Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PT Freeport Indonesia (PTFI) melaporkan telah menyalurkan 8,5 ton emas ke PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hingga akhir September 2025.
Pengiriman ini merupakan bagian dari komitmen kerja sama jual beli logam emas yang disepakati kedua perusahaan sejak November 2024 lalu.
Sesuai kesepakatan, Freeport ditargetkan mengirimkan sekitar 30 ton emas setiap tahun selama lima tahun ke depan, dengan total nilai kontrak mencapai US$ 12,5 miliar atau sekitar Rp 200 triliun.
"Hingga akhir September 2025, PTFI telah mengirimkan 8,5 ton emas kepada Antam," ungkap VP Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati, kepada Kontan, Rabu (22/10/2025).
Namun, kegiatan operasional Freeport sempat terganggu setelah terjadi insiden luncuran material basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada 8 September 2025. Sejak peristiwa itu, perusahaan menghentikan sementara seluruh kegiatan di tambang bawah tanah.
"Penghentian ini berdampak pada terhentinya produksi konsentrat. Akibatnya, operasi Smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, juga turut dihentikan sementara karena sudah tidak menerima pasokan konsentrat dari tambang PTFI," jelas Katri.
Baca Juga: Penerima Bansos Beras 10 Kg Tahun 2025, Cara Cek Secara Online & Offline
Saat ini, Freeport masih menyesuaikan rencana produksinya sambil menjalankan proses pemulihan dan perbaikan pasca-insiden.
"Kami bekerja dengan Kementerian ESDM serta para ahli pertambangan bawah tanah, baik dari dalam maupun luar negeri, melakukan investigasi dan evaluasi menyeluruh guna memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PTFI Tony Wenas mengungkapkan bahwa perusahaan tengah mempertimbangkan opsi untuk mengambil konsentrat tembaga dari tambang lain sebagai langkah sementara.
"Itu sedang kita evaluasi ya, kemungkinan itu ada (mengambil konsentrat dari tambang lain). Tapi kita sedang evaluasi mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mulai beroperasi, walaupun belum beroperasi penuh ya," ujar Tony saat ditemui di agenda CEO Connect di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Ketika ditanya lebih jauh soal tambang mana yang berpotensi menjadi sumber konsentrat sementara, Tony menyebut ada peluang kerja sama dengan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Baca Juga: Daftar Lengkap 10 Modus Scam yang Bikin Warga Indonesia Boncos, Jutaan Korban Tertipu
"Yang produksi konsentrat di Indonesia ada berapa perusahaan?" katanya retoris, sebelum menambahkan bahwa evaluasi masih berjalan.
"Kita belum tahu, masih dievaluasi, tapi mungkin saja. Sebagai salah satu alternatif ya, tapi kita belum memutuskan apa-apa, karena masih dievaluasi," tutup Tony.
Tonton: Freeport Indonesia Buka Peluang Ambil Konsentrat Emas dari Amman Mineral
Selanjutnya: Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Kamis (23/10): Masih Ada Potensi Koreksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News