Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) akan diperingati pada 25 November 2023. Peringatan HUT PGRI sekaligus diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023.
Tema HUT ke-78 PGRI 2023 adalah "Transformasi Guru, Wujudkan Indonesia Maju". Makna tema HUT ke-78 PGRI adalah salah satu pondasi utama untuk mewujudkan Indonesia Maju adalah transformasi guru.
Selain itu, PGRI juga mengeluarkan logo peringatan HUT ke-78 PGRI. Tema dan logo HUT ke-78 PGRI bisa digunakan untuk acara yang terkait dengan peringatan Hari Guru Nasional 2023.
Lantas, seperti apa logo HUT ke-78 PGRI dan bagaimana sejarah PGRI?
Baca Juga: Download Logo Hari Guru Nasional 2023 PNG Gratis dan Resmi dari Kemendikbud
Logo HUT ke-78 PGRI 2023
Tema HUT ke-78 PGRI 2023 juga bermakna bahwa guru diharapkan terus meningkatkan kompetensi diri, menerapkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta menjadi teladan positif untuk anak didik.
Guru juga perlu diberi ruang untuk berinovasi dalam metode pengajaran, mengadaptasi pendekatan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan murid saat ini.
Dengan transformasi guru inilah maka visi “Indonesia Maju” akan dapat terwujud.
Baca Juga: Jelang HUT PGRI 2023, Ini Contoh Puisi & Ucapan Hari Guru Dalam Bahasa Inggris
Berikut link download logo HUT ke-78 PGRI 2023:
Tema dan logo di atas dihimbau untuk disebarkan dan digunakan dalam berbagai kegiatan PGRI.
Pada peringatan HUT ke-78 PGRI ini, sebaiknya digunakan sebagai momentum bagi guru untuk melakukan refleksi agar terus meningkatkan kapasitas diri melalui aneka sumber belajar mulai dari KKG-MGMP, dan sumber belajar lain baik daring maupun luring.
Guru harus punya cara dan sikap belajar yang cepat karena mengikuti cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. PGRI pun telah menyerukan bahwa “Belajar sepanjang hayat” harus menjadi jiwa para guru dalam menekuni profesi yang mulia dan bermartabat ini.
Baca Juga: Inilah 12 Madrasah Aliyah yang Masuk 100 Sekolah Terbaik 2023, MAN Serpong Nomor 1
Sejarah PGRI
Sejarah PGRI telah dimulai sejak zaman pemerintah kolonial. Pada 1912, berdiri organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang menjadi cikal bakal PGRI.
Dirangkum dari laman resmi PGRI, anggota PGHB terdiri dari guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah. Mereka umumnya bertugas di sekolah desa dan sekolah rakyat angka dua.
Selain PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB).
Kemudian, masih ada organisasi guru yang bercorak keagamaan dan kebangsaan seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.
Baca Juga: Sambut Hari Guru Nasional, Cek Logo HUT PGRI 2023 & Contoh Ucapan dan Twibbon
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi terhadap pihak Belanda.
Hasilnya, kepala Hollandsch Inlandsche School atau HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu mulai dijabat orang Indonesia.
Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional untuk kemerdekaan Indonesia.
Pada 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Baca Juga: 10 Puisi Hari Guru Nasional untuk Ungkapan Terima Kasih Guru
Tetapi, setelah kemerdekaan, tepatnya pada 24-25 November 1945 di Surakarta diadakan Kongres Guru Indonesia. Pada kongres ini, tepatnya pada 25 November 1945, semua organisasi guru sepakat dihapus dan melebur menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Kemudian, dirumuskan tujuan PGRI, diantaranya:
- Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia
- Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan
- Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya
Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Demikian penjelasan mengenai sejarah PGRI, logo HUT ke-78 PGRI, dan tema HUT PGRI 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News