kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Ini 5 Penyakit Terkait Keringat Dingin yang Perlu Diwaspadai


Senin, 29 Januari 2024 / 11:23 WIB
Ini 5 Penyakit Terkait Keringat Dingin yang Perlu Diwaspadai
ILUSTRASI. Ilustrasi keringat dingin/Freepik via JComp

Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami beberapa penyebab serta cara mengatasi secara mendadak dari munculnya keringat dingin. Kondisi pelepasan keringat ini pasti menimbulkan pertanyaan bagi mereka yang pernah mengalaminya.

Keringat dingin adalah suatu keadaan di mana seseorang tiba-tiba merasakan dingin dan mulai berkeringat tanpa tanda-tanda fisik yang jelas dari suhu lingkungan atau suhu tubuh yang rendah.

Hal ini bisa menjadi gejala yang mengganggu dan mungkin menandakan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.

Meskipun keringat dingin itu sendiri bukanlah masalah dan tidak memerlukan penanganan langsung, sebaliknya, ada juga penyebab keringat dingin yang harus diwaspadai, seperti mengatasi infeksi atau memberikan penanganan terhadap rasa sakit.

Baca Juga: 4 Ramuan Herbal untuk Menurunkan Demam Secara Instan

Keringat dingin

Bahkan, produksi keringat tubuh ini juga berkaitan dengan kesehatan dari tiroid, tempat yang memproduksi hormon untuk metabolisme tubuh.

Penyebab keringat dingin

Simak beberapa penyebab keringat dingin dirangkum dari Very Well Health.

  • Stres atau Kecemasan Berlebihan: Stres atau kecemasan yang intens dapat memicu respons fisik, termasuk keringat dingin. Ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin, yang dapat memengaruhi aktivitas kelenjar keringat.
  • Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan keringat dingin, termasuk serangan panik, hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah), gangguan kardiovaskular seperti serangan jantung, dan reaksi alergi yang parah.
  • Infeksi: Infeksi seperti flu, demam berdarah, atau infeksi lainnya dapat menyebabkan demam yang disertai dengan keringat dingin.
  • Tekanan Darah Rendah: Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat menyebabkan keringat dingin karena aliran darah ke ekstremitas tubuh berkurang, menyebabkan sensasi dingin dan berkeringat.
  • Gangguan Hormon: Beberapa gangguan hormon, seperti tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau terlalu kurang aktif (hipotiroidisme), dapat menyebabkan perubahan suhu tubuh dan berkeringat dingin.
  • Efek Samping Obat: Beberapa obat-obatan, terutama obat-obatan yang memengaruhi sistem saraf atau hormon, dapat menyebabkan keringat dingin sebagai efek samping.
  • Kondisi Neurologis: Beberapa kondisi neurologis seperti migrain atau gangguan saraf otonom dapat mempengaruhi keseimbangan suhu tubuh dan mengakibatkan keringat dingin.

Keringat dingin memiliki perbedaan dengan keringat yang timbul akibat panas atau aktivitas fisik.

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena ini adalah diaphoresis, dan dapat dipicu oleh berbagai penyebab, termasuk respon terhadap aktivitas, tingkat gula darah yang rendah, atau peristiwa yang serius seperti serangan jantung atau syok.

Baca Juga: Memahami Proses Terbentuknya Urin di Dalam Organ Ekskresi Ginjal

Penyakit terkait keringat dingin

Mekanisme tubuh yang menyebabkan diaphoresis dapat melibatkan kondisi seperti kekurangan darah, tekanan darah rendah, dan rangsangan langsung dari hormon adrenalin yang merangsang kelenjar keringat.

Proses ini dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat tanpa adanya rangsangan panas eksternal atau aktivitas fisik yang intens.

Untuk itu, pahami beberapa penyakit terkait keringat dingin yang perlu Anda waspadai lebih dini.

1. Kecemasan

Salah satu bentuk gangguan kesehatan mental adalah kecemasan yang berlebihan terkait dengan respons keringat. Dalam hal ini, keringat dingin dapat menjadi tanda dari gangguan kecemasan, seperti serangan panik, kecemasan sosial, dan kecemasan umum.

