kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Kremlin Bingung, Harga Telur di Rusia Melonjak 40% Lebih dalam Setahun


Senin, 11 Desember 2023 / 05:49 WIB
Kremlin Bingung, Harga Telur di Rusia Melonjak 40% Lebih dalam Setahun
ILUSTRASI. Kremlin kini tengah menghadapi kebingungan menghadapi lonjakan harga pangan. Salah satunya adalah telur. KONTAN/Fransiskus Simbolon

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Kremlin kini tengah menghadapi kebingungan menghadapi lonjakan harga pangan. Salah satunya adalah telur. 

Melansir The Telegraph, saat ini, telur dijual per satuan di Rusia setelah harganya melonjak di tengah tingginya tingkat inflasi terkait perang di Ukraina.

Menurut saluran Telegram Sirena, toko-toko di Novosibirsk, Orenburg, Moskow dan Krimea yang diduduki kini menjual telur dengan harga antara 9 dan 20 rubel (8-17p) per telur.

“200 rubel untuk selusin telur akan menakuti pembeli,” Sirena mengutip ucapan seorang pemilik toko di Krimea.

Informasi saja, berdasarkan badan statistik Rusia, harga telur di Rusia melonjak 13% pada bulan Oktober dan 15% lagi pada bulan November.

Secara keseluruhan harga telur telah meningkat 42% dalam setahun.

Media Rusia secara luas meliput permintaan telur, dengan salah satu media baru-baru ini menerbitkan rekaman yang menunjukkan puluhan orang di wilayah selatan mengantri di tengah salju sebelum fajar untuk membeli telur murah dari truk.

Baca Juga: Joe Biden: Jangan Sampai Vladimir Putin Menang di Ukraina

Survei harga telur juga diikuti secara ketat oleh orang-orang Rusia secara online.

Kremlin berusaha menyalahkan histeria media dan penimbunan sebagai penyebab kenaikan harga pangan. Namun, para ekonom menyalahkan perang Vladimir Putin di Ukraina sebagai penyebab melonjaknya harga pangan.

Sanksi Barat, kenaikan upah untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, dan jatuhnya rubel telah mendorong inflasi, terutama untuk bahan bakar dan makanan.

Bank Sentral Rusia mengatakan bahwa inflasi secara keseluruhan mencapai 7%. Namun hal ini menyamarkan kenaikan harga produk konsumen yang jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Vladimir Putin ke Arab Saudi, Sebut Ada Perubahan Rencana

Artyom Deyev, seorang analis di broker AMarkets, juga mengatakan bahwa kenaikan harga konsumen kini menjadi bagian dari sistem Rusia karena Putin melakukan reorientasi ekonomi Rusia untuk memprioritaskan militernya.

“Harga akan terus naik, mempengaruhi berbagai macam barang, mulai dari makanan hingga elektronik dan mobil,” katanya kepada situs Invest Foresight.

Kremlin menyalahkan para penimbun atas kenaikan harga telur.

“Ini disebabkan oleh niat jahat para pengusaha, jaringan ritel, dan distributor,” kata Oleg Pavlov, wakil ketua Rospotrebnadzor, unit hak konsumen di Kremlin.

Kremlin kini telah meminta supermarket untuk membatasi kenaikan harga telur, menginstruksikan para pejabat untuk membeli telur dari Turki untuk meningkatkan pasokan dan memerintahkan pengawas untuk menggerebek gudang-gudang demi mencari penimbunan telur.

Harga telur juga melonjak di Inggris dan Eropa serta produk makanan lainnya pada tahun lalu karena meningkatnya biaya produksi terkait dengan tingginya harga energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

×