Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Kebiasaan hidup sehat perlu lebih Anda tingkatkan begitu memasuki usia senja, atau di atas 50 tahun. Nah, berikut ini pola makan terlarang bagi usia di atas 50 tahun.
Mengutip Eat This, Para ahli menyebutkan, ada risiko penyakit yang berpotensi timbul pada individu berusia di atas 50 tahun.
"Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, divertikulosis (pembengkakan di saluran pencernaan), dan osteoporosis adalah beberapa masalah yang lebih umum setelah usia 50 tahun," kata ahli diet Melissa Rifkin, yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
"Masing-masing kondisi ini mungkin memiliki faktor keturunan, namun gaya hidup termasuk pilihan makanan bisa memengaruhi perkembangan penyakit," ungkap ahli nutrisi diet Sydney Greene.
"Dengan bertambahnya usia, ada risiko patah tulang dan kekakuan tulang yang lebih tinggi. Itu sebabnya, kita perlu meningkatkan kebutuhan nutrisi pendukung tulang seperti kalsium dan vitamin D," ujar Greene.
Baca Juga: 4 Buah ini efektif menurunkan gula darah, Anda bisa coba
Usia yang semakin menua, Greene menambahkan, juga membuat Anda kehilangan kemampuan untuk menyerap vitamin B12. Alhasil, Anda memerlukan vitamin tersebut dari konsumsi suplemen atau makanan hewani.
National Institutes of Health menyatakan, kekurangan vitamin B12 akan menyebabkan kelelahan, jantung berdebar, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan infertilitas.
Christopher Mohr, konsultan co-owner Mohr Results, berpandangan, kebanyakan orang dewasa tidak memenuhi asupan serat mereka. Hal ini bisa berdampak negatif terhadap kondisi kesehatan.
"Serat adalah pahlawan tanpa tanda jasa dalam nutrisi, tetapi penelitian menunjukkan orang dewasa mengonsumsi kurang dari 50 persen serat harian yang direkomendasikan," kata dia.
"Beruntung, hal ini bisa diperbaiki dan tidak memerlukan diet atau berhenti makan," imbuhnya.
Hanya, ada setidaknya empat pola makan "terlarang" yang wajib dihindari oleh mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas:
Baca Juga: Sebaiknya Anda kenali, ini penyebab gula darah rendah dan gula darah tinggi
1. Jarang minum air putih
"Seiring bertambahnya usia, mekanisme rasa haus kita menjadi kurang efektif, akibatnya tubuh tidak memunculkan isyarat untuk meminum cairan," ungkap Rifkin.
Bagi orang berusia di atas 50 tahun, Rifkin mengingatkan bahaya dehidrasi yang bisa berujung pada penurunan tekanan darah, peningkatan suhu tubuh, dan mual atau muntah. Kondisi dehidrasi yang tidak ditangani akan menyebabkan penyakit, termasuk gagal ginjal dan kejang.
"Karena kita juga kehilangan massa otot seiring bertambahnya usia, kapasitas kita untuk menyimpan air menjadi lebih sedikit dan itu meningkatkan kemungkinan dehidrasi," ujar Rifkin.
"Usahakan minum air setiap saat, entah kita merasa haus atau tidak, dan jadikan warna urin kita sebagai indikator hidrasi. Beberapa jam setelah bangun tidur, warna urin kita harus terang dan akhirnya mendekati jernih. Pertahankan seperti itu sepanjang hari," tegasnya.
Baca Juga: Aman dikonsumsi penderita diabetes! Ini sayuran yang bisa menurunkan gula darah
2. Tidak mengonsumsi serat
Mohr menganjurkan setiap orang melengkapi diet dengan memakan makanan yang kaya akan serat. "Pertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak buah dan sayuran, daripada makanan olahan," sebut dia.
Selain mempertahankan rasa kenyang lebih lama, makanan berserat juga bisa membantu menjaga atau bahkan menurunkan berat badan.
"Salah satu cara favorit saya mendapatkan serat adalah menambahkan buah ara California, sumber serat makanan yang baik, enak, dan sarat nutrisi," tambah dia.
Menurut Rifkin, peningkatan asupan serat akan membantu peningkatan kondisi kesehatan kita secara menyeluruh. "Rendahnya asupan serat dapat memengaruhi pencernaan, berat badan, gula darah, dan kolesterol, jadi kita perlu memerhatikan asupan serat," katanya.
Buah-buahan, sayuran, beras merah, gandum, roti gandum, dan kacang-kacangan adalah segelintir makanan berserat yang bisa Anda pertimbangkan sebagai menu makanan harian kita.
3. Konsumsi makanan olahan berlebihan
Rifkin menjelaskan, banyak makanan kemasan dan makanan olahan mengandung tambahan gula, garam, dan lemak trans. Seluruh kandungan itu berkontribusi pada perkembangan beberapa penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
"Tidak semua makanan ringan itu buruk, tetapi luangkan lebih banyak waktu memilah daftar kandungan pada makanan dan hindari makanan yang mengandung garam, gula, dan lemak trans," ucap dia.
Memang, mengonsumsi makanan ringan dan makanan olahan sesekali tidak berdampak banyak pada kesehatan kita. "Tapi, penting untuk menyeimbangkan makanan ini dengan makanan lebih sehat yang cenderung padat nutrisi," katanya.
Baca Juga: Catat! Gejala stroke ringan yang tak boleh diremehkan
4. Makan setelah larut malam
Sebuah penelitian mengungkapkan, kekurangan tidur dapat menyebabkan peradangan kronis yang menimbulkan komplikasi, seperti penyakit jantung dan diabetes. Untuk memenuhi kebutuhan tidur di malam hari, sebaiknya kita makan malam sekitar tiga jam sebelum tidur.
Cara ini akan mencegah Anda mengalami gangguan gastrointestinal menjelang tidur. "Makan larut malam dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah pencernaan seperti gas, kembung, sembelit,, atau diare," kata Greene.
"Tidur adalah kesempatan tubuh memperbaiki dan memulihkan diri, bukan waktu mencerna makanan. Memberi waktu tubuh untuk beristirahat adalah kunci dari memori dan dukungan suasana hati," sebut dia.
Baca Juga: Baik untuk kesehatan jantung, ini 5 manfaat jus wortel untuk kesehatan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Pola Makan "Terlarang" bagi Usia di Atas 50 Tahun"
Penulis: Gading Perkasa
Editor: Glori K. Wadrianto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News