kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%
AKTUAL /

Negosiasi Tarif dengan AS Masih Tertunda, Ini Alasan Utamanya


Kamis, 06 November 2025 / 02:40 WIB
Negosiasi Tarif dengan AS Masih Tertunda, Ini Alasan Utamanya
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah Indonesia masih menunggu jadwal resmi dari otoritas Amerika Serikat untuk melanjutkan negosiasi tarif resiprokal.

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia masih menunggu jadwal resmi dari otoritas Amerika Serikat untuk melanjutkan negosiasi tarif resiprokal. 

Menteri Airlangga Hartarto dan Mendag Budi Santoso memastikan pembahasan akan dilakukan dengan hati-hati demi posisi tawar Indonesia.

Pemerintah Indonesia memastikan proses negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) belum kembali dilakukan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, hingga kini pihaknya masih menunggu konfirmasi jadwal dari otoritas perdagangan AS.

“Kita sedang bicarakan mengenai waktu, karena dalam waktu dekat juga ada G20,” ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Rabu (5/11/2025).

Airlangga menegaskan, pembahasan negosiasi baru akan dilanjutkan setelah kedua pihak sepakat menentukan waktu yang tepat. Ia menambahkan bahwa agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) yang akan digelar di Afrika Selatan menjadi salah satu pertimbangan jadwal perundingan.

“(Akan dibahas saat G20?) Belum, kita masih bicarakan mengenai jadwal negosiasi dulu,” tegas Airlangga.

Baca Juga: Tunggakan BPJS Kesehatan Dihapus Mulai 2026, Ini 5 Peserta yang Berhak Menerima

Target Rampung November 2025

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menargetkan bahwa perundingan tarif resiprokal dengan AS bisa rampung pada November 2025.

“Ya, bulan ini, November,” ujar Budi saat ditemui di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Menurut Budi, proses perundingan dengan AS dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menjaga posisi tawar (bargaining position) Indonesia. Pemerintah berupaya agar tarif balasan yang diterapkan AS tidak merugikan produk-produk ekspor unggulan Indonesia.

Produk Indonesia Didorong Dapat Tarif 0%

Budi menjelaskan, pemerintah mendorong agar produk-produk asal Indonesia yang tidak diproduksi oleh AS bisa mendapatkan tarif resiprokal 0%. Dengan begitu, daya saing ekspor nasional ke pasar Amerika dapat meningkat.

“Kita ingin produk-produk kita yang tidak diproduksi oleh Amerika, tetapi diekspor ke sana, mendapatkan 0 persen,” ungkap Budi.

Tonton: Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Jadi yang Tertinggi pada 2025

Ia menambahkan, pekan depan pihaknya akan kembali menggelar sesi perundingan lanjutan dengan otoritas AS untuk membahas detail kesepakatan tarif tersebut.

Sumber Data dan Referensi

  • Wawancara resmi: Airlangga Hartarto & Budi Santoso, Istana Kepresidenan dan Kementerian Perdagangan (5 November 2025)
  • Kementerian Perdagangan RI — https://www.kemendag.go.id
  • Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian — https://ekon.go.id

Selanjutnya: Ekonomi Indonesia Diprediksi Menguat di Akhir 2025, Tapi Tak Tembus di Atas 5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×