Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali bahaya konsumsi mie Instan berlebihan bagi kesehatan. Konsumsi makanan ini perlu dibatasi bagi Anda yang dalam masa diet ataupun ingin memiliki gaya hidup seperti atlet.
Mie instan merupakan variasi mie yang telah dimasak sebelumnya dan umumnya dijual dalam kemasan, mangkuk, atau cangkir. Perkembangan mie instan dimulai di Jepang pada tahun 1958, di mana Momofuku Ando, seorang penemu dan pengusaha berketurunan Taiwan-Jepang, mendirikan Nissin Food Products Co. Ltd.
Sejak penemuan tersebut, mie instan telah menjadi pilihan makanan praktis bagi jutaan konsumen di berbagai belahan dunia.
Komposisi utamanya melibatkan bahan-bahan seperti tepung, pati, air, garam, dan/atau pengganti garam yang dikenal sebagai kansui, yakni air mineral alkali yang mengandung natrium karbonat dan biasanya kalium karbonat.
Penggunaan minyak sawit juga umum dalam pembuatan mie instan, terutama karena mie instan awalnya diproduksi melalui proses penggorengan. Meski begitu, saat ini, mie instan yang dikeringkan juga tersedia. Setiap bungkus mie instan biasanya dilengkapi dengan bumbu penyedap, garam, dan monosodium glutamat (MSG).
Baca Juga: 5 Resep Paling Banyak Dicari di Google Tahun 2023 di Indonesia
Seberapa sering makan mie instan yang baik?
Jadi berapa angka ajaib seberapa sering Anda bisa menikmati ramen sambil membatasi risiko kesehatan? Berikut rekomendasi ahli diet biasanya seminggu sekali tidak masalah.
Sehingga, yang perlu menjadi catatan adalah Ada bisa membatasi hingga 2-3 kali per minggu. Lebih baik lagi, Anda bisa menguranginya menjadi beberapa minggu hingga satu bulan sekali.
Sehingga, ini perlu menjadi perhatian bagi Anda yang memiliki kegemaran konsumsi mie instan lebih dari 1 porsi. Untuk itu, Anda perlu mengenal beberapa kandungan mie instan berikut ini dirangkum dari Parkway East Hospital.
Kandungan Mie Instan
1. Tinggi natrium
Dalam 1 porsi mie instan mengandung antara 397 – 3678mg sodium per 100g porsi, terkadang bahkan lebih. Meskipun natrium adalah mineral penting untuk berfungsinya tubuh Anda, terlalu banyak natrium tidak baik untuk kesehatan Anda.
Salah satu penyumbang asupan natrium terbesar adalah makanan olahan, termasuk mie instan. Pola makan tinggi garam telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker perut, penyakit jantung, dan stroke.
Pada individu yang sensitif terhadap garam, diet tinggi sodium dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan ginjal. Mengingat rekomendasi asupan natrium 2 gram per hari dari WHO, konsumsi satu bungkus mie instan saja akan sangat menyulitkan Anda untuk menjaga asupan natrium dalam batas yang disarankan.
Oleh karena itu, orang yang mengonsumsi beberapa bungkus mie instan berlebihan pasti akan menyebabkan asupan natrium dalam jumlah besar.
Baca Juga: 5 Negara Pengonsumsi Mie Instan Terbanyak di Dunia, Indonesia Urutan Kedua!
2. Kandungan MSG tinggi
Mie instan mengandung MSG, yang merupakan zat tambahan yang sangat umum ditemukan di banyak makanan olahan. Peran utamanya adalah untuk meningkatkan rasa dan kelezatan makanan.
Meskipun banyak digunakan dalam berbagai jenis makanan dan disetujui untuk dikonsumsi oleh FDA, ada kekhawatiran mengenai efek jangka pendek dan jangka panjangnya pada tubuh.
Laporan menunjukkan bahwa konsumsi MSG telah dikaitkan dengan gejala seperti sakit kepala, mual, tekanan darah tinggi, kelemahan, ketegangan otot, nyeri dada, jantung berdebar-debar, dan kulit memerah.
Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi MSG, mungkin Anda menderita suatu kondisi yang dikenal sebagai gejala kompleks MSG. Meskipun belum ada bukti pasti yang menunjukkan kaitan ini, diketahui bahwa sebagian kecil orang mungkin mengalami reaksi jangka pendek terhadap MSG.
Beberapa penelitian juga mengaitkan konsumsi MSG yang tinggi dengan obesitas dan peningkatan tekanan darah. Namun, secara umum, sejumlah kecil MSG kemungkinan besar tidak akan menimbulkan efek samping selama tidak konsumsi mie instan berlebihan.
3. Rendah serat dan protein
Meskipun merupakan makanan rendah kalori, mie instan rendah serat dan protein sehingga mungkin bukan pilihan yang baik untuk menurunkan berat badan. Protein telah terbukti meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar, sementara serat bergerak perlahan melalui saluran pencernaan, sehingga meningkatkan rasa kenyang.
Mengingat rendahnya kadar protein dan serat pada mie instan, mengonsumsinya secara rutin kemungkinan besar tidak akan memuaskan rasa lapar atau membuat Anda merasa kenyang sama sekali.
Selain itu, pola makan rendah serat dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap kondisi pencernaan seperti sembelit dan penyakit divertikular serta berkurangnya bakteri usus yang sehat.
4. Sedikit gizi pada makanan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mie instan secara teratur dikaitkan dengan kualitas makanan yang buruk secara keseluruhan. Dalam sebuah penelitian, pola makan mereka yang mengonsumsi mie instan dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Konsumen mie instan diketahui mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A secara signifikan.
