Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
GEJALA TEKANAN DARAH TINGGI PADA ANAK - Selain orang dewasa, anak-anak juga bisa menderita tekanan darah tinggi. Ini gejala tekanan darah tinggi pada anak.
Penyakit darah tinggi atau hiperteni umumnya diderita oleh orang dewasa berusia 40 tahun ke atas, namun tidak menutup kemungkinan anak-anak juga mengalaminya.
Baca Juga: Makan Durian Bikin Tidur Lebih Cepat? Ini Manfaat Durian untuk Kesehatan
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah melebihi ambang batas 130/80 mmHg.
Hipertensi pada anak sebaiknya tidak disepelekan karena mereka berisiko mengalami komplikasi berupa penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
Orangtua yang tidak ingin anaknya mengalami hipertensi dapat mendeteksi penyakit ini dari beberapa gejala.
Berikut gejala hipertensi pada anak beserta penyebab dan cara mencegahnya yang perlu diketahui.
Gejala hipertensi pada anak
Sama dengan orang dewasa, anak yang mengalami hipertensi akan menunjukkan beberapa gejala.
Orangtua dapat bertanya atau memantau kondisi anak secara langsung supaya hipertensi dapat dideteksi secara dini.
Hal tersebut penting dilakukan karena sebagian anak memilih diam, tertutup, dan tidak tahu tentang kondisi yang mereka rasakan.
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa gejala yang dialami anak ketika tekanan darah tinggi melonjak:
- Palpitasi jantung atau kondisi saat detak jantung terasa begitu kuat
- Kepala terasa sakit
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Kejang
- Mual
- Muntah
- Gangguan penglihatan.
Penyebab hipertensi pada anak
Perlu diketahui, hipertensi pada anak terbagi menjadi dua jenis, yakni hipertensi primer dan sekunder.
Dilansir dari Mayo Clinic, hipertensi primer adalah tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh faktor gaya hidup dan keturunan atau genetika.
Kondisi tersebut dapat dialami oleh anak dan remaja dan disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
- Jenis kelamin laki-laki
- Merokok atau terkena paparan asap rokok kelebihan berat badan
- Konsumsi garam terlalu banyak
- Kadar kolesterol tinggi
- Faktor ras
- Riwayat keluarga dengan hipertensi
- Mengidap diabetes tipe 2.
Sementara itu, hipertensi sekunder adalah meningkatnya tekanan darah tinggi karena kondisi kesehatan atau obat tertentu.
Hipertensi sekunder berkaitan dengan: Konsumsi metamfetamin, kokain, dan obat-obatan sejenis
- Gangguan adrenal
- Penyempitan arteri ke ginjal
- Masalah jantung
- Penyakit ginjal kronis dan polikistik
- Hipertiroidisme
- Sleep apnea
- Obat-obatan tertentu, seperti dekongestan, stimulan untuk ADHD, kafein, antiinflamasi, dan steroid.
Cara mencegah hipertensi pada anak
Orangtua yang tidak ingin anaknya terkena hipertensi bisa membantu si buah hati mencegah kondisi ini.
Salah satu caranya adalah melakukan perubahan gaya hidup untuk mencegah sekaligus mengatasi hipertensi.
Orangtua dapat mengajak anaknya untuk mengonsumsi makanan sehat yang kandungan garamnya rendah.
Tak hanya itu, anak juga perlu didorong untuk menjaga berat badan dan mau berolahraga.
Hipertensi pada anak yang disebabkan oleh kondisi lain dapat dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatasinya.
Baca Juga: Mengandung Purin dan Alkohol! Buah dan Sayur Ini Bisa Memicu Asam Urat Tinggi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Gejala Hipertensi Anak yang Harus Diperhatikan, Ini Cara Mencegahnya",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News