Penulis: Tiyas Septiana
Penyakit Kolesterol Tinggi- KONTAN.CO.ID - Penyakit kolesterol tinggi sudah bukan lagi penyakit yang diderita masyarakat yang berusia tua saja, namun sudah banyak kalangan muda yang memiliki kadar kolesterol di atas ambang batas normal.
Kolesterol tinggi, mengutip dari situs Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Unair), adalah kondisi di mana tingkat kolesterol dalam darah melampaui kadar normal sehingga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan.
Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang menyerupai lilin. Unsur ini sebagian besar diproduksi di organ hati, dan sebagian lainnya didapatkan dari makanan.
Baca Juga: Kasus DBD Meningkat, Ini 4 Cara Tepat Mencegah Anak Terkena Demam Berdarah
Unsur ini diperlukan untuk memproduksi sel-sel sehat, sejumlah hormon, dan vitamin D. Meskipun dibutuhkan tubuh, namun jika kadar kolesterol melebihi batas bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Biasanya, kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala dan baru disadari setelah sudah berkembang menjadi penyakit jantung.
Penyebab kolesterol tinggi
Pada dasarnya kolesterol dibutuhkan untuk membentuk sel tubuh yang sehat. Namun ketika asupan kolesterol dari makanan berlebihan atau terjadi kesalahan metabolisme, kolesterol yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Kolesterol tinggi terjadi saat kadar lemak trigliserida dan kolesterol jahat (LDL) mulai menumpuk di dinding pembuluh darah arteri serta menyebabkan penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
Kolesterol tinggi terkadang bisa disebabkan oleh faktor keturunan, namun tidak berarti faktor lingkungan tidak turut berperan di dalamnya.
Pola makan yang tidak sehat, kurang berolahraga, dan obesitas adalah faktor-faktor yang bisa menambah peluang Anda mengalami kolesterol tinggi.
Efek samping kolesterol tinggi
Pada umumnya gejala kolesterol tinggi tidak terlihat jelas dan baru diketahui jika sudah lumayan parah. Karenanya Anda bisa saja tidak menyadari keberadaan kondisi medis ini tanpa cek kesehatan rutin.
Kolesterol tinggi dapat menyempitkan dan menyumbat pembuluh darah, serta menimbulkan komplikasi berupa:
1. Serangan jantung. Serangan ini bisa terjadi ketika kolesterol yang mengendap lepas atau robek dan menimbulkan gumpalan darah yang menghentikan aliran pembuluh darah di jantung dan memicu serangan jantung.
2. Stroke dapat terjadi ketika gumpalan darah yang muncul akibat pecahnya atau robeknya kolesterol yang mengendap terdapat pada pembuluh darah di bagian otak.
3. Nyeri di dada atau angina dapat terjadi secara riba-tiba akibat tersumbatnya pembuluh arteri yang akan memasukkan darah ke jantung.Oleh karena itu pastikan Anda tidak mengabaikan rasa nyeri di dada yang timbul tiba-tiba, khususnya jika Anda memiliki riwayat keturunan dengan kolesterol.
Baca Juga: Daftar Buah-Buahan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Gerd
Kadar kolesterol normal
Kolesterol merupakan lemak yang berguna untuk tubuh, namun bisa membahayakan kesehatan apabila kadarnya tidak stabil atau bahkan tinggi.
Berikut adalah nilai kolesterol normal yang terdiri LDL, HDL, trigliserida, serta kolesterol total, yang bisa diketahui dari pemeriksaan darah:
- LDL: kurang dari 100 mg/dL.
- HDL: 60 mg/dL atau lebih.
- Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL.
- Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL.
Perlu Anda ketahui bahwa semakin tinggi kadar kolesterol HDL, maka akan lebih baik pula fungsi kolesterol ini bagi tubuh.
Namun sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol total dalam tubuh, maka akan semakin buruk pula efek kolesterol bagi kesehatan.
Penyakit kolesterol tinggi merupakan gabungan dari nilai kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta HDL yang rendah.
Cara mencegah kolesterol naik
Mengingat bahaya yang ditimbulkan jika kadar kolesterol tinggi, langkah pencegahan perlu dilakukan agar Anda tidak mengidap penyakit ini.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menghalangi kemunculan dari ciri-ciri kolesterol tinggi:
- Mengurangi konsumsi lemak hewani dan lebih fokus mengonsumsi lemak sehat, seperti alpukat, dan sebagainya.
- Mengurangi berat badan berlebih.
- Mengonsumsi makanan rendah garam dan berfokus pada konsumsi sayur, biji-bijian, dan buah.
- Berolahraga secara teratur setidaknya 30 menit per harinya.
- Mengatasi stres dengan meditasi, yoga, dan kegiatan lain yang menenangkan.
- Menghindari konsumsi alkohol secara berlebih.
- Berhenti merokok.
Selain langkah-langkah di atas, Anda perlu dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah secara berkala. Pemeriksaan kolesterol terutama dianjurkan pada orang dengan kondisi berikut ini:
- Memiliki anggota keluarga yang menderita kolesterol tinggi.
- Menderita penyakit jantung dan pembuluh darah.
- Menderita hipertensi atau diabetes.
- Memiliki berat badan berlebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News