Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan militernya, industri amunisi dan sektor senjata nuklir untuk mempercepat persiapan perang.
Berdasarkan artikel yang dirilis kantor berita KCNA, persiapan tersebut ditujukan untuk melawan apa yang disebutnya sebagai tindakan konfrontatif yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Amerika Serikat.
Melansir Reuters, berbicara mengenai arah kebijakan untuk tahun baru pada pertemuan penting partai yang berkuasa di negara itu pada hari Rabu, Kim juga mengatakan Pyongyang akan memperluas kerja sama strategis dengan negara-negara “independen anti-imperialis”.
“Dia (Kim) menetapkan tugas-tugas militan untuk Tentara Rakyat dan industri amunisi, senjata nuklir dan sektor pertahanan sipil untuk lebih mempercepat persiapan perang,” kata KCNA.
Korea Utara telah memperluas hubungan dengan Rusia, antara lain karena Washington menuduh Pyongyang memasok peralatan militer ke Moskow untuk digunakan dalam perangnya dengan Ukraina.
Sementara Rusia memberikan dukungan teknis untuk membantu Korea Utara meningkatkan kemampuan militernya.
Menurut laporan tersebut, Kim juga memaparkan tujuan ekonomi untuk tahun baru dalam pertemuan tersebut, dan menyebutnya sebagai tahun yang menentukan untuk mencapai rencana pembangunan lima tahun negaranya.
Baca Juga: Korea Selatan Menandatangani Kontrak Pembelian 20 Jet Tempur F-35A dari AS
“Dia… mengklarifikasi tugas-tugas penting di tahun baru yang harus didorong secara dinamis di sektor-sektor industri utama dan menyerukan untuk menstabilkan produksi pertanian pada tingkat yang tinggi,” tulis KCNA.
Korea Utara telah mengalami kekurangan pangan yang parah dalam beberapa dekade terakhir, termasuk kelaparan pada tahun 1990an, yang sering kali disebabkan oleh bencana alam.
Para ahli internasional telah memperingatkan bahwa penutupan perbatasan selama pandemi COVID-19 memperburuk ketahanan pangan.
Hasil panen Korea Utara diperkirakan meningkat dari tahun ke tahun pada tahun 2023 karena kondisi cuaca yang mendukung.
Namun seorang pejabat Seoul mengatakan jumlah tersebut masih jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk mengatasi kekurangan pangan kronis di negaranya.
Rapat pleno ke-9 komite pusat ke-8 Partai Pekerja Korea dimulai pada hari Selasa untuk menutup tahun di mana Korea Utara yang terisolasi mengabadikan kebijakan nuklir dalam konstitusinya, meluncurkan satelit mata-mata dan menembakkan rudal balistik antarbenua baru.
Baca Juga: Mengintip Kemampuan Hwasong-18, ICBM Terbaru Korea Utara
Pertemuan partai dan pejabat pemerintah yang berlangsung selama berhari-hari telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk membuat pengumuman kebijakan penting. Sebelumnya, media pemerintah merilis pidato Kim pada Hari Tahun Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News