Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mencegah lonjakan tekanan darah tinggi yang bisa mengancam jiwa, penderita hipertensi harus senantiasa memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsinya.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah faktor risiko yang paling umum yang dapat dicegah untuk penyakit jantung. Dikutip dari Healthline, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi, yang didefinisikan sebagai nilai tekanan darah sistolik (SBP, angka atas) 130 mm Hg atau lebih, tekanan darah diastolik (DBP, angka bawah) lebih dari 80 mm Hg, atau keduanya.
Bagi penderita hipertensi, diet sehat sangat penting dilakukan untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mempertahankan tekanan darah normal.
Salah satu diet sehat bagi penderita hipertensi adalah dengan mengonsumsi buah yang memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti potasium dan magnesium, dapat mengurangi tingkat tekanan darah.
Biasanya, salah satu buah yang sering dikaitkan dengan hipertensi adalah mentimun. Namun, ada tujuh buah yang direkomendasikan sebagai buah penurun darah tinggi. Mentimun tak termasuk di dalamnya.
Baca Juga: Tak Hanya Keputihan, Ini Gejala Diabetes yang Muncul pada Perempuan
Buah penurun tekanan darah tinggi
Berikut adalah buah penurun tekanan darah tinggi:
1. Kakao (cokelat hitam)
Kakao adalah bahan dalam cokelat hitam yang mengandung flavonoid, antioksidan. Flavonoid dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurut AHA. Namun, perlu dicatat bahwa seseorang mungkin tidak dapat mengonsumsi cukup flavonoid dalam cokelat hitam untuk mendapatkan manfaat yang signifikan.
AHA mengatakan bahwa sedikit cokelat dari waktu ke waktu dapat menjadi bagian dari diet seimbang. Namun disarankan agar orang memakannya karena mereka menikmatinya, bukan karena alasan kesehatan.
Baca Juga: Cek 5 Manfaat Daun Sirih Untuk Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
2. Kiwi
Satu porsi kiwi setiap hari dapat membantu mengelola tekanan darah tinggi ringan. Sebuah studi pada 2015 menjelaskan, orang yang makan 3 kiwi per hari selama 8 minggu mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih signifikan daripada mereka yang makan 1 apel per hari selama periode yang sama.
Penulis penelitian mencatat bahwa ini mungkin karena zat bioaktif dalam kiwi. Selain itu, kiwi juga kaya akan vitamin C, di mana dijelaskan dalam studi lainnya bahwa orang yang mengonsumsi sekitar 500 mg vitamin C per hari selama sekitar 8 minggu mengalami peningkatan yang signifikan dalam pembacaan tekanan darah mereka. Kiwi mudah ditambahkan ke makan siang atau smoothie. Satu cangkir kiwi, atau 2–3 buah kiwi, untuk 1 porsi.
3. Pisang
Dilansir dari Medical News Today, pisang mengandung potasium yang dapat membantu mengelola hipertensi. Satu pisang berukuran sedang mengandung sekitar 422 miligram (mg) kalium. Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), potasium mengurangi efek natrium dan meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah.
Office of Dietary Supplements menyarankan agar laki-laki berusaha untuk mengkonsumsi 3.400 mg potasium setiap hari dan perempuan sebanyak 2.600 mg.
Baca Juga: Asam Urat Termasuk Penyakit Arthritis alias Nyeri Sendi, Siapa yang Rentan Terserang?
4. Berry
Buah berry seperti blueberry, raspberry, chokeberry, cloudberry, dan stroberi telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensinya untuk mengurangi faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi.
Buah berry adalah sumber antioksidan yang kaya, termasuk anthocyanin, yang merupakan pigmen yang memberi warna cerah pada buah berry. Anthocyanin telah terbukti meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah dan mengurangi produksi molekul pembatas pembuluh darah, yang dapat membantu mengurangi tingkat tekanan darah.
Baca Juga: Selain Telur, Ini Makanan yang Aman dan Baik Dikonsumsi Penderita Asam Urat
5. Ekstrak tomat
Tomat mengandung lycopene, antioksidan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Sebuah studi pada 2021 menemukan, mengonsumsi ekstrak tomat dapat menurunkan tekanan darah sistolik secara signifikan pada orang dengan atau tanpa hipertensi.
Namun, memasukkan tomat ke dalam makanan tidak memberikan hasil yang sama. Selain itu, penelitian lain juga telah menemukan bahwa likopen dosis tinggi mengurangi tekanan darah sistolik, sedangkan tingkat yang lebih rendah tidak.
6. Semangka
Semangka mengandung asam amino yang disebut citrulline. Tubuh mengubah citrulline menjadi arginine yang dapat membantu tubuh memproduksi oksida nitrat, gas yang melemaskan pembuluh darah dan mendorong kelenturan di arteri.
Baca Juga: Cara Praktis Turunkan Berat Badan dengan Air Putih, Sudah Tahu?
Efek ini bisa membantu aliran darah dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Dalam suatu penelitian, orang dewasa dengan obesitas dan ringan atau prehipertensi mengonsumsi ekstrak semangka yang mengandung 6 gram (g) L-citrulline/L-arginine.
Setelah 6 minggu, para peserta melihat penurunan tekanan darah di pergelangan kaki dan arteri brakialis. Arteri brakialis adalah arteri utama di lengan atas.
7. Buah sitrus
Buah sitrus, termasuk lemon dan jeruk mengandung hesperidin, antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Sebuah studi pada 2021, 159 orang mengonsumsi 500 ml jus jeruk yang diperkaya hesperidin selama 12 minggu.
Hasilnya menunjukkan bahwa mengonsumsi jus jeruk secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan hesperidin berkontribusi pada efek ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Buah Penurun Darah Tinggi yang Perlu Diketahui Penderita Hipertensi"
Penulis : Alicia Diahwahyuningtyas
Editor : Sari Hardiyanto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News