kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.645   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.274   2,69   0,03%
  • KOMPAS100 1.153   5,56   0,49%
  • LQ45 832   4,16   0,50%
  • ISSI 291   0,28   0,10%
  • IDX30 436   2,03   0,47%
  • IDXHIDIV20 502   3,34   0,67%
  • IDX80 128   0,71   0,55%
  • IDXV30 137   1,15   0,84%
  • IDXQ30 139   0,78   0,56%
AKTUAL /

Gantikan LPG pada 2027, Apa Itu Gas DME? Ini Keunggulannya


Senin, 27 Oktober 2025 / 04:00 WIB
Gantikan LPG pada 2027, Apa Itu Gas DME? Ini Keunggulannya
ILUSTRASI. Proyek besar untuk menggantikan gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) dengan gas lain, yakni Dimethyl Ether (DME), terus dikebut pemerintahan era Prabowo Subianto. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Proyek besar untuk menggantikan gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) dengan gas lain, yakni Dimethyl Ether (DME), terus dikebut pemerintahan era Prabowo Subianto.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM menargetkan produksi massal gas DME bisa terealisasi pada 2027.DME sendiri dikembangkan karena bahan bakunya berasal dari dalam negeri. 

DME diperkirakan dapat menekan impor gas LPG sebesar 1 juta ton per tahun, sehingga akan ada penghematan devisa impor LPG sebesar Rp 9,1 triliun rupiah per tahun, serta akan menambah investasi sebesar US$ 2,1 miliar.

Percepatan realiasi DME sebagai pengganti LPG sendiri tercantum sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional yang diatur dalam Perpres No 109 Tahun 2020 yang diteken di era Jokowi.

Apa Itu Gas DME?

Dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, DME adalah sebutan lain untuk gas batubara. DME diarahkan terutama sebagai substitusi penggunaan LPG yang pada awalnya digunakan untuk mensubstitusi minyak tanah.

Proyek gasifikasi batubara ini sangat vital bagi perekonomian Indonesia, karena 75% penggunaan LPG di dalam negeri itu berasal dari impor. Sementara gas batubara sepenuhnya berasal dari dalam negeri.

Selain itu, harga DME juga jauh lebih murah dibandingkan dengan LPG. 

Baca Juga: Rincian Harga BBM Bulan Oktober 2025 di Pertamina, Shell dan BP

Karakteristik dan Keunggulan DME

Krakteristik DME memiliki kesamaan baik sifat kimia maupun fisika dengan LPG. Lantaran nyaris sangat mirip, gas batubara ini dapat menggunakan infrastruktur LPG yang ada sekarang, seperti tabung, penanganan, dan penyimpanannya.

Sehingga bila LPG diganti dengan DME, maka tak banyak infrastruktur baru yang perlu dibangun.Kelebihan lain DME adalah bisa diproduksi dari berbagai sumber energi, tak hanya dari batubara, tapi juga bisa diproduksi bahan yang dapat diperbarui seperti biomassa, limbah dan Coal Bed Methane (CBM). 

Namun saat ini, batu bara kalori rendah dinilai sebagai bahan baku yang paling ideal untuk pengembangan gas DME.

DME memiliki kandungan panas (calorific value) sebesar 7.749 Kcal/Kg, sementara kandungan panas LPG senilai 12.076 Kcal/Kg. Kendati begitu, DME memiliki massa jenis yang lebih tinggi sehingga kalau dalam perbandingan kalori antara DME dengan LPG sekitar 1 berbanding 1,6.

Pemilihan gasifikasi batubara untuk substitusi sumber energi juga mempertimbangkan dampak lingkungan. 

Baca Juga: Kabar Baik! Tarif Listrik 2025 Tak Naik hingga Desember, Ada Diskon?

DME dinilai mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20%. 

Di samping itu, keunggulan lainnya dari DME adalah kualitas nyala api yang dihasilkan lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx, serta tidak mengandung sulfur.

DME adalah senyawa eter paling sederhana mengandung oksigen dengan rumus kimia $\text{CH}_3\text{OCH}_3$ yang berwujud gas sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG.

Proyek Gasifikasi Batubara Dilanjut Tanpa Ketergantungan Modal Asing

Beberapa waktu lalu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa proyek gasifikasi batubara di Indonesia kali ini tidak lagi bergantung pada investor asing.

Bahlil mengatakan bahwa pemerintah, melalui kebijakan Presiden Prabowo Subianto, akan membiayai proyek gas DME ini dengan sumber daya dalam negeri, baik melalui anggaran negara maupun swasta nasional.

"Sekarang, kita tidak butuh investor. negara semua lewat kebijakan Bapak Presiden memanfaatkan resource dalam negeri, yang kita butuh mereka adalah teknologinya (gas DME)," kata Bahlil di Jakarta dikutip dari Antara.

Kata Bahlil, proyek DME sempat mengalami kendala karena investor asing, seperti Air Products dari Amerika Serikat dan juga investor lainnya dari China, mundur dari kerja sama. 

Namun, kali ini pemerintah memastikan proyek akan berjalan tanpa ketergantungan pada modal asing.

Proyek DME ini akan dikembangkan di beberapa lokasi, termasuk Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Tonton: Segini Harga Normal Pertalite, Solar dan LPG 3 Kg Jika Tak Disubsidi, Sudah Tahu?

Bahlil mengatakan, secara keseluruhan, proyek gas batubara ini merupakan bagian dari strategi hilirisasi yang mencakup 26 sektor komoditas, mulai dari mineral, minyak dan gas, hingga pertanian dan kehutanan.

Selain meningkatkan ketahanan energi, proyek ini juga diharapkan menciptakan lapangan pekerjaan dalam skala besar, dan penghematan APBN karena harga DME yang lebih rendah.

"Yang jelas, investasi ini bertujuan menciptakan lapangan kerja berkualitas, meningkatkan nilai tambah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Bahlil menambahkan.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Bakal Gantikan LPG pada 2027, Apa Itu Gas DME?"

Selanjutnya: Patriot Bond, Obligasi Danantara yang Tetap Laris Manis Meski Return di Bawah Inflasi

Menarik Dibaca: 25 Ucapan Hari Penerbangan Nasional 2025 Penuh Apresiasi dan Inspiratif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×