Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami alasan bentuk wajah tidak simetris yang mudah untuk dideteksi secara mandiri. Kini telah banyak media sosial yang mengungkap adanya masalah kesehatan terkait dengan kondisi asimetris pada wajah.
Bentuk wajah tidak simetris dapat dikenali dengan mudah yakni melalui foto diri sendiri dengan beberapa sisi yang berbeda.
Dalam hal ini, satu sisi wajah mungkin terlihat lebih besar, lebih pendek, atau memiliki tinggi yang berbeda dibandingkan dengan sisi lainnya.
Lalu, Anda bisa mengetahuinya dengan mengubah format foto dengan mirroring foto. Dari kondisi tersebut jika sudut wajah berbeda dari sisi kiri dan kanan bisa saja menjadi tanda dari Wajah tidak simetris.
Baca Juga: Ini 5 Bahaya Risiko Teknik Mewing Rahang yang Bisa Timbulkan Nyeri
Apa itu Bentuk wajah tidak Simetris?
Istilah ini merujuk pada bentuk yang asimetri pada wajah. Kondisi pada wajah yang tidak memiliki kontur yang sama dari satu sisi dengan sisi yang lain.
Hal ini dapat ditemukan pada kebanyakan orang sampai taraf dan bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari atau menjadi tanda kondisi mendasar yang lebih serius.
Asimetri wajah dapat memengaruhi penampilan fisik Anda dan membatasi fungsi hidung, mulut, dan mata Anda.
- Retrusi pipi
- Perpindahan mata
- Penurunan alis
- Tulang coklat dan tonjolan dahi
- Penyimpangan hidung
Jika Anda merasa menemui kondisi bentuk wajah tidak simetris, bisa saja hal ini mempengaruhi kesehatan atau fungsi wajah di kemudian hari.
Anda harus berkonsultasi dengan layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosa yang lebih mendetail. Mungkin terlihat jelas bahwa Anda memiliki asimetri wajah, tetapi itu juga bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius.
Baca Juga: Dari Hari ke Hari, Inilah Gejala Cacar Monyet yang Bikin Merinding
Penyebab Bentuk Wajah Tidak Simetris
Tes subjektif dan objektif ditambah dengan analisis gen Anda yang cepat dan spesifik dapat memberi penyedia layanan kesehatan informasi yang mereka butuhkan untuk membantu Anda memutuskan rencana pengobatan.
Tentu ada beberapa penyebab bentuk wajah tidak simetris baik secara biologis maupun hal lainnya. Simak beberapa penyebab bentuk wajah tidak simetris dilansir dari laman Web MD.
1. Craniofacial microsomia
Secara ilmiah kondisi ini merupakan kondisi bawaan yang berkembang sejak lahir. Craniofasial Mikrosomia ini dapat diketahui bahwa separuh wajah berkembang memiliki perbedaan selama pertumbuhan janin.
Pada mikrosomia kraniofasial, gejala asimetri wajah bersifat fisik dan biasanya mempengaruhi area kepala dan wajah berikut ini:
- Telinga: pada bagian ini bisa terlihat seperti perbedaan kecil pada bentuk telinga atau tidak adanya seluruh telinga.
- Saluran telinga: Adanya mungkin kurang berkembang atau hilang, yang dapat mempengaruhi pendengaran.
- Rahang bawah (atau mandibula): Posisi dagu mengarah ke satu sisi atau dengan rahang yang tidak beraturan.
- Saraf wajah: Kondisi ini bisa saja menampilkan saraf wajah memiliki banyak cabang yang memungkinkan gerakan wajah yang tidak normal.
- Mata atau rongga mata: Anda bisa saja memiliki kondisi mata yang lebih kecil dari sisi lainnya.
2. Kelumpuhan saraf wajah bawaan
Kondisi bawaan yang mempengaruhi wajah tidak simetris adalah salah satu atau kedua saraf wajah. Saraf wajah ini mengontrol banyak otot wajah Anda dan membantu Anda menggerakkannya.
Ketika kedua sisi wajah terkena kelumpuhan otot bawaan, sindrom Moebius bisa saja berkembang. Kelumpuhan saraf wajah bawaan dapat terjadi akibat trauma kelahiran atau masalah perkembangan:
Anda pernah mengalami kesulitan mengangkat alis, menutup mata, makan, tersenyum di separuh wajah, dan melakukan gerakan wajah serupa lainnya. Sulit menutup mata dapat menyebabkan iritasi mata atau bahkan bisul.
Ketika ini terjadi karena trauma kelahiran, itu hilang 90% dari waktu. Jika terus berlanjut, anak mungkin memerlukan pembedahan untuk menjahit ujung saraf atau cangkok saraf untuk mengembalikan fungsi saraf.
Kelumpuhan saraf wajah bawaan dapat diobati dengan beberapa operasi beda pada titik tertentu.
3. Pertambahan Usia
Melansir dari Web MD, terdapat penelitian yang melibatkan 200 orang yang menggunakan teknologi pencitraan digital 3D.
Penemuan mengejutkan yakni adanya korelasi yang kuat antara usia dan asimetri wajah. Dengan peserta yang lebih tua jauh lebih memiliki kemungkinan bentuk wajah tidak simetris daripada peserta yang lebih muda.
Meskipun bagian mana pun dari wajah bisa menjadi asimetris, para peneliti menemukan bahwa perubahan simetris wajah yang berkaitan dengan usia biasanya mempengaruhi dua pertiga bagian bawah wajah, mulai dari alis hingga dagu.
Perubahan ini, bagaimanapun, tidak memiliki efek negatif pada kesehatan peserta.
4. Penyebab Bentuk Wajah tidak simetris lainnya
Asimetri wajah dapat disebabkan oleh penyebab lain seperti:
- Trauma
- Cedera
- Genetika
- Kondisi medis atau kesehatan, seperti langit-langit mulut sumbing.
- Gaya hidup seperti merokok atau paparan sinar matahari.
Apabila terjadi gejala-gejala yang disebabkan oleh asimetris wajah yang signifikan, konsultasikan ke dokter yang bersangkutan.
Itulah sederet penyebab bentuk wajah tidak simetris dapat menjadi pertimbangan untuk mengambil penanganan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News