kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,35   16,58   1.84%
  • EMAS1.325.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Stres Menyebabkan Laki-Laki Tidak Subur?


Rabu, 17 April 2024 / 16:00 WIB
Stres Menyebabkan Laki-Laki Tidak Subur?
ILUSTRASI. Ilustrasi sperma.

Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

HUBUNGAN STRES DAN KUALITAS SPERMA -  Penelitian membuktikan bahwa stres bisa menurunkan kualitas sperma.

Kualitas sperma yang tidak baik menjadi salah satu penyebab tidak suburnya seorang laki-laki. 

Baca Juga: 5 Manfaat Susu Kurma jika Diminum Secara Rutin

Melansir dari Medical News Today, penyebab utama ketidaksuburan laki-laki adalah kelainan sperma seperti produksi sperma yang rendah atau sperma yang cacat atau tidak bisa bergerak. 

Selain itu, testis tidak turun, ejakulasi, dan gaya hidup serta faktor kesehatan juga bisa menyebabkan kelainan sperma. 

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility dan dipimpin oleh para peneliti dari Mailman School of Public Health di Columbia University di New York, NY, dan Rutgers School of Public Health di Piscataway, NJ melaporkan bahwa stres menyebabkan kualitas sperma menjadi lebih rendah. 

Penelitian 

Dalam penelitian ini para peneliti memilih objek 193 laki-laki berusia 38 hingga 49 tahun antara tahun 2005 dan 2008. 

Semua laki-laki tersebut adalah bagian dari Studi Lingkungan dan Reproduksi di Kaiser Foundation Health Plan di Oakland, CA.

Para partisipan diminta untuk menyelesaikan serangkaian tes yang mengukur tingkat stres, termasuk stres yang berasal dari tempat kerja, peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, dan stres yang dirasakan secara keseluruhan.

Mereka juga diharuskan memberikan sampel air mani. 

Peneliti dari University of California, Davis, menggunakan metode pengujian kesuburan standar,  menganalisis konsentrasi air mani, serta bentuk (morfologi) dan pergerakan (motilitas) sperma pada setiap sampel.

Para peneliti menemukan bahwa laki-laki yang mengalami dua atau lebih peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dalam satu tahun terakhir memiliki persentase motilitas sperma dan persentase sperma dengan morfologi normal yang lebih rendah, dibandingkan dengan mereka  yang tidak mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.

Meskipun stres di tempat kerja tidak secara langsung mempengaruhi kualitas sperma laki-laki, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengalami tekanan pekerjaan memiliki tingkat hormon testosteron yang lebih rendah dalam sperma, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi.

Laki-laki yang menganggur memiliki kualitas air mani yang lebih rendah dibandingkan pria yang bekerja.

Bagaimana stres bisa mempengaruhi kualitas sperma? 

Para peneliti mengungkapkan stres dapat mengaktifkan pelepasan glukokortikoid, hormon steroid yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang dapat mengurangi kadar testosteron dan produksi sperma.

Par peneliti menambahkan stres bisa memicu stres oksidatif stres fisiologis pada tubuh yang disebabkan oleh kerusakan akibat radikal bebas yang tidak dinetralkan yang dikaitkan dengan kualitas air mani dan kesuburan.

Baca Juga: 4 Alasan Obesitas Mengacaukan Kehidupan Seksual Anda dan Pasangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×