kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

4 Penyakit Terkait Perut Sakit saat Puasa dan Cara Mengatasinya


Rabu, 13 Maret 2024 / 11:08 WIB
4 Penyakit Terkait Perut Sakit saat Puasa dan Cara Mengatasinya
ILUSTRASI. Penyakit Terkait Perut Sakit saat Puasa dan Cara Mengatasinya

Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak beberapa penyebab perut sakit saat puasa yang bisa timbul. Kondisi perut yang berbeda terkait berhentinya asupan makanan tentu berpengaruh terhadap proses pencernaan.

Perut sakit merupakan salah satu keluhan umum yang sering dialami orang saat berpuasa. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan pola makan, dehidrasi, atau kondisi medis tertentu.

Meskipun rasa sakit perut ringan umumnya wajar dan dapat diatasi dengan cara sederhana, penting untuk mengetahui penyebabnya dan kapan harus mencari pertolongan medis.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Jenis dan tingkat keparahan rasa sakit
  • Kapan rasa sakit muncul
  • Gejala lain yang menyertai
  • Riwayat kesehatan

Baca Juga: Punya Sakit Maag? Ini 6 Menu Makanan Buka Puasa Agar Tidak Kambuh

Penyebab perut sakit saat puasa

Ilustrasi perut sakit

Ada beberapa Beberapa penyebab perut sakit saat puasa yang perlu diwaspadai, dilansir dari laman The Healthy Muslims.

1. Sembelit

Sembelit menjadi keluhan nomor satu selama Ramadhan. Hampir menjadi hal yang lumrah jika tidak pergi ke kamar kecil setiap hari dan Anda mungkin mengira itu karena Anda tidak makan sepanjang hari. Namun, sembelit tidak harus menjadi hal yang normal di bulan ini!

Ada dua aspek utama yang perlu diperhatikan: serat dan air. Penting untuk mendapatkan serat dari sumber makanan alami.

Pada saat yang sama, Anda HARUS minum air yang cukup, jika tidak, peningkatan serat ini juga akan membuat Anda mengalami sembelit. Sumber serat antara lain: sayur, buah, biji-bijian (oatmeal, roti gandum utuh)

Cara mengatasinya

1. Perbanyak serat: buah+biji-bijian saat sahur (coba resep oats semalam ini), 1/2 piring sayur saat berbuka.
2. Minum air hingga 8-12 gelas: bagi menjadi 3 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 3-5 gelas sebelum tidur.

Baca Juga: Ini 6 Tips Minum Kopi saat Bulan Puasa beserta Waktu yang Tepat

2. Sakit perut

Sakit perut sulit diketahui penyebabnya karena penyebabnya bisa bermacam-macam. Ini mungkin kombinasi dari makan berlebihan dan mengonsumsi makanan berlemak tinggi. Seringkali kembung disertai dengan sakit perut atau rasa tidak nyaman.

Alasan lainnya mungkin karena Anda sensitif terhadap makanan atau kelompok makanan tertentu. Namun, jika Anda mengonsumsi makanan campur, sulit untuk mengidentifikasi penyebabnya.

Pertama, cobalah memperlambat makan berbuka puasa. Jika Anda masih mengalami sakit perut, Anda mungkin sensitif terhadap makanan tertentu.

Cara mengatasinya
Jika sakit perut terus berlanjut, Anda mungkin harus berkonsultasi dengan Ahli Diet/Ahli Gizi untuk menentukan apakah Anda sensitif terhadap masalah makanan. Gejala ini mungkin disertai gejala pencernaan lainnya seperti diare dan sembelit.

3. Diare

Diare bukanlah masalah umum di bulan Ramadhan, namun beberapa orang mungkin mengalaminya segera setelah makan sahur atau berbuka puasa. Hal ini sering kali disebabkan oleh kombinasi makanan yang Anda makan.

Cara mengatasinya

1. Hindari makan makanan tinggi lemak/manis saat berbuka.
2. Hindari makan makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat (misalnya cepat makan sepiring makanan dalam waktu 5-7 menit TERLALU cepat).
3. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang telah disiapkan dengan benar dan disimpan pada suhu yang tepat untuk memastikan kontaminasi makanan tersebut tidak ringan.

4. Warna Urin Gelap

Meskipun ini bukan masalah pencernaan, namun hal ini merupakan fungsi tubuh yang sangat terpengaruh selama bulan Ramadhan.

Seringkali orang berpikir bahwa tidak pergi ke kamar kecil sama sekali selama bulan Ramadhan adalah hal yang wajar. Sayangnya hal ini belum tentu merupakan pertanda baik.

Urine yang berwarna lebih gelap dan/atau tidak sering ke kamar kecil sepanjang hari sering kali merupakan tanda dehidrasi. Warna urin Anda seharusnya lebih terang (hampir jernih) sepanjang hari, namun mungkin menjadi sedikit lebih gelap menjelang pertengahan/akhir hari.

Apabila Anda cukup terhidrasi, Anda mungkin secara mengejutkan harus menggunakan kamar kecil melewati pagi hari pada hari-hari puasa.

Cara mengatasinya

1. Minum air putih 8-10 gelas setiap hari puasa waktu sahur (2-4 gelas), buka puasa (2 gelas), dan pasca buka puasa (4-6 gelas).
2. Pilih buah-buahan dan sayur-sayuran kaya akan air seperti beri, melon, timun, dan selada saat sahur dan berbuka puasa.

Demikian beberapa penyakit yang bisa timbul sebagai gangguan pencernaan saat Anda menjalani puasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×