kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%
AKTUAL /

3 Penyakit yang Bisa Menyerang Perut dan Pencernaan saat Perjalanan Jauh


Senin, 25 Desember 2023 / 11:10 WIB
3 Penyakit yang Bisa Menyerang Perut dan Pencernaan saat Perjalanan Jauh
ILUSTRASI. Ilustrasi sakit saat perjalanan  

Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak beberapa penyakit atau jenis sakit perut yang bisa menyerang selama perjalanan jauh. Anda perlu mengenali beberapa penyakit perut berikut ini dari cara pencegahan dan mengatasinya saat terjadi.

Perjalanan jauh dapat memiliki dampak pada kesehatan perut seseorang dan berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan perut. Saat bepergian, seseorang mungkin terpengaruh oleh perubahan pola makan, konsumsi makanan yang tidak biasa, atau terpapar bakteri dan mikroorganisme baru.

Tentu Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, konstipasi, atau gangguan pencernaan.

Perjalanan lintas zona waktu dapat menyebabkan jet lag, yang memengaruhi ritme sirkadian tubuh. Gangguan pada jam biologis dapat mempengaruhi fungsi sistem pencernaan dan menyebabkan masalah perut, seperti perut kembung atau perut mulas.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Mual Muntah pada Anak-Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Penumpang kereta api

Perjalanan jauh juga dapat membawa seseorang ke lingkungan yang berbeda, termasuk perubahan suhu, kelembaban, atau kualitas air. Variasi ini dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan meningkatkan risiko infeksi perut.

Beberapa mode transportasi jauh seperti pesawat, mobil, atau kapal bisa membuat seseorang mengalami ketidaknyamanan fisik, seperti mual, muntah, atau masalah pencernaan lainnya.

Melansir dari laman Harvard Edu, ada beberapa penyakit perut yang kerap terjadi saat Anda dalam perjalanan jauh. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara pencegahan hingga pengobatannya.

1. Sakit perut diare

Diare adalah penyakit paling umum yang berhubungan dengan perjalanan. Biasanya, orang mengalami tinja encer dan encer disertai kram dan urgensi.

Diare dapat timbul akibat infeksi akibat mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri atau parasit usus, atau dipicu oleh perubahan lingkungan atau stres pada penderita diare intermiten.

Cara mencegah diare: Menghindari makanan dan air yang terkontaminasi serta menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan adalah cara terbaik untuk menghindari diare saat bepergian.

  • Tetap terhidrasi dengan baik: Air kemasan yang disegel pabrik merupakan pilihan paling aman. (Dan selalu gunakan air kemasan untuk menyikat gigi.) Hindari es karena mungkin berasal dari air yang tidak bersih.
  • Pilih makanan dan minuman dengan hati-hati: Makanlah hanya makanan yang dimasak dan disajikan panas; hindari makanan yang sudah ada di prasmanan. Makanlah buah dan sayuran mentah hanya setelah dicuci atau dikupas dengan air bersih.
  • Cuci tangan Anda: Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air hangat, terutama setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan. Gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol sebagai cadangan.

Baca Juga: 5 Bahaya Konsumsi Makanan Pedas Berlebihan dan Cara Cek Tingkat Kepedasan Cabai

Cara mengatasi diare

Sebagian besar diare sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari dan berakhir dalam lima hari. Namun, temui dokter jika Anda mengalami diare berdarah, sakit perut parah, atau demam, atau jika diare Anda berlangsung lebih dari satu atau dua minggu.

Jika tidak, lakukan langkah-langkah berikut untuk membantu proses pemulihan Anda:

  • Ganti cairan yang hilang: Hindari dehidrasi dengan meminum air kemasan dan minuman olahraga rendah gula yang mengandung elektrolit.
  • Gunakan produk yang dijual bebas: Obat pereda pencernaan yang mengandung bahan aktif loperamide (Imodium) atau bismuth subsalisilat (Pepto-Bismol, Kaopectate) membantu mengurangi frekuensi buang air besar encer dan meredakan kram. Ambil sesuai petunjuk.

