Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami cara mengatasi kejadian sering kentut serta akar penyebabnya. Proses eliminasi gas tubuh, yang dikenal sebagai kentut atau buang angin, adalah proses fisiologis alami di mana gas yang terbentuk dalam saluran pencernaan dikeluarkan dari tubuh.
Kentut terjadi sebagai pengeluaran gas yang terbentuk di dalam usus dan sistem pencernaan.
Gas tersebut terbentuk dari udara yang tertelan saat makan atau minum, serta dari gas-gas seperti hidrogen, metana, dan lainnya yang dihasilkan selama proses pencernaan makanan oleh bakteri di usus besar.
Secara normal, kentut tidak memiliki aroma yang tidak sedap dan merupakan bagian alami dari fungsi tubuh manusia. Namun, kentut yang terjadi terlalu sering atau memiliki aroma yang tidak enak dapat menjadi gangguan yang mengganggu kesehatan.
Baca Juga: Ini 6 Makanan Penyebab Sering Buang Angin atau Kentut dan Gejalanya
Pemicu buang angin terus
Adanya gas dari proses buang angin terdiri dari berbagai komponen, termasuk nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metana, dan gas-gas lainnya.
Proses kentut terjadi karena sejumlah alasan, di antaranya:
- Pencernaan makanan: Ketika kita makan atau minum, udara juga bisa tertelan. Udara ini kemudian mencapai saluran pencernaan, termasuk lambung dan usus. Sebagian udara ini kemudian dikeluarkan sebagai gas melalui kentut.
- Proses pencernaan: Selama proses pencernaan makanan, bakteri yang ada di saluran pencernaan membantu mencerna makanan yang tidak dicerna sepenuhnya dalam usus halus. Proses ini menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
- Gas dari darah: Beberapa gas yang terkandung dalam darah, seperti karbon dioksida dan nitrogen, juga dapat larut dalam cairan pencernaan dan dilepaskan sebagai gas melalui kentut.
- Reaksi kimia dalam usus: Beberapa makanan yang tidak dapat dicerna sepenuhnya atau diserap di usus halus dapat melewati usus besar dan diubah oleh bakteri dalam usus, menghasilkan gas.
- Stres dan faktor emosional: Stres atau kecemasan dapat mempengaruhi aktivitas pencernaan dan pergerakan usus, yang dapat menghasilkan lebih banyak gas dan kentut.
- Makanan tertentu: Konsumsi makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, brokoli, bawang, kubis, dan makanan berkarbonasi, dapat meningkatkan produksi gas dan kentut.
Untuk itu, ada beberapa kondisi kesehatan yang berkaitan dengan sering terjadinya buang angin, dirangkum dari Healthline.
Baca Juga: Apa Penyebab Bau Kentut Busuk? 5 Jenis Makanan Ini Perlu Dihindari
1. Intolerasi Laktosa
Intoleransi laktosa adalah kondisi dimana tubuh tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu dan produk susu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika seorang pasien minum satu atau dua pint susu dengan berbagai tingkat lemaknya, gejala tertentu mungkin muncul, memberi tahu pasien apakah mereka perlu membatasi konsumsi susu.
Apabila Anda menghindari susu mengurangi gejala, maka mungkin pasien mengalami intoleransi laktosa. Berhenti mengonsumsi makanan tersebut bisa membantu mengatasi masalah sering kentut.
2. Sindrom Iritasi
Irritable bowel syndrome (IBS) juga dapat menjadi penyebab sering kentut, menandakan adanya iritasi pada usus besar. Pasien yang memenuhi kriteria diagnostik untuk sindrom usus besar yang sensitif mungkin mengalami lebih banyak rasa sakit di bagian bawah perut.
Gejala IBS bisa diringankan dengan mencoba diet rendah makanan tertentu untuk mengidentifikasi makanan pemicu, dengan bantuan dari ahli diet.
3. Gangguan pencernaan atas
Gangguan pada saluran cerna bagian atas bisa menjadi penyebab sering kentut. Meskipun normal untuk bersendawa dalam jumlah tertentu, sering bersendawa mungkin merupakan tanda adanya gangguan pada saluran cerna bagian atas seperti tukak lambung, penyakit refluks asam lambung (GERD), atau gastroparesis.
Anda pperlu mengurangi konsumsi makanan pemicu gas seperti makanan pedas dan asam dapat membantu meredakan gejala.
4. Bakteri Usus Kecil
Pertumbuhan berlebih bakteri di usus kecil, yang disebut kelebihan bakteri usus kecil (SIBO), dapat menjadi penyebab masalah sering kentut. Kelebihan bakteri ini bisa terjadi akibat adanya jumlah bakteri yang lebih tinggi dari biasanya di usus kecil, terutama jenis bakteri yang seharusnya tidak ada di sana.
SIBO seringkali terkait dengan gejala gastrointestinal seperti gas, diare, dan kehilangan nafsu makan, dan bisa menjadi komplikasi dari berbagai kondisi medis termasuk penyakit Crohn, diabetes, dan penyakit celiac.
5. Potensi Kanker Usus
Potensi adanya kanker usus besar juga merupakan salah satu penyebab yang lebih serius dari masalah sering kentut. Meskipun jarang menjadi gejala utama, kelebihan gas dapat menjadi tanda awal kanker usus besar.
Oleh karena itu, penting untuk mengingatkan pasien untuk menjalani skrining kanker kolorektal jika mengalami masalah sering kentut disertai dengan gejala lain yang mencurigakan. Apabila mengalami kondisi tersebut, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
Panduan mengatasi gas penyebab buang angin
Nah, Anda bisa mengatasi secara perlahan apabila sering kentut atau buang angin.
- Hindari makanan yang memicu produksi gas, seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, dan minuman bersoda.
- Makan perlahan dan tidak terburu-buru, dan menghindari mengunyah permen karet atau minum dengan sedotan.
- Hindari stres dan kecemasan dengan melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga.
- Konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt atau kefir, yang dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Apabila masalah terus berlanjut, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan jawaban dari masalah kerap buang angin atau kentut tersebut.
Itulah beberapa informasi terkait penyebab sering kentut dan cara mengatasinya dengan mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News