kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%
AKTUAL /

Perlukah Anak Usia di Atas 2 Tahun Minum Susu? Ini Penjelasan Ahli Gizi


Rabu, 06 Desember 2023 / 10:25 WIB
Perlukah Anak Usia di Atas 2 Tahun Minum Susu? Ini Penjelasan Ahli Gizi
ILUSTRASI. Perlukah anak 2 tahun minum susu.

Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Perlukah anak di atas dua tahun minum susu mungkin menjadi pertanyaan bagi sebagian orang tua di Indonesia yang memiliki anak balita atau bayi di bawah lima tahun. 

Pasalnya, bagi-bagi susu bagi anak usia di atas dua tahun menjadi hal yang dilakukan oleh salah seorang calon wakil presiden. 

Seperti diketahui, pemberian Air Susu Ibu wajib dilakukan hingga bayi berusia enam bulan. Setelah itu, pemberian ASI tetap harus dilanjutkan hingga si kecil berusia dua tahun disertai dengan makanan pendamping ASI atau MPASI. 

Lantas, setelah lepas ASI perlukah anak usia di atas dua tahun minum susu? 

Baca Juga: 6 Kebiasaan yang Bisa Picu Batu Ginjal, Salah Satunya Makan Bayam Berlebihan

Perlukah anak dua tahun minum susu?

Perlukah anak dua tahun minum susu?

Susu memiliki beragam manfaat kesehatan yang mengesankan diantaranya adalah sumber kalsium dan protein yang bagus untuk tumbuh kembang anak. Namun, perlu diketahui bahwa susu bukanlah satu-satunya sumber dari semua manfaat kesehatan tersebut.

Dikutip dari laman Mother&Baby, Amy Lanou, seorang profesor nutrisi di Universitas North Carolina di Asheville, menyatakan anak yang telah disapih dari ASI yakni dua tahun ke atas sebenarnya tidak terlalu membutuhkan asupan susu. 

Asalkan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan yang dia konsumsi. Dalam sebuah wawancara dengan Live Science, Amy menambahkan bahwa kebanyakan orang di dunia tidak minum susu namun tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.

Baca Juga: Makanan yang Direkomendasikan untuk Diet GERD, Cek Juga Pantangannya

Hal yang sama juga dikatakan oleh Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum seperti dikutip dari Kompas.com (2/8/2021). Dia mengatakan, anak di atas dua tahun perlu minum susu tambahan adalah mitos yang berkembang di masyarakat. 

Mitos tersebut bermula dari pentingnya asupan protein dan kalsium bagi tumbuh kembang anak. Padahal, sumber protein dan kalsium bukan hanya susu. 

Beberapa bahan pangan lokal yang terjangkau telur, ikan, tempe, dan tahu juga bisa memberikan asupan gizi sejenis.

Selain itu, Tan juga menyoroti anak yang gizinya kerap mengandalkan susu tambahan cenderung gampang kenyang dan enggan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang tiga kali sehari. 

Baca Juga: Gula Darah Melebihi 180 mg/dL, Ini 13 Cara Turunkan Gula Darah Tinggi

Padahal, untuk tumbuh kembang optimal, anak usia dua tahun ke atas butuh makan tiga kali sehari dengan asupan kaya protein, makanan pokok seperti nasi, sayur, buah, dan minum cairan setidaknya lima gelas per hari. 

Tan menegaskan, pemberian susu kepada anak di atas usia dua tahun hanya diperlukan bagi anak dengan masalah gizi berat. 

Pemberian susu formula khusus tersebut perlu mendapatkan arahan dokter, sesuai dengan kebutuhan kekurangan gizi anak.

Selain itu, pemberian susu lanjutan pada anak di atas usia dua tahun juga perlu cermat karena sebagian susu mengandung tambahan gula dan perasa. 

Baca Juga: Diet GERD: Cek Makanan yang Direkomendasikan & yang Harus Dijauhi

Daftar makanan sumber kalsium dan protein 

Brokoli salah satu makanan sumber kalsium

Selain susu, berikut adalah sejumlah makanan sumber kalsium dan protein yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka:

  • Kalsium: brokoli, kubis, okra, kacang kedelai, tahu, kacang-kacangan, makanan yang dipanggang dengan tepung yang diperkaya, minuman yang diperkaya dengan kalsium
  • Protein: daging, unggas, ikan, yoghurt, keju, mentega, biji-bijian, kacang-kacangan, buncis, polong-polongan, produk kedelai, tahu
  • Lemak: alpukat, biji chia, biji rami, telur, ikan, kacang-kacangan dan selai kacang, zaitun dan minyak zaitun, tahu, keju, yoghurt, coklat, kelapa
  • Vitamin A: keju, telur, ikan berminyak, yoghurt, hati, bayam, wortel, ubi jalar, paprika merah, mangga, pepaya, aprikot
  • Vitamin B1 (Thiamin): kacang polong, buah (segar dan kering), telur, roti gandum, sereal yang diperkaya, hati
  • Vitamin B2 (Riboflavin): telur, nasi, sereal yang diperkaya dengan vitamin B2
  • Vitamin B3 (Niacin): daging, ikan, tepung terigu, telur

Baca Juga: 5 Minuman yang Efektif untuk Menurunkan Tekanan Darah, Sehat dan Nikmat

  • Vitamin B5: kuning telur, brokoli, ragi, kacang tanah, ikan, kerang, ayam, yoghurt, ubi jalar, polong-polongan, alpukat, jamur
  • Vitamin B6: daging babi, unggas, ikan, roti, sereal gandum utuh, oatmeal, beras merah, telur, sayuran, kacang kedelai, kacang tanah, kentang, sereal yang diperkaya vitamin B6
  • Vitamin B12: daging, salmon, cod, keju, telur, sereal yang diperkaya vitamin B12
  • Vitamin D: ikan berminyak, daging merah, dan kuning telur
  • Yodium: ikan, kerang, sereal, biji-bijian

Baca Juga: 4 Pengobatan Rumahan Ini Menurunkan Asam Lambung dan Mengobati Gangguan Pencernaan

  • Kalium: pisang, brokoli, parsnip, kubis Brussel, kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging sapi, ayam, kalkun
  • Fosfor: daging merah, keju, ikan, unggas, roti, nasi merah, oat
  • Magnesium: bayam dan sayuran berdaun lainnya, kacang-kacangan, nasi merah, roti gandum, ikan, daging, keju
  • Folat: kacang-kacangan, asparagus, telur, sayuran hijau, bit, brokoli, kubis Brussel
  • Selenium: kacang brazil, ikan, daging, telur
  • Seng: daging, kerang, keju, roti, sereal

Demikian penjelasan mengenai apakah anak dua tahun perlu minum susu dan makanan sumber kalsium serta protein. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×