kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Ini 9 Gejala Prediabetes dan Cara Mendeteksi Sejak Dini


Senin, 29 Januari 2024 / 13:16 WIB
Ini 9 Gejala Prediabetes dan Cara Mendeteksi Sejak Dini
ILUSTRASI. Gejala Prediabetes dan Cara Mendeteksi Sejak Dini. Kontan/Alri kemas

Penulis: Bimo Kresnomurti

Gejala Prediabetes - JAKARTA. Pahami tanda prediabetes yang segera dideteksi sejak dini. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai orang dewasa adalah diabetes dengan memahami gejala sebelumnya atau disebut prediabetes.

Prediabetes merupakan tahapan kondisi ketika kadar glukosa (gula) dalam darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai tingkat yang dapat dianggap sebagai diabetes tipe 2. Ini adalah tahap awal yang menunjukkan risiko peningkatan perkembangan diabetes.

Pada orang dengan prediabetes, tubuh tidak mengolah glukosa dengan efisien seperti seharusnya. Meskipun belum mencapai tingkat diabetes, prediabetes merupakan sinyal peringatan bahwa perlu dilakukan perubahan gaya hidup untuk mencegah perkembangan lebih lanjut ke diabetes tipe 2.

Faktor-faktor risiko untuk prediabetes melibatkan gaya hidup dan genetika. Beberapa faktor risiko termasuk obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat keluarga dengan diabetes, dan usia di atas 45 tahun.

Baca Juga: Penderita Gula Darah Tinggi, Jangan Dekati 11 Makanan dan Minuman Ini

Saat Anda memiliki prediabetes, Anda lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.  Tapi, bila dapat membuat beberapa perubahan gaya hidup sekarang, Anda mungkin bisa menunda atau mencegah diabetes tipe 2. 

Cara mendeteksi prediabetes

Ilustrasi mendeteksi prediabetes lewat gula darah

Ada beberapa tes darah berbebda yang bisa mendiagnosis prediabetes. Cara yang paling umum adalah:

Lakukan tes gula darah puasa

Tes gula darah puasa dilakukan dengan mengukur gula darah Anda pada satu titik waktu. Anda harus berpuasa (tidak makan atau minum) minimal 8 jam sebelum tes. Hasil tes diberikan dalam mg/dL (miligram per desiliter): 

  • Level normal adalah 99 atau lebih rendah 
  • Prediabetes adalah 100 hingga 125 
  • Diabetes tipe 2 adalah 126 ke atas.

Lakukan tes hemoglobin A1c (HbA1c) 

Tes A1C mengukur gula darah rata-rata Anda selama tiga bulan terakhir. Hasil tes A1C diberikan sebagai persentase. Semakin tinggi persentasenya, semakin tinggi kadar gula darah Anda. 

  • Tingkat normal di bawah 5,7% 
  • Prediabetes adalah antara 5,7% hingga 6,4% 
  • Diabetes tipe 2 di atas 6,5%.

Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Luka Diabetes, Cek Juga Gejala & Obatnya Agar Cepat Kering

Gejala prediabetes 

Jika belum sempat menjalani tes darah, dapatkah tanda-tanda prediabetes dikenali melalui perubahan kondisi tubuh? Prediabetes cenderung bersifat "diam" dan jarang menimbulkan gejala yang mencolok.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari satu dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat (AS) diperkirakan memiliki prediabetes, namun sekitar 84 persennya tidak menyadari kondisi tersebut.

Karena kekurangan gejala yang jelas, kebanyakan orang tidak dapat menentukan kapan persisnya prediabetes dimulai setelah didiagnosis. Prediabetes dapat tetap stabil dalam jangka waktu bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi diabetes dengan gejala berikut, dilansir dari laman Mayo Clinic.

1. Dahaga Berlebihan: Peningkatan keinginan untuk minum air atau rasa haus yang terus menerus, yang bisa menjadi tanda meningkatnya kadar gula darah.

2. Buang Air Kecil yang Sering: Adanya kebiasaan buang air kecil yang lebih sering dari biasanya, yang dapat terjadi karena tubuh mencoba mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urine.

3. Nafsu Makan yang Meningkat: Keinginan untuk makan yang lebih besar dari biasanya, yang dapat terkait dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa secara efisien.

4. Kelelahan: Rasa lelah yang berlebihan yang mungkin disebabkan oleh ketidakmampuan sel-sel tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi.

5. Penglihatan Kabur: Gangguan penglihatan yang dapat disebabkan oleh perubahan kadar gula darah yang signifikan.

6. Kesemutan atau Kebas di Kaki atau Tangan: Sensasi kesemutan atau kebas yang mungkin disebabkan oleh kerusakan saraf akibat tingkat gula darah yang tinggi.

7. Infeksi yang Sering Terjadi: Rentan terhadap infeksi yang lebih sering, yang dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang melemah.

8. Luka yang Sulit Sembuh: Luka atau lecet yang sulit sembuh atau perlahan sembuh, karena tingginya kadar gula darah dapat memengaruhi proses penyembuhan.

9. Penurunan Berat Badan: Kehilangan berat badan yang tidak diinginkan dan tanpa rencana, yang dapat terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efisien dan mulai membakar lemak untuk energi.

Dalam kasus jarang terjadi ketika prediabetes menimbulkan gejala, gejala tersebut biasanya tidak mencolok dan dapat dengan mudah terabaikan atau disalahartikan sebagai masalah kesehatan lain.

Beberapa tanda atau gejala prediabetes mencakup rasa lapar atau haus yang berlebihan, penambahan berat badan, kelelahan, dan poliuria (sering buang air kecil yang disebabkan oleh peningkatan asupan cairan untuk mengatasi rasa haus).

Perlu dicatat bahwa prediabetes biasanya memengaruhi orang dewasa dengan usia antara 40 dan 60 tahun. Mayo Clinic menyarankan agar siapa pun yang merasa khawatir tentang diabetes atau melihat tanda atau gejala prediabetes untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat memberikan saran tentang pemeriksaan gula darah, terutama jika ada faktor risiko diabetes yang perlu diperhatikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×