kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Makan Kubis Bikin Asan Lambung Datang Lagi?


Kamis, 28 Maret 2024 / 11:15 WIB
Makan Kubis Bikin Asan Lambung Datang Lagi?
ILUSTRASI. Kubis

Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KUBIS DAN ASAM LAMBUNG - Kubis, sayuran yang dipercaya jadi biak kerok asam lambung naik, benarkah? Ini hasil penelitiannya.  

Kubis, sayuran kaya serat yanng dipercaya bisa jadi salah satu penyebab asam lambung naik lagi. Namun, benarkah hal tersebut? 

Baca Juga: 3 Manfaat Kecombrang, Salah Satunya untuk Mengobati Asam Lambung

Mengutip dari Live Strong, Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal mencantumkan makanan berminyak dan produk berbasis tomat di antara makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung. 

"Kubis tidak ada dalam daftar," kata Brooks Cash, MD, Kepada Gastroenterologi, Hepatologi, dan Nutrisi Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas, Houston. 

Kubis belum terbukti menyebabkan asam lambung. Hal ini berlaku untuk semua jenis kubis mulai dari selada, kol, kimchi, sampai asinan kubis yang difermentasi. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients pada Agustus 2019 menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menentukan dampak makanan fermentasi terhadap kesehatan pencernaan. 

Kubis dan asam lambung 

Menurut Farm to School dari Departemen Pertanian Negara Bagian Washington, satu cangkir kubis parut mengandung sekitar 50 kalori dan 5 gram serat makanan. 

Umumnya, ahli gizi merekomendasikan diet tinggi serat untuk kesehatan usus yang baik, beberapa bukti menunjukkan bahwa kelebihan serat mungkin menjadi masalah bagi orang yang penderita asam lambung kronis atau GERD. 

Satu teori menurut Digestive Health Institute mengatakan bahwa makan terlalu banyak serat menyebabkan fermentasi yang biasanya terjadi di usus besar, tumpah ke usus kecil. 

Ketika bakteri dari usus besar menyerang dan berkembang biak di usus kecil, kondisi ini bisa menyebabkan asam lambung, kembung, dan rasa yang tidak nyaman. 

Teori lainnya menunjukkan hal sebaliknya, bahwa diet tinggi serat bisa membantu mengurangi asam lambung. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juni 2018 di World Journal of Gastroenterology menemukan bahwa diet yang diperkaya serat berarti lebih sedikit tekanan pada sfingter esofagus, penjaga gerbang cairan lambung. 

Dr. Cash mengatakan bila Anda harus bereksperimen dengan diet yang dilakukan untuk mengetahui teori mana yang cocok. 

Sebab, setiap makanan memberikan efek yang berbeda-beda pada setiap orang. 

Baca Juga: Ada 5 Makanan untuk Perut Kosong yang Aman Dikonsumsi, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×