kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Waspada 3 Penyakit yang Sering Menyerang saat Musim Penghujan Selain ISPA


Senin, 18 Desember 2023 / 13:48 WIB
Waspada 3 Penyakit yang Sering Menyerang saat Musim Penghujan Selain ISPA
ILUSTRASI. Waspada 3 Penyakit yang Sering Menyerang saat Musim Penghujan Selain ISPA.

Penulis: Tiyas Septiana

Penyakit Musim Penghujan -  Ketika musim penghujan tiba, banyak orang khawatir tentang munculnya berbagai macam penyakit yang menyerang pernapasan seperti ISPA. 

Selain ISPA, Anda perlu waspada terhadap penyakit lain yang lebih cepat menular dan menyebar yang bisa menyerang tubuh terutama saat imun tubuh menurun. 

Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan meningkatkan daya tahan tubuh saat musim hujan tiba. 

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Ira Purnamasari menejlaskan, selain ISPA ada juga beberapa penyakit yang rentan menyerang saat musim hujan. 

Apa saja penyakit yang biasa muncul di saat musim hujan tiba? Simak rangkumannya berikut ini. 

Baca Juga: Bawang Goreng Jadi Bumbu Makanan Terbaik di Dunia Versi Taste Atlas, Cek Daftarnya!

Tipes atau demam tifoid

Penyakit ini adalah penyakit infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Transmisi bakteri ini dapat melalui tiga cara iantaranya: 

1. Transmisi Salmonella typhi ke dalam tubuh manusia dapat melalui transmisi oral yakni makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi, 

2. Transmisi dari tangan ke mulut yakni tangan yang tidak higienis yang terdapat Salmonella typhi langsung bersentuhan dengan makanan yang dimakan, 

3. Transmisi kotoran yakni dimana kotoran individu yang mengandung Salmonella typhi ke sungai atau dekat dengan sumber air yang dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-hari. 

“Masuknya bakteri ke dalam saluran pencernaan ini menyebabkan suhu tubuh yang naik turun, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri perut kanan atas, perasaan tidak nyaman pada perut, mual muntah, diare, hingga terjadinya perdarahan usus, syok, hingga penururan kesadaran,”ujar Ira, dikutip dari situs UM Surabaya.

Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira dengan reservoir utama yakni tikus. 

Urine dari tikus yang terinfeksi leptospira merupakan sumber yang paling patogen. Perantara utama penularan melalui air dan tanah yang sudah tercemar urine tikus, masuk melalui luka yang ada di kulit. 

Kebanyakan kasus ini terjadi pada musim hujan dikarenakan leptospira bisa bertahan dalam air selama beberapa bulan.

Ira menjelaskan, masuknya bakteri ke dalam tubuh ini menyebabkan beberapa gejala yakni:

  • Suhu tubuh yang naik secara mendadak disertai menggigil
  • Nyeri kepala
  • Nyeri otot
  • Mual mutah

Pada fase lanjutan akan muncul gejala batuk, nyeri dada, hingga batuk darah dan penurunan kesadaran.

Baca Juga: Rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji Tahun 2024 Buka Hari Ini, Ini Formasi yang Dibutuhkan

DBD atau DHF

Dengue Haemoragic Fever merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang diperantai oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopticus

Kasus DHF meningkat pada musim hujan karena nyamuk membutuhkan media air untuk berkembang biak. Masuknya virus dengue ke dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa gejala seperti: 

  • Suhu tubuh yang naik secara mendadak
  • Lemah dan lesu
  • Nyeri kepala
  • Nyeri otot, persendian, dan tulang
  • Mual muntah 
  • Nyeri perut 

Hasil spesifik pada pemeriksaan diagnostik adalah penurunan kadar trombosit yang menyebabkan pendarahan pada gusi dan hidung, timbulnya bintik-bintik merah pada kulit, hingga terjadi syok, penurunan kesadaran hingga kematian.

Ira menegaskan, guna mencegah terjadinya penyakit-penyakit di atas, alangkah baiknya masyarakat tetap waspada dengan melakukan beberapa hal seperti membiasakan mencuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan setelah BAB.

“Mengkonsumsi makanan dan minuman yang terjaga kebersihannya, melakukan gerakan 3M (mengubur, menguras, dan menutup), serta selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan menghindari bermain air saat banjir terutama pada saat memiliki luka pada kulit,”jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×