan efek sampingnya.
Ibuprofen adalah obat pereda nyeri dan menurunkan demam. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirop.
Lalu, apa saja kegunaan ibuprofen, peringatan sebelum menggunakan ibuprofen, dosis, dan efek sampingnya?
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Menurunkan Demam
Kegunaan ibuprofen
Ibuprofen adalah golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Ibuprofen digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang.
Dirangkum dari laman NHS Inform, sejumlah manfaat ibuprofen adalah sebagai berikut:
- Meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit gigi, migrain, dan nyeri haid
- Menurunkan demam (suhu tinggi), misalnya, ketika seseorang terkena flu (influenza)
- Meringankan rasa sakit dan peradangan yakni kemerahan dan pembengkakan) yang disebabkan oleh kondisi yang mempengaruhi sendi, tulang dan otot seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis
- Meringankan rasa sakit dan pembengkakan yang disebabkan oleh keseleo dan ketegangan, seperti cedera olahraga
- Nyeri pasca-bedah
- Sakit kepala
- Gejala artritis reumatoid
- Gejala osteoartritis
- Gejala juvenile artritis reumatoid
Baca Juga: Paracetamol Obat Demam Populer, Ini Manfaat, Dosis, Efek Samping
Peringatan sebelum menggunakan ibuprofen
Namun, dirangkum dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ibuprofen tidak dianjurkan dikonsumsi oleh:
- Lansia
- Ibu hamil
- Ibu setelah mengalami proses persalinan
- Ibu menyusui
- Pasien dengan perdarahan, ulkus, perforasi pada lambung
- Pasien dengan gangguan pernafasan, gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati
- Pasien dengan hipertensi tidak terkontrol, hiperlipidemia, diabetes melitus, gagal jantung kongestif, penyakit jantung iskemik
- Pasien dengan penyakit serebrovaskular, penyakit arteri periferal, dehidrasi, meningitis aseptik.
Baca Juga: Penyebab Batu Ginjal, Gejala Penyakitnya, dan Cara Menghancurkan Batu Ginjal
Idealnya, wanita hamil tidak boleh mengonsumsi ibuprofen kecuali atas resep dokter. Ibu menyusui juga tidak direkomendasikan mengonsumsi ibuprofen lantaran bisa muncul dalam ASI meski dalam jumlah kecil.
Parasetamol direkomendasikan sebagai alternatif untuk meredakan nyeri jangka pendek atau menurunkan suhu tinggi.
Sebab, paracetamol juga memiliki fungsi yang hampir sama yakni sebagai obat penghilang rasa sakit dan menurunkan demam.
Baca Juga: Asam Urat Menyerang Bikin Menderita, Cek 10 Langkah Pertama Meredakannya
Dosis dan aturan pakai ibuprofen
Berikut adalah pembagian dosis ibuprofen tablet untuk meredakan nyeri dan demam:
- Dewasa dan anak-anak usia >12 tahun: 200–400 mg, tiap 4–6 jam, sekali sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 1.200 mg per hari.
- Anak-anak ≥6 bulan sampai ≥12 tahun: 4–10 mg/kgBB per hari, tiap 6–8 jam sekali. Dosis maksimal adalah 40 mg/kgBB per hari.
Efek samping ibuprofen
Sementara itu efek samping yang bisa timbul lantaran mengonsumsi ibuprofen adalah:
- Mual atau muntah
- Sembelit atau diare
- Gangguan pencernaan (dispepsia) atau sakit perut
- Efek samping yang kurang umum meliputi:
- Sakit kepala atau pusing
- Kembung (retensi cairan)
- Tekanan darah meningkat
- Radang lambung (gastritis)
- Sakit maag
- Reaksi alergi, seperti ruam memburuknya gejala asma dengan menyebabkan penyempitan saluran udara (bronkospasme)
- Gagal ginjal
- Kotoran berwarna hitam dan muntah darah ini bisa mengindikasikan pendarahan di perut Anda
- Dosis tinggi
- Mengonsumsi ibuprofen dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko:
- Stroke, ketika suplai darah ke otak terganggu
- Serangan jantung, ketika suplai darah ke jantung tersumbat
Pada wanita, penggunaan ibuprofen jangka panjang dapat dikaitkan dengan penurunan kesuburan. Ini biasanya reversibel ketika Anda berhenti minum ibuprofen.
Demikian penjelasan mengenai apa perbedaan ibuprofen dan paracetamol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News