Penulis: Bimo Kresnomurti
Cara Mencegah Stroke Ringan Usia Muda - JAKARTA. Pahami gejala dan tanda stroke ringan di usia muda yang wajib Anda kenali. Saat Anda memiliki kekhawatiran kesehatan atau gejala tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang terkait.
Meskipun stroke lebih umum terjadi pada usia yang lebih tua, tetapi dapat terjadi pada usia muda. Laporan dilansir dari Sutterhealth, Setiap tahunnya di Amerika sekitar 70.000 orang di bawah 45 tahun menderita stroke.
Sekitar 10 hingga 15 persen stroke terjadi pada anak-anak dan orang dewasa di bawah usia 45 tahun, dan jumlah tersebut terus meningkat.
Secara medis, ada dua jenis stroke yakni iskemik dan hemoragik. Peningkatan terbesar terlihat pada stroke iskemik yang disebabkan oleh pembekuan darah yang menyumbat arteri yang menuju ke otak.
Baca Juga: Inilah Akibat Kebanyakan Makan Mie Instan Setiap Hari
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi pada kelompok usia muda. Stroke hemoragik, yang terjadi ketika pembuluh darah di dalam atau di dekat otak pecah, lebih jarang terjadi.
Mengenali Tanda Stroke Ringan
Anda bisa mengenali beberapa gejala dan tanda stroke ringan terjadi secara visual maupun tidak. Berikut adalah beberapa cara untuk mengenali stroke ringan dan beberapa langkah pencegahan di usia muda:
- Wajah Asimetris: Perhatikan apakah satu sisi wajah terlihat turun atau tidak simetris ketika seseorang tersenyum.
- Kesulitan Berbicara: Perhatikan apakah ada kesulitan dalam berbicara atau merumuskan kata-kata.
- Kelemahan pada Lengan atau Kaki: Perhatikan apakah ada kelemahan atau kesemutan pada satu lengan atau kaki.
- Gangguan Penglihatan: Gejala ini bisa mencakup kehilangan penglihatan sebagian atau sepenuhnya pada satu atau kedua mata.
- Pusing dan Kehilangan Keseimbangan: Pusing yang tiba-tiba atau kehilangan keseimbangan dapat menjadi tanda stroke.
Setelah mengenal tanda stroke muda, Anda wajib tahu langkah pencegahan dari stroke usia muda.
Pencegahan Stroke Usia Muda
Simak daftar pencegahan stroke usia muda yang wajib Anda kenali sejak dini dilansir dari laman Vinmec.
1. Kontrol Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama stroke. Dengan memantau dan mengontrol tekanan darah secara teratur, Anda dapat mengurangi risiko terkena stroke ringan.
Pencegahan dapat melibatkan mengadopsi diet rendah garam, menghindari stres yang berlebihan, dan mengikuti anjuran medis untuk menjaga tekanan darah dalam batas normal.
2. Kontrol Gula Darah
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Mengontrol gula darah dengan menjalani pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengikuti pengobatan diabetes yang diresepkan oleh dokter dapat membantu menurunkan risiko stroke.
3. Jaga Berat Badan Ideal
Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko stroke. Dengan menjaga berat badan pada tingkat yang sehat dan ideal, Anda dapat mengurangi beban kerja jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi risiko terkena stroke.
4. Berhenti Merokok
Merokok dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan risiko pembekuan darah. Anda perlu memulai untuk berhenti merokok sebagai langkah penting dalam pencegahan stroke ringan. Dukungan dari tenaga medis atau program berhenti merokok dapat membantu individu mengatasi kebiasaan merokok.
5. Olahraga Secara Teratur
Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengendalikan tekanan darah, dan membantu menjaga berat badan ideal. Olahraga juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko pembekuan darah, sehingga berkontribusi pada pencegahan stroke.
6. Konsumsi Makanan yang Sehat dan Bergizi
Menerapkan pola makan sehat dan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan risiko penyakit jantung, termasuk stroke. Konsumsi makanan yang rendah lemak jenuh, kaya serat, dan kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, ikan, dan biji-bijian dapat mendukung pencegahan stroke.
Hindari makanan yang tinggi kolesterol juga penting dalam upaya pencegahan stroke ringan.
7. Berhenti begadang
Kurang tidur dapat mengganggu fungsi normal sistem kardiovaskular, termasuk detak jantung dan pengaturan tekanan darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke.
Penting untuk diingat bahwa pencegahan adalah kunci, dan konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu menilai risiko dan memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Itulah penjelasan terkait tanda dan pencegahan stroke yang wajib Anda kenali sejak dini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News