Lansia diare

2. Sakit sembelit

Sakit perut bagian bawah atau sembelit saat bepergian terjadi ketika Anda tidak menepati jadwal rutin. Aktivitas untuk duduk berjam-jam, seperti dalam penerbangan panjang, naik kereta atau bus, dan pola makan Anda terganggu adalah dua kemungkinan penyebabnya.

Sembelit bisa berlangsung selama satu atau dua hari atau lebih tergantung dari kondisi dan makanan apa yang dikonsumsi.

Cara mencegah sembelit

Ada beberapa langkah sebelum bepergian untuk membantu Anda menghindari sembelit, terutama jika Anda rentan mengalaminya.

  • Perbanyak serat dan cairan. Pastikan makanan sebelum bepergian Anda mengandung banyak serat, yang membuat tinja lebih lembut dan nyaman untuk dikeluarkan.
  • Makanan tinggi serat antara lain banyak buah-buahan, seperti apel (dengan kulitnya), raspberry, dan pir; kacang polong; dan makanan gandum utuh seperti sereal dedak. Anda juga bisa menggunakan suplemen serat seperti methylcellulose (Citrucel) dan psyllium (Metamucil). Jangan mengonsumsi terlalu banyak serat sekaligus karena dapat menyebabkan kembung dan gas. Anda juga perlu minum air putih yang cukup disertai dengan peningkatan asupan serat.

Cara mengatasi sembelit

Obat pencahar oral yang dijual bebas dapat membantu melancarkan segala sesuatunya. Anda bisa memilih obat termasuk kalsium polikarbofil (FiberCon), metilselulosa (Citrucel), dan psyllium (Metamucil). Mereka membutuhkan waktu sekitar satu hari untuk bekerja, tetapi dapat digunakan tanpa batas waktu.

Pastikan untuk meminumnya dengan banyak cairan sesuai petunjuk pada label.

Pelunak feses: Obat-obatan ini menyatu dengan tinja dan melunakkan konsistensinya agar lebih mudah dikeluarkan. Carilah produk yang mengandung docusate sodium (Colace, Surfak).

3. Sakit perut atau iritasi lambung

Ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan tubuh Anda. Entah itu mencoba masakan lokal atau makan lebih banyak dari biasanya, perut Anda bisa sakit seperti di rumah dan memicu gangguan pencernaan seperti sakit perut, kembung, dan mulas.

Cara mencegah gangguan pencernaan

Bepergian dapat mengganggu kebiasaan makan kita, jadi usahakan untuk tetap makan dan minum. Contohnya:

  • Perhatikan minumannya: Beberapa orang menemukan bahwa minuman beralkohol sesekali pun dapat memicu suatu episode, jadi jangan berlebihan.
  • Hindari makanan pemicu: Banyak orang dengan IBS kesulitan menoleransi makanan tinggi karbohidrat yang dikenal sebagai FODMAP (kependekan dari oligosakarida yang dapat difermentasi, disakarida, monosakarida, dan poliol). Ini adalah produk susu, brokoli, kacang-kacangan dan lentil, gandum, bawang putih, bawang bombay, apel, dan jus buah.
  • Pantau porsinya: Makan berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Fokus pada makan dengan porsi lebih kecil dan lebih sering, dengan porsi lebih kecil; misalnya, makan kecil empat kali sehari, bukan tiga kali.
  • Pelan - pelan: Gas berlebih juga bisa timbul jika Anda terlalu banyak menelan udara akibat makan terlalu cepat atau berbicara sambil makan.

Cara mengatasi gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat, namun ada cara untuk meringankan prosesnya. Pastikan Anda membawa obat-obatan yang mudah dicerna bila memiliki riwayat sakit lambung.

Demikian informasi terkait jenis sakit perut yang bisa menyerang selama perjalanan jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

×