kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%
AKTUAL /

KUR 3% Siap Digelontorkan untuk Genjot Produksi Ayam dan Telur


Jumat, 21 November 2025 / 04:15 WIB
KUR 3% Siap Digelontorkan untuk Genjot Produksi Ayam dan Telur
ILUSTRASI. Pemerintah tengah menyiapkan skema peningkatan produksi telur dan ayam sebagai pasokan untuk program makan bergizi gratis (MBG). ANTARA FOTO/Abdan Syakura

Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pemerintah tengah menyiapkan skema peningkatan produksi telur dan ayam sebagai pasokan untuk program makan bergizi gratis (MBG). Program ini akan dikerjakan lintas sektor, melibatkan Kementerian Pertanian, BUMN pangan, pemerintah daerah, koperasi, serta peternak rakyat.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi protein hewani, khususnya ayam dan telur. Arah kebijakan tersebut kemudian dibahas dalam rapat koordinasi bersama Pinsar dan peternak ayam pedaging di Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Rabu (19/11/2025). Pertemuan ini menyepakati target produksi baru yaitu 700.000 ton telur dan 1,1 juta ton ayam.

Menurut Hary Suhada, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, peningkatan produksi akan dilakukan melalui beberapa langkah strategis. Ini mencakup penataan rantai pembibitan mulai dari grand parent stock hingga final stock, pembangunan klaster unggas di sejumlah provinsi, serta penguatan infrastruktur produksi.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan akses pembiayaan murah bagi peternak melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 3%.

“Pendekatan ini mengintegrasikan sektor hulu hingga hilir sehingga peningkatan produksi dapat terukur dan memenuhi kebutuhan program MBG,” ujar Hary kepada Kontan, Kamis (20/11/2025).

Baca Juga: Penerimaan Pajak Seret, Pemerintah Kerahkan “Surat Cinta” hingga Penagihan Langsung

Pembangunan dan revitalisasi fasilitas produksi seperti pabrik pakan, hatchery, rumah potong unggas (RPHU), dan fasilitas pengolahan juga menjadi bagian dalam skema ini.

Untuk menjaga stabilitas harga di pasar, pemerintah akan mengatur populasi produksi berdasarkan proyeksi kebutuhan beberapa bulan sebelumnya. Ketika terjadi kelebihan pasokan dan harga turun, BUMN pangan akan menjadi off-taker untuk menyerap produk peternak.

Selain itu, pemantauan harga dan produksi akan dilakukan secara harian agar intervensi dapat segera dilakukan bila diperlukan. “Dengan mekanisme ini, peningkatan produksi tetap dapat menjaga harga yang wajar bagi peternak,” lanjut Hary.

Hary menambahkan bahwa pelaku industri menyambut baik skema tersebut. Pelaku pembibitan siap menyesuaikan populasi induk, sementara integrator, koperasi, dan peternak rakyat dapat turut terlibat melalui sistem klaster.

Tonton: OJK Rekening Menganggur Lebih dari 5 Tahun Akan Dinyatakan Dormant

Kesimpulan

Pemerintah menyiapkan strategi komprehensif untuk meningkatkan produksi ayam dan telur guna memenuhi kebutuhan program makan bergizi gratis. Kebijakan ini mencakup pembangunan ekosistem produksi terintegrasi dari hulu ke hilir, akses pembiayaan murah, stabilisasi harga, serta dukungan off-taker dari BUMN pangan. Respons pelaku industri juga menunjukkan kesiapan untuk berkolaborasi dalam skema ini.

Selanjutnya: Industri Penjaminan Siapkan Mitigasi Hadapi Perubahan Aturan Main KUR

Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik di Tahun 2025, Harga Mulai dari Rp 1 Jutaan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×