kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%
AKTUAL /

Wajib Batasi, 6 Tanda Tubuh Kelebihan Protein yang Ancam Kesehatan Ginjal


Sabtu, 09 Desember 2023 / 07:35 WIB
Wajib Batasi, 6 Tanda Tubuh Kelebihan Protein yang Ancam Kesehatan Ginjal
ILUSTRASI. 6 Tanda Tubuh Kelebihan Protein yang Ancam Kesehatan Ginjal

Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami indikasi beberapa gejala kelebihan protein yang dapat merugikan kesehatan. Gizi yang esensial ini tentu memiliki sejumlah keuntungan yang berperan penting dalam fungsi tubuh.

Protein merupakan zat gizi yang memegang peran vital dalam tubuh manusia, terbentuk dari serangkaian asam amino yang turut berpartisipasi dalam beragam proses biologis.

Protein menjadi unsur kunci dalam proses pembentukan dan perbaikan sel-sel tubuh, mencakup otot, kulit, rambut, kuku, dan berbagai organ lainnya.

Tak hanya itu, protein juga diperlukan untuk meregenerasi jaringan yang mengalami kerusakan akibat cedera, penyakit, atau aktivitas fisik.

Baca Juga: 7 Makanan untuk Mengatasi Kesemutan atau Neuropati secara Bertahap

Dada ayam salah satu sumber protein

Nah, ada beberapa fungsi protein yang penting bagi tubuh yang wajib Anda ketahui.

Fungsi protein untuk tubuh

Saat tubuh mengonsumsi protein dengan cukup, tentu bermanfaat untuk organ tubuh.

  • Pembentukan Hormon: Beberapa hormon yang penting untuk regulasi berbagai fungsi tubuh, seperti hormon insulin (pengatur gula darah) dan hormon pertumbuhan, adalah protein.
  • Sistem Kekebalan Tubuh: Sebagian besar antibodi yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh adalah protein. Antibodi membantu melawan infeksi dan melindungi tubuh dari patogen yang merugikan.
  • Pembentukan Enzim: Enzim adalah protein yang berperan sebagai biokatalisator dalam reaksi kimia tubuh. Enzim mempercepat reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh, memungkinkan proses metabolisme dan fungsi seluler berjalan dengan efisien.
  • Pembentukan Hemoglobin: Hemoglobin adalah protein yang mengikat oksigen dalam sel darah merah dan membantu mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
  • Pembentukan Sel Darah Putih: Protein berperan dalam pembentukan dan regulasi sel darah putih, yang penting dalam respons kekebalan tubuh terhadap infeksi.
  • Transportasi Nutrisi: Beberapa protein berfungsi sebagai pembawa molekul nutrisi, seperti protein yang membantu mengangkut lemak (lipoprotein) dan zat besi (transferrin).

Nah, dari serangkaian fungsi di atas, tentu konsumsi protein yang cukup baik untuk kinerja organ hingga pembetukan jaringan otot.

Namun, pastikan Anda tidak berlebihan dalam konsumsi protein, meski ada dampak baik maupun buruk bagi kesehatan.

Kenali ciri-ciri atau tanda tubuh kelebihan protein yang bermacam gejalanya dirangkum dari laman Eating Well.

Baca Juga: 4 Makanan Ini Membantu Mengelola Diabetes, Berat Badan, dan Kesehatan Jantung

Ciri-ciri tubuh kelebihan protein

Gagal ginjal

1. Sering buang air kecil

Jika Anda sering merasakan keinginan untuk buang air kecil, ini mungkin menjadi pertanda bahwa tubuh Anda mengonsumsi terlalu banyak protein. Ginjal memiliki kapasitas terbatas untuk memproses protein, sehingga sisa limbah protein dapat menumpuk. Studi terbaru yang diterbitkan dalam Nutrients pada tahun 2020 menyebutkan bahwa pola makan nabati dan protein susu rendah lemak dapat mengurangi risiko batu ginjal dibandingkan dengan makanan tinggi daging dan protein hewani.

2. Suasana hati mudah berubah

Meskipun konsumsi protein tinggi mungkin membantu dalam membangun massa otot, penelitian juga menunjukkan bahwa ini dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati yang buruk. Penelitian Lifestyle Genomics tahun 2018 menemukan bahwa diet tinggi protein dan rendah lemak dapat meningkatkan risiko depresi pada orang dewasa yang sehat. Studi tahun 2020 di Qom University of Medical Sciences Journal menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dapat dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan stres.

3. Mudah sembelit

Pola makan tinggi protein seringkali kurang serat, terutama jika protein utama berasal dari produk hewani yang dapat merugikan sistem pencernaan. Serat membantu menjaga kesehatan usus, dan sumber serat umumnya ditemukan pada makanan nabati. Menambahkan makanan kaya serat seperti biji-bijian, kacang-kacangan, atau tempe ke dalam konsumsi protein dapat membantu mengatasi masalah sembelit.

4. Berat badan mudah naik

Meskipun makanan tinggi protein dapat membantu dalam upaya penurunan berat badan, diet tinggi protein seringkali berarti mengurangi asupan karbohidrat. Hal ini dapat menjadi tidak berkelanjutan dalam jangka panjang dan dapat menyebabkan konsumsi makanan yang berlebihan. Seimbangkan konsumsi protein dengan karbohidrat sehat dan tetap aktif secara fisik untuk menjaga berat badan secara seimbang.

5. Tubuh mudah lelah

Mengonsumsi terlalu banyak protein dapat menyebabkan kelelahan karena menempatkan beban berlebih pada organ-organ vital seperti ginjal, hati, dan tulang. Hal ini dapat membuat tubuh bekerja lebih keras dan menyebabkan penurunan energi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi protein agar sesuai dengan kebutuhan tubuh.

6. Muncul bau mulut

Diets tinggi protein, seperti diet keto, dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai Nafas Keto, di mana tubuh memproduksi keton yang berbau tidak sedap, seperti aseton. Fokus pada konsumsi seimbang protein, lemak, dan karbohidrat sehat dapat membantu mengurangi risiko munculnya bau mulut yang tidak diinginkan.

Demikian informasi terkait ciri-ciri hingga tanda tubuh kelebihan protein yang wajib Anda waspadai.

Selanjutnya: Gandeng LPEI, Bank Permata Akan Menggenjot Kredit

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Menggunakan Skincare Vegan untuk Kulit, Gak Bikin Kulit Kering!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

×