kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Ini Penyakit yang Kerap Dianggap Masuk Angin


Kamis, 11 Januari 2024 / 16:03 WIB
Ini Penyakit yang Kerap Dianggap Masuk Angin
ILUSTRASI. Masuk angin

Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

MASUK ANGIN - Ketika kita mengeluh perut kembung, pusing, demam, sakit kepala atau sesak napas, sebagian orang mungkin akan menjawab masuk angin. 

Kata "masuk angin" biasa digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis gejala penyakit. Istilah masuk angin juga sangat populer di Indonesia. 

Baca Juga: Stres dan Kecemasan yang Tak Kunjung Pergi Bikin Perut Kembung?

Padahal, masuk angin kerap disebut tidak dikenal di dunia medis. 

Masuk angin sering didefinisikan sebagai rasa tidak enak badan akibat angin yang masuk ke dalam tubuh. 

Angin tersebut kemungkinan berasal dari paparan AC atau hujan di luar. 

Orang-orang Indonesia rata-rata menangani gejala masuk angin dengan kerokan di punggung. 

Dipercaya, metode kerokan ini bisa mengeluarkan angin dari dalam tubuh. Namun kerokan tidak membantu mengurangi gejala, terutama jika "masuk angin" itu dirasakan di perut. 

Gejala dari penyakit lain 

Menurut Dr Devia Irine Putri, masuk angin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekumpulan gejala. 

"Masuk angin biasanya dideskripsikan sebagai rasa pegal-pegal, meriang, demam, batuk, pilek, kembung, sering sendawa, mual dan muntah," tutur Devia. 

Lebih lanjut, ia mengatakan berbagai keluhan yang disebut masuk angin itu cenderung disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. 

Dirangkum dari berbagai sumber, keluhan masuk angin bisa menjadi gejala dari penyakit ini: 

1. Infeksi saluran pencernaan 

Masuk angin dapat mengindikasikan tubuh mengidap infeksi saluran pencernaan, seperti maag. 

Gejala penyakit yang menyerang lambung ini bisa berupa perut kembung, sembelit, diare, atau muntah. 

2. Demam berdarah dan malaria 

Demam berdarah dan malaria sama-sama ditularkan melalui gigitan nyamuk, dan sering terjadi di Indonesia yang merupakan negara beriklim tropis. 

Kedua penyakit ini dapat menimbulkan demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas. 

Tanpa penanganan yang tepat, demam berdarah dan malaria berisiko memicu komplikasi serius hingga kematian. 

3. Demam tifoid 

Demam tifoid terjadi ketika tubuh kemasukan bakteri Salmonella typhi, dan bisa menular akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. 

Penyakit ini bisa menyebabkan gejala nyeri di kepala, nyeri otot dan sendi, batuk, badan lemas, serta perut kembung. 

Gejala-gejala itu sangat mirip dengan kondisi yang disebut masuk angin. 

4. Penyakit jantung koroner 

Waspadai jika masuk angin membuat dada terasa sesak, nyeri, hingga mual dan kesulitan bernapas. Bisa jadi, itu merupakan gejala penyakit jantung koroner. 

5. Covid-19 

Gejala Covid-19 seperti demam, meriang, nyeri otot, mual, muntah dan diare juga sering dikira sebagai masuk angin. 

6. Infeksi saluran pernapasan atas 

Infeksi saluran pernapasan atas --termasuk hidung dan tenggorokan-- adalah penyakit yang paling umum ditemui dengan gejala demam, pilek, dan batuk, yang disebabkan oleh bakteri dan virus. 

Jika infeksi tersebut sudah menyerang saluran pernapasan bawah (trakea dan saluran udara dalam paru-paru), gejalanya bisa lebih parah dan menyebabkan komplikasi serius.

Baca Juga: Penderita Gerd Tidak Boleh Minum Kopi?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Penyakit yang Sering Dianggap Masuk Angin", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×