Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria mengatakan, aksi korporasi itu akan dilakukan pada 2026. Terdapat tujuh BUMN karya yang akan dikonsolidasi yaitu PT Hutama Karya (Persero); PT Waskita Karya (Persero) Tbk; PT Wijaya Karya (Persero) Tbk; PT Adhi Karya (Persero) Tbk; PT PP (Persero) Tbk; PT Brantas Abipraya (Persero); dan PT Nindya Karya (Persero).
"Kita carry over ke tahun depan. Tidak selesai di tahun ini. Khusus untuk karya tidak selesai di tahun ini,” kata Dony di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Menurutnya, persoalan utama yang membuat merger BUMN Karya terhambat adalah kondisi keuangan para perusahaan pelat merah tersebut. Ia menilai masalah keuangan yang dihadapi cukup dalam sehingga perlu ditangani terlebih dahulu sebelum ke tahap konsolidasi.
"Karya-karya kita menghadapi persoalan keuangan yang cukup dalam selama ini. Nah, ini kita perbaiki dulu dengan Danantara. Kita lakukan dulu restrukturisasi, termasuk proses impairment, melakukan evaluasi lagi daripada nilai asetnya dengan bukunya, setelah itu baru kita lakukan merger dengan skenario terbaik," jelas dia.
Baca Juga: Tiket Kapal Murah Nataru 2025! Diskon 20% Pelni Resmi Dimulai
Dony mengatakan, konsolidasi akan diprioritaskan untuk perusahaan yang menghadapi tekanan finansial paling berat. Dalam hal ini, merger Brantas Abipraya dan Nindya Karya tidak akan masuk tahap awal karena kondisi keuangannya relatif sehat.
Terkait skema penggabungan yang akan dipilih, Dony belum bersedia mengungkapkannya. Ia juga enggan menanggapi rumor yang beredar, mengenai kemungkinan penggabungan Hutama Karya dengan Waskita Karya dan Wijaya Karya, lalu PP dengan Adhi Karya, maupun Nindya Karya dengan Brantas Abipraya.
"Belum tahu. Jadi ada beberapa alternatif skenario. Nanti akan kita kasih tahu," kata Dony.
Tonton: Danantara Berperan Besar dalam Pemulihan Kinerja Krakatau Steel KRAS
Kesimpulan
Rencana merger tujuh BUMN Karya yang semula ditargetkan rampung tahun ini resmi mundur ke 2026. Penundaan ini terutama dipicu oleh kondisi keuangan mayoritas perusahaan konstruksi pelat merah yang dinilai masih bermasalah dan membutuhkan restrukturisasi sebelum konsolidasi dilakukan. Danantara akan lebih dulu melakukan evaluasi aset, restrukturisasi, dan impairment sebelum skema merger final ditentukan. Tidak semua perusahaan akan masuk gelombang awal, karena dua di antaranya — Brantas Abipraya dan Nindya Karya — dinilai masih relatif sehat. Arah merger dan kombinasi entitas masih dalam kajian, tanpa skenario final yang diumumkan ke publik.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Merger BUMN Karya Batal Tahun Ini, Mundur ke 2026"
Selanjutnya: Tiket Kapal Murah Nataru 2025! Diskon 20% Pelni Resmi Dimulai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