Nah, ini juga dialami dengan peningkatan asupan natrium dan kalori. Mie instan juga terbukti meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Baca Juga: 6 Makanan yang Tidak Sehat untuk Anak, Orang Tua Wajib Batasi Konsumsinya
Bahaya konsumsi mie instan berlebihan
Berikut ini beberapa penyakit dan gangguan organ yang dipicu karena konsumsi mie instan berlebihan dilansir dari laman Insta Care.
1. Obesitas
Menurut penelitian terbaru, efek samping makan mie instan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan obesitas karena tingginya kandungan natrium dan karbohidrat. Tidak hanya itu, bahan-bahan yang digunakan diketahui sangat diproses dan hanya memiliki sedikit nilai gizi. Hasilnya, orang yang rutin mengonsumsi mie instan cenderung memiliki lingkar pinggang lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Selain itu, individu juga mungkin mengalami peningkatan tingkat tekanan darah dan penurunan laju metabolisme yang memiliki implikasi jangka panjang pada kesehatan jantung serta penambahan berat badan. Hal ini menunjukkan bagaimana mengambil langkah kecil seperti mengurangi asupan mie instan dapat membantu mencegah komplikasi terkait obesitas.
2. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah masalah serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk efek samping makan mie instan.
Saat konsumsi mie instan berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar natrium dalam tubuh dan menyebabkan tekanan darah tinggi.
Selain itu, jenis minyak yang digunakan untuk menggoreng mie instan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan menyebabkan aterosklerosis – penebalan arteri – yang keduanya sangat terkait dengan hipertensi. Untuk mengatasi efek samping tersebut, penting untuk mengonsumsi mie dalam jumlah sedikit dan memilih jenis mie rendah sodium jika memungkinkan.
3. Kerusakan hati
Kerusakan hati adalah efek samping yang semakin umum dari konsumsi mie instan berlebihan. Hal ini disebabkan tingginya kandungan natrium dan lemak jenuh yang terdapat pada makanan olahan tersebut. Selain itu, bahan kemasan yang digunakan untuk menyimpannya mungkin mengandung bahan kimia yang terakumulasi seiring waktu dan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit hati berlemak.
Cara terbaik untuk menghindari efek samping tersebut adalah dengan menghindari konsumsi mie instan secara rutin atau menggantinya dengan alternatif yang lebih sehat. Makan makanan seimbang rendah lemak dan gulajuga penting untuk menjaga kesehatan hati.
4. Ganggu hormon pria
Saat konsumsi mie instan berlebihan dapat menimbulkan efek samping bagi pria, terutama jika menyangkut hormon seksnya. Secara khusus, tingginya kadar fitoestrogen dari bumbu dan pengawet yang digunakan dalam mie instan telah dikaitkan dengan penurunan kadar testosteron dan disfungsi ereksi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan olahan seperti mie instan mengandung banyak garam dan bahan tambahan lainnya yang dapat memicu efek samping seperti insomnia, sakit perut, mual, sakit kepala, pusing, dan gangguan mood. Hal ini adalah alasan lain mengapa pria harus berhati-hati terhadap jumlah makanan yang dikonsumsi. mie instan yang mereka konsumsi.
5. Pemicu kanker
Kanker adalah penyakit yang kompleks dan sering disalahpahami dan dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satu kontributor potensial kanker yang sering diabaikan adalah efek samping yang disebabkan oleh konsumsi mie instan. Efek samping mie instan seperti tingginya kadar natrium, monosodium glutamat, bahan pengawet dan penambah rasa buatan dapat meningkatkan kerusakan sel yang menurut penelitian dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya jenis kanker tertentu.
Penting untuk membatasi jumlah makanan olahan seperti mie instan dalam pola makan kita, karena meskipun makanan tersebut populer karena kenyamanannya, efek samping seperti kanker merupakan ancaman yang sangat nyata.
6. Risiko penyakit jantung meningkat
Konsumsi mie instan berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung karena efek samping yang terkait dengannya. Mie instan diproses secara mendalam dan mengandung bahan pengawet, perasa buatan, dan lemak jenuh yang dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan tekanan darah tinggi dan obesitas.
Keduanya diidentifikasi sebagai faktor risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, meski nyaman dan enak, makan mie instan sebaiknya dikurangi dari pola makan rutin Anda demi menjaga tingkat kesehatan jantung.
7. Pemicu sakit kepala
Dalam jangka pendek, konsumsi mie instan bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala dan mual. Efek samping ini biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan secara berlebihan. Hal ini biasanya karena mie instan mengandung banyak natrium, lemak, dan gula.
Selain itu, bahan pengawet yang digunakan untuk menjaga kesegarannya mungkin menyebabkan reaksi buruk pada sistem pencernaan beberapa orang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan mie instan karena mungkin tidak selalu sesuai dengan tubuh Anda jika dikonsumsi terlalu banyak atau terlalu sering.
8. Gangguan pencernaan
Makan mie instan mungkin merupakan makanan yang murah dan nyaman, namun biasanya rendah serat dan protein, yang keduanya penting untuk gaya hidup sehat.
Semua sumber karbohidrat dipecah menjadi gula selama proses pencernaan, dan tanpa penambahan protein dan serat, gula ini dapat dengan cepat diserap ke dalam aliran darah Anda, sehingga menimbulkan efek samping seperti rasa kembung.
Itulah informasi penting terkait bahaya konsumsi mie instan berlebihan bagi kesehatan yang patut Anda waspadai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News