kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%
AKTUAL /

Nyeri Tak Kunjung Sembuh? Ini 6 Pengobatan Saraf Kejepit yang Bisa Dilakukan


Senin, 11 Maret 2024 / 04:02 WIB
Nyeri Tak Kunjung Sembuh? Ini 6 Pengobatan Saraf Kejepit yang Bisa Dilakukan
ILUSTRASI. Sakit pinggang

Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami beberapa perawatan saraf kejepit beserta dampaknya untuk kesehatan. Istilah ini kerap muncul bagi seseorang yang mengalami kondisi tidak nyaman pada bagian tubuh.

Saraf kejepit merupakan kondisi di mana suatu saraf tertekan atau terjepit di antara jaringan tubuh lainnya, seperti tulang, otot, atau cakram intervertebral di tulang belakang.

Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit, mati rasa, atau kelemahan pada area yang terkena saraf tersebut. Berikut adalah beberapa pengertian, gejala, dan dampak dari kondisi saraf kejepit:

Saraf kejepit terjadi ketika tekanan atau tekanan berlebihan ditempatkan pada suatu saraf, mengganggu kemampuannya untuk melakukan fungsi-fungsi normalnya. Ini bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk leher, bahu, punggung, pinggul, dan kaki.

Baca Juga: Sering Sakit Pinggang Saat Bangun Tidur? Ini loh 6 Penyebabnya

Gejala saraf kejepit

Sakit Pinggang

Gejala dari saraf kejepit dapat bervariasi tergantung pada lokasi saraf yang terkena dan seberapa parah kondisinya. Beberapa gejala umum termasuk:

  • Nyeri: Rasa sakit bisa terjadi di area di sepanjang jalur saraf yang terjepit. Ini bisa berupa rasa sakit tajam, tumpul, atau terbakar.
  • Mati rasa atau kesemutan: Sensasi mati rasa atau kesemutan dapat terjadi di sekitar area yang terkena saraf kejepit.
  • Kelemahan otot: Saraf kejepit bisa mengganggu sinyal yang dikirim oleh otot, menyebabkan kelemahan atau kehilangan kekuatan pada otot-otot yang terhubung dengan saraf tersebut.
  • Kehilangan kontrol otot: Dalam kasus yang parah, saraf kejepit dapat menyebabkan kehilangan kontrol otot atau bahkan kehilangan fungsi otot sepenuhnya.

Dampak saraf kejepit terhadap kesehatan

Adapun, efek dari saraf kejepit dapat beragam tergantung pada seberapa parah kondisinya dan di mana letak saraf yang terkena. Dampak yang mungkin termasuk:

  • Ketidaknyamanan yang signifikan: Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh saraf kejepit dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
  • Kehilangan fungsi: Dalam kasus yang parah, saraf kejepit dapat menyebabkan kehilangan fungsi motorik dan sensorik di area yang terkena, mengganggu kemampuan seseorang untuk bergerak atau merasakan bagian tubuh tertentu.
  • Kompresi saraf yang berkelanjutan: Jika tidak diobati, saraf kejepit dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf yang terkena, mengakibatkan masalah kronis atau bahkan kelumpuhan.

Penting untuk mencari perawatan medis jika Anda mengalami gejala saraf kejepit, karena penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan untuk mendiagnosis kondisi tersebut, serta meresepkan perawatan yang sesuai, termasuk terapi fisik, obat penghilang rasa sakit, atau dalam kasus yang parah, intervensi bedah.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Jantung yang Ampuh dan Efektif

Pengobatan saraf kejepit

Berikut adalah beberapa contoh pengobatan medis yang dapat diresepkan oleh dokter untuk mengatasi saraf kejepit, dilansir dari laman Spine Health.

1. Obat Penghilang Nyeri

Dokter dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit, seperti analgesik (misalnya, parasetamol), antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproksen, atau obat opioid dalam kasus rasa sakit yang parah.

2. Obat Antiinflamasi

Obat antiinflamasi dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar saraf yang terjepit, yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan. Ini termasuk NSAID seperti ibuprofen atau naproksen.

3. Terapi Fisik

Terapi fisik dapat membantu memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan memperbaiki postur tubuh untuk mengurangi tekanan pada saraf yang terjepit. Terapis fisik juga dapat merekomendasikan latihan peregangan dan penguatan yang dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah kambuhnya kondisi.

4. Injeksi Steroid

Dokter dapat melakukan injeksi steroid langsung ke area yang terkena untuk mengurangi peradangan dan mengurangi tekanan pada saraf yang terjepit. Injeksi steroid biasanya dilakukan di sekitar saraf yang terkena, seperti epidural steroid injection untuk saraf kejepit di tulang belakang.

5. Pengobatan Cairan

Pengobatan cairan seperti aspirasi dan injeksi pada cakram intervertebral tertentu dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf yang terjepit, khususnya dalam kasus saraf kejepit di tulang belakang.

6. Pembedahan

Jika saraf kejepit tidak merespons terhadap pengobatan konservatif atau jika kondisinya parah, dokter dapat merekomendasikan pembedahan.

Prosedur pembedahan bertujuan untuk menghilangkan tekanan pada saraf yang terjepit, seperti mengangkat tulang atau jaringan yang menekan saraf, atau mengoreksi masalah struktural di tulang belakang.

Pengobatan yang tepat untuk saraf kejepit akan bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, penyebab, dan tingkat keparahan kondisi tersebut. 

Itulah beberapa panduan pengobatan yang bila Anda mendapati nyeri yang tidak kunjung sembuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×