kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.603   -55,00   -0,33%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%
AKTUAL /

Tak Mau Kalah dari Malaysia, Indonesia Tuntut Tarif 0% dari Amerika


Jumat, 31 Oktober 2025 / 02:30 WIB
Tak Mau Kalah dari Malaysia, Indonesia Tuntut Tarif 0% dari Amerika
ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia menekan Amerika Serikat agar memberi tarif 0% untuk ekspor sawit, kakao, dan karet. ANTARA FOTO/Auliya Rahman

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia terus memperkuat posisi dagang globalnya. Kali ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia akan mendesak Amerika Serikat (AS) agar memberikan tarif impor 0% bagi sejumlah komoditas unggulan Tanah Air seperti sawit, kakao, dan karet, termasuk produk yang mendukung rantai pasok industri medis.

“Kita sudah bicarakan untuk produk-produk yang Amerika tidak bisa produksi, seperti kelapa sawit, kakao, dan rubber (karet). Itu seluruhnya kita minta diberikan tarif nol persen,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Rabu (29/10/2025).

Ia juga menambahkan, “Kita minta juga untuk komoditas tertentu yang menjadi bagian dari supply chain industri medis.”

Negosiasi Dilanjutkan Usai APEC di Korea Selatan

Airlangga mengungkapkan bahwa proses negosiasi lanjutan dengan AS akan dilakukan pada November 2025, setelah KTT APEC di Korea Selatan. Menurutnya, sebagian besar poin kerja sama telah disepakati, meskipun masih ada sejumlah hal teknis yang perlu dibahas lebih lanjut.

“Sebagian besar sudah kita selesaikan, namun masih ada legal drafting yang sedang kita bahas dengan mereka,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Tarif Impor ke AS Bakal 0%? Indonesia Mulai Negosiasi Ulang, Fokus ke Sawit dan Kakao

Langkah Menyaingi Malaysia dan Negara Tetangga

Desakan Indonesia terhadap AS ini muncul setelah Malaysia, Thailand, dan Kamboja lebih dulu mendapatkan tarif impor 0% untuk beberapa produk ekspor mereka ke pasar Amerika Serikat.
Kesepakatan perdagangan tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Donald Trump saat KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, di mana AS juga mencabut tarif balasan sebesar 19% terhadap tiga negara tersebut.

Dilansir The Nation Thailand (27/10/2025), kebijakan baru AS tersebut memungkinkan produk dari Malaysia, Thailand, dan Kamboja masuk ke pasar AS tanpa bea masuk, sekaligus menjadi sinyal penguatan hubungan ekonomi Washington dengan Asia Tenggara.

Baca Juga: Kabar Terbaru Gaji ASN 2026: Naik atau Tidak? Ini Jawaban Menteri PANRB dan Menkeu

Menjaga Daya Saing Ekspor Indonesia

Kebijakan tarif 0% sangat penting bagi Indonesia untuk menjaga daya saing ekspor di tengah ketatnya persaingan regional.

Tanpa fasilitas serupa, komoditas unggulan seperti sawit, kakao, dan karet Indonesia berpotensi kalah bersaing di pasar global. Pemerintah menilai langkah ini juga dapat meningkatkan nilai ekspor nonmigas, memperluas akses pasar Amerika, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Tonton: Trump Beri Tarif Nol Persen untuk Produk Sawit, Karet, dan Kakao Malaysia

Kesimpulan

Dengan momentum negosiasi baru ini, Indonesia berupaya memastikan produk-produk unggulannya dapat bersaing sejajar dengan negara tetangga di pasar global.
Jika kesepakatan tarif 0% berhasil dicapai, dampaknya tidak hanya memperkuat sektor ekspor, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan industri hilir dan penyerapan tenaga kerja di dalam negeri.

Selanjutnya: Ekonomi Indonesia Diprediksi Cuma Tumbuh 5% Sampai Tahun Depan, Baru Membaik di 2027

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×