Penulis: Bimo Kresnomurti
Gejala Awal Tetanus - JAKARTA. Pahami gejala awal tetanus dan penanganannya dengan bijak. Meski jarang terdengar, Anda perlu memahami salah satu penyakit yang berbahya saat terdapat luka pada tubuh.
Tetanus, atau penyakit lockjaw, adalah infeksi bakteri serius yang menyerang sistem saraf. Bakteri Clostridium tetani yang hidup di tanah, debu, dan kotoran hewan dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka.
Clostridium tetani menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan kontraksi otot yang kuat dan menyebabkan kekakuan otot.
Gejala utama tetanus melibatkan ketegangan otot yang parah, terutama pada rahang (lockjaw), leher, dan otot-otot tubuh lainnya. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan membuka mulut, menelan, dan bahkan bernapas.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi dan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter
Melansir dari laman WHO, gejala tetanus biasanya muncul dalam 3-21 hari setelah terpapar bakteri. Adapun, gejala awal tetanus mencakup sejumlah tanda yang mungkin muncul setelah bakteri Clostridium tetani memasuki tubuh melalui luka terbuka atau sayatan.
Gejala awal tetanus
Berikut adalah penjelasan lebih rinci terkait gejala-gejala tersebut:
1. Ketegangan Otot
Dimulai dengan ketegangan otot pada rahang (lockjaw), menyebabkan sulitnya membuka mulut. Kekakuan otot juga dapat terjadi pada wajah dan leher, menciptakan ekspresi wajah yang kaku.
2. Kesulitan Menelan
Kesulitan menelan disebabkan oleh kekakuan otot di tenggorokan, membuat proses menelan menjadi sulit dan menyakitkan.
3. Kekakuan Otot Lainnya
Kekakuan atau ketegangan otot dapat menyebar ke seluruh tubuh. Otot yang terkena bisa menyebabkan posisi tubuh yang tidak alami atau tidak nyaman.
4. Sensasi Terbakar
Terkadang, ada sensasi terbakar pada area luka atau sayatan yang dapat menjadi tanda adanya infeksi tetanus.
5. Demam dan Keringat Berlebih
Peningkatan suhu tubuh seperti demam adalah respons tubuh terhadap infeksi. Keringat berlebih juga dapat terjadi sebagai reaksi terhadap toksin yang dihasilkan oleh bakteri.
6. Sensitivitas Terhadap Cahaya dan Suara
Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) dan suara (fonofobia) dapat terjadi, membuat penderita lebih sensitif terhadap rangsangan visual dan auditif.
7. Perubahan Perilaku
Kecemasan atau kebingungan dapat muncul sebagai respons terhadap kondisi yang tidak nyaman. Kesulitan berkonsentrasi juga dapat terjadi, mengganggu fungsi kognitif normal. Jika tidak diobati, tetanus dapat berakibat fatal.
Baca Juga: Simak 7 Bahan Alami untuk Mengatasi Kulit Kaki Kering dan Pecah-Pecah
Pencegahan tetanus semakin parah
Orang yang pernah terkena tetanus tetap perlu divaksinasi untuk mencegah infeksi di masa depan. Selain itu, wanita hamil direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin tetanus selama kehamilan.
Vaksin tetanus tersedia dalam bentuk kombinasi DTP/DTaP untuk anak-anak dan Td/Tdap untuk remaja dan orang dewasa. Vaksinasi rutin sangat dianjurkan.
Pastikan Anda rajin ersihkan luka dengan benar dan segera obati dengan antiseptik.
Jika Anda terluka dan berisiko terkena tetanus:
- Segera dapatkan vaksinasi tetanus atau imunoglobulin tetanus (TIG) untuk mencegah infeksi.
- Vaksinasi adalah metode utama pencegahan tetanus. Lindungi diri Anda dan keluarga dengan vaksinasi rutin!
Apabila seseorang mengalami luka terbuka atau sayatan dan mengalami gejala-gejala ini, segera mencari bantuan medis sangat penting untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang serius.
Itulah informasi terkait pencegahan dan pengobatan tetanus beserta gejala awal tetanus yang bisa dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News