kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.202   60,78   0,85%
  • KOMPAS100 1.106   11,13   1,02%
  • LQ45 878   12,09   1,40%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,48   1,46%
  • IDXHIDIV20 540   5,30   0,99%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,17   0,13%
  • IDXQ30 149   1,68   1,14%
AKTUAL /

Cek Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia Menurut Kemenkes


Kamis, 25 April 2024 / 13:48 WIB
Cek Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia Menurut Kemenkes
ILUSTRASI. Cek Jumlah Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia dan Cara Mengukurnya

Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketahui jumlah detak jantung normal berdasarkan usia anak hingga dewasa. Istilah kesehatan ini tentu perlu menjadi pengetahuan umum untuk mengenal cara kerja organ vital manusia yakni jantung.

Detak jantung adalah istilah yang mengacu pada ritme atau kecepatan kontraksi dan relaksasi jantung, yang diukur dalam jumlah denyut per menit.

Ini merupakan fungsi vital yang penting bagi tubuh manusia karena memompa darah ke seluruh tubuh, memberikan oksigen dan nutrisi yang diperlukan, serta mengangkut limbah metabolik.

Detak jantung normal pada orang dewasa biasanya berkisar antara 60 hingga 100 denyut per menit. Sayangnya, hal tersebut tidak dapat dirasakan oleh semua orang, karena terdapat beberapa gangguan jantung yang mempengaruhi kinerja organ ini.

Baca Juga: Anda Ingin Panjang Umur? Makanan 10 Makanan Sehat Ini Secara Rutin

Jenis Gangguan Jantung

Kesehatan jantung anak

Pada umunya, gangguan yang dapat timbul terkait dengan detak jantung meliputi:

  1. Aritmia: Ini adalah gangguan dalam ritme jantung, di mana detak jantung bisa terlalu cepat (tachycardia), terlalu lambat (bradycardia), atau tidak teratur. Contoh aritmia termasuk fibrilasi atrium dan takikardia ventrikel.
  2. Gagal Jantung: Ini adalah kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien, baik karena kelemahan otot jantung atau kelainan struktural lainnya.
  3. Serangan Jantung: Ini terjadi ketika pasokan darah ke bagian dari jantung terputus, biasanya karena sumbatan di pembuluh darah koroner. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung dan, jika tidak diobati, bisa berakibat fatal.
  4. Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kerusakan jantung dan penyakit arteri koroner.
  5. Takikardia: Ini adalah kondisi di mana detak jantung terlalu cepat, biasanya lebih dari 100 denyut per menit pada orang dewasa. Ini bisa disebabkan oleh faktor seperti stres, konsumsi kafein berlebihan, atau masalah medis yang mendasari.
  6. Bradykardia: Ini adalah kondisi di mana detak jantung terlalu lambat, biasanya kurang dari 60 denyut per menit pada orang dewasa. Ini bisa disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung.

Baca Juga: 7 Manfaat Biji Adas untuk Kesehatan, di Antaranya Baik untuk Pencernaan

Cara mengukur detak jantung lewat nadi

Bagaimana cara mengukur detak nadi? Salah satu cara paling sederhana untuk mengukur detak nadi adalah dengan menggunakan pergelangan tangan Anda.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dicoba, dirangkum dari laman Ayo Sehat Kementerian Kesehatan.

  • Putar tangan Anda sehingga telapak tangan menghadap ke atas.
  • Tempatkan tiga jari Anda (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) di atas arteri.
  • Tekan dengan lembut untuk merasakan denyut nadi di bawah jari-jari Anda. Jika tidak merasakan apa-apa, tekan sedikit lebih kuat. Anda akan merasakan denyutan nadi yang berirama.
  • Hitung denyutan nadi selama 1 menit atau hitung selama 30 detik kemudian kalikan hasilnya dengan 2.

Jumlah detak jantung berdasarkan usia

Detak jantung yang ideal dapat bervariasi untuk setiap individu. Banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, detak jantung cenderung melambat karena otot jantung mengalami penurunan kemampuan dalam memompa darah seiring waktu. 

Anak-anak

Pada anak-anak, denyut jantung memiliki kisaran yang berbeda dengan orang dewasa, dan cenderung melambat seiring bertambahnya usia. Sebagai contoh, bayi baru lahir memiliki denyut jantung yang paling tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.

Melansir dari laman resmi Kemenkes, berikut kisaran detak jantung pada anak-anak.

  • Bayi baru lahir: 100 - 205 denyut per menit
  • Bayi di bawah 1 tahun: 100 - 180 denyut per menit
  • Anak usia 1 - 2 tahun: 98 hingga 140 denyut per menit
  • Anak usia 3 - 5 tahun: 80 hingga 120 denyut per menit
  • Anak usia 6 - 7 tahun: 75 hingga 118 denyut per menit
  • Anak usia 8 – remaja: 60 hingga 100 denyut per menit.

Usia Dewasa

Untuk orang dewasa, kisaran detak jantung normal sedikit lebih lambat, berkisar antara 60 hingga 100 denyut per menit.  Selain usia dan jenis kelamin, faktor lain yang dapat memengaruhi detak jantung termasuk tingkat kegiatan fisik, tingkat stres, dan penggunaan obat-obatan.

Detak jantung istirahat setiap individu dapat sedikit berbeda, oleh karena itu penting untuk memahami faktor-faktor yang mungkin memengaruhi detak jantung Anda.

Itulah informasi yang bisa menjadi referensi Anda mengenal lebih jauh detak jantung sesuai usia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×