Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
MOOD BURUK, SEDIH, DAN DEPRESI - Sama-sama menimbulkan perasaan sedih dan cemas, ini perbedaan mood buruk, sedih, dan depresi yang harus diketahui.
Beberapa orang ada yang kesulitan untuk membedakan mood buruk, sedih, dan depresi.
Baca Juga: Tak Ingin Sedih Berkepanjangan! 5 Cara Mengobati Patah Hati
Ketiga kondisi tersebut mungkin menimbulkan gejala yang hampir sama, sehingga orang sulit untuk mengindentifikasikannya.
Berikut perbedaan dari mood buruk, sedih, dan depresi yang harus Anda ketahui:
Mood buruk
Mengutip dari Health Shots, mood yang buruk disebabkan oleh banyak faktor beberapa di antaranya adalah masalah keuangan, keluarga, kesulitan tidur, penyakit kronis, dan pertengkaran.
Seseorang yang mengalami mood buruk biasa akan menunjukkan sejumlah gejala seperti:
- Khawatir
- Sedih
- Kelelahan
- Marah
- Frustasi
- Rendah diri
- Cemas
Setiap orang yang mengalami mood buruk akan menunjukkan gejala yang berbeda-beda.
Nonton film, makan makanan kesukaan, jalan-jalan, tidur, atau bercerita bisa jadi solusi untuk meningkatkan mood.
Sedih
Sedih merupakan emosi yang cepat berlalu dan mungkin tidak berlangsung lama atau mungkin tidak mempengaruhi hasil kerja.
Orang yang mengalami rasa sedih akan menunjukkan sejumlah gejala seperti:
- Kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari
- Tidak bisa tidur di malam hari
- Kehilangan nafsu makan dan berat badan
- Rasa bersalah
- Kesulitan dalam berkonstrasi
- Gelisah
- Cemas
- Perasaan tidak berharga dan kurangnya motivasi
- Hilangnya minat dan antusiasme
- Kelelahan
Jika seseorang mengalami kesedihan yang tidak kunjung hilang setelah beberapa hari atau minggu dan mendapati dirinya tidak bisa berfungsi normal lagi, hal ini bisa menjadi indikasi depresi.
Depresi
Depresi adalah sesuatu yang harus melibatkan bantuan ahli kesehatan mental.
Depresi juga disebut depresi klinis atau gangguan depresi mayor adalah gangguan mood dan keadaan emosi yang tidak normal.
Orang yang mengalami depresi akan menunjukkan beberapa gejala seperti:
- Sedih
- Tidak ingin melakukan sesuatu
- Mengalami masalah tidur atau kesulitan tidur
- Keputusasaan
- Cemas, marah, dan mudah tersinggung
- Kurang berenergi
- Perubahan nafsu makan yang bisa menyebabkan penambahan dan penurnan berat badan
- Pikiran terus - menerus yang berhubungan dengan kematian
- Memiliki pikiran untuk bunuh diri atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri
Depresi merupakan kelainan klinis jangka panjang dan bisa berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun.
Orang yang menderita depresi membutuhkan bantuan ahli untuk mengelola kondisinya.
Baca Juga: Sering Sakit, Ini Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News