Keringat dingin yang disebabkan oleh kecemasan seringkali disertai dengan gejala lain seperti gemetar, pusing, dan kesulitan bernapas.

2. Tekanan Darah Rendah

Penurunan tiba-tiba dalam tekanan darah dapat mengakibatkan penurunan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran untuk beberapa saat. Keadaan ini dikenal sebagai sinkop dan seringkali diawali oleh keringat dingin.

Tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh dehidrasi, kehilangan darah, masalah jantung, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Individu yang mengalami sinkop dan keringat dingin sebaiknya mencari bantuan medis untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.

3. Gula Darah Rendah

Ketika kadar gula darah tubuh turun di bawah 70 mg/dL, dapat menyebabkan gejala seperti keringat berlebih atau bahkan kehilangan kesadaran. Penting untuk segera mengatasi hipoglikemia dengan mengonsumsi sumber gula yang cepat diserap, seperti jus buah, permen, atau tablet glukosa.

Individu dengan diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka untuk mendiskusikan cara mencegah dan mengelola hipoglikemia.

4. Gejala Kanker

Beberapa jenis kanker, seperti limfoma, leukemia, dan kanker tulang, dapat menyebabkan keringat dingin, terutama terjadi pada malam hari. Keringat malam yang terkait dengan kanker dapat sangat intens, membuat pakaian dan seprai basah.

Keringat dingin di malam hari juga dapat menjadi gejala dari kondisi kesehatan lainnya, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan guna mendapatkan diagnosis yang akurat.

5. Serangan Jantung

Nyeri dada yang disertai keringat berlebih dan kesulitan bernapas dapat menjadi tanda serangan jantung atau angina (nyeri dada).

Dalam beberapa kasus, serangan jantung dapat terjadi tanpa nyeri dada dan hanya disertai keringat dingin sebagai gejala utama. Maka, langkah terbaik adalah mencari bantuan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Cara mengatasi keringat dingin

Saat mengalami keringat dingin secara teratur atau dalam situasi tertentu, pertimbangkan langkah-langkah berikut:

  1. Relaksasi dan Kelola Stres: Jika stres atau kecemasan menjadi penyebab utama keringat dingin, praktik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, atau aktivitas fisik dapat membantu mengurangi respons tubuh terhadap stres.
  2. Pertahankan Kelembapan Tubuh: Pastikan Anda terhidrasi dengan baik dan menjaga kelembapan tubuh Anda dengan minum air secukupnya. Dehidrasi dapat mempengaruhi keseimbangan suhu tubuh.
  3. Hindari Paparan Suhu Ekstrem: Jika keringat dingin muncul akibat perubahan suhu lingkungan, usahakan untuk menghindari paparan suhu yang ekstrem dan sesuaikan pakaian Anda dengan cuaca.
  4. Perhatikan Kesehatan Tiroid: Apabila Anda mencurigai masalah kelenjar tiroid terkait hipertiroidisme atau hipotiroidisme, berkonsultasilah dengan dokter untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.
  5. Hindari Konsumsi Alkohol dan Kafein: Ada juga keterkaitan keringat dingin terkait dengan konsumsi alkohol dan kafein berlebihan. Anda wajib mempertimbangkan untuk mencari dukungan dalam mengatasi kebiasaan tersebut.
  6. Konsumsi Makanan Sehat: Pilih makanan yang seimbang dan sehat untuk mendukung kesehatan tubuh dan sistem saraf. Hindari makanan yang berlebihan garam, gula, atau kafein, karena ini dapat memengaruhi keseimbangan suhu tubuh dan kelenjar keringat.

Pastikan Anda memulai beberapa panduan di atas, apabila terdapat gejala penyakit segera konsultasikan penanganan ke dokter.

Itulah penjelasan terkait gejala hingga penyebab keringat dingin beserta dan cara mengatasinya.

Selanjutnya: Atelier Resleriana Tier List Versi Global Januari 2024, Mana Karakter Waifu Terbaik?

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Balik Kompak Menguat di Awal Pekